Jumat, 04 Maret 2011

BERIKUT INI PETA ASET UNICORE (PAU)

BERIKUT INI PETA ASET UNICORE (PAU)

Peta Aset Unicore (PAU)



Peta Aset Unicore (PAU)



A. CORE PERSON (Orang/Distributor Inti):

Merupakan satu komitmen Anda untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar serius ingin sukses di Tianshi. Core Person merupakan pondasi dasar untuk membangun aset yang kuat & berkesinambungan untuk jangka panjang. Usahakanlah semua persyaratan yang ada di Peta Aset Unicore ini dipenuhi untuk syarat menjadi seorang Core Person.



KEUNTUNGAN MENJADI SEORANG CORE PERSON:

Anda berhak menghadiri pertemuan-pertemuan khusus yang diselenggarakan oleh Unicore untuk seorang Core Person. Pertemuan khusus itu sangat berguna sekali untuk memberikan pendidikan untuk menjadi seorang pengusaha sukses di Tianshi. Selain itu seorang Core Person pasti mendapat bonus setiap bulannya.



Peta Aset Unicore (PAU)



B. CORE LEADER (Pemimpin Inti):

Merupakan tahapan goal Anda berikutnya setelah Core Person, untuk mulai mengembangkan aset Anda yang kuat. Seorang Core Leader telah mempunyai minimal 4 frontline Core Person dikaki yang berbeda, dengan 1 downline yang juga Core Person di kedalaman berapapun.



KEUNTUNGAN MENJADI SEORANG CORE LEADER:

Anda berhak menghadiri pertemuan Unicore bersyarat khusus hanya untuk Core Leader yaitu CORE LEADER MEETING & pertemuan CORE LEADER WEEKEND. Di ke-dua pertemuan tersebut Anda akan di didik dalam hal kepemimpinan untuk menjadi pemimpin sejati. Dan yang pastinya bonus Anda akan stabil tiap bulannya. Mulai di peringkat Core Leader ini Unicore akan memberikan pin khusus yang sangat bergengsi untuk Anda pakai pada setiap acara resmi Unicore.



C. CORE LEADER PLUS:

Adalah goal/target Anda berikutnya setelah Core Leader, untuk lebih menguatkan aset bisnis yang telah Anda bangun. Sehingga aset Anda menjadi lebih stabil & jaringan akan terus bertumbuh. Dan pastinya penghasilan/bonus yang akan Anda terima dari Tianshi menjadi lebih besar & stabil. Seorang Core Leader Plus telah mempunyai minimal 2 frontline Core Leader di kaki yang berbeda, dengan 1 downline yang juga Core Leader di kedalaman berapapun.



KEUNTUNGAN MENJADI SEORANG CORE LEADER PLUS:

Anda berhak mendapatkan perjalanan gratis ke luar negeri dari Unicore, dengan persyaratan lainnya. Untuk Core Leader Plus ini juga, Unicore akan memberikan pin khusus yang sangat bergengsi untuk Anda pakai pada setiap acara resmi Unicore.



Peta Aset Unicore (PAU)



D. EXECUTIVE CORE LEADER (EXCEL):

Merupakan goal terakhir yang harus Anda selesaikan jika Anda ingin merasakan nikmatnya Passive Income. Di peringkat Excel ini jaringan bisnis Anda sudah berkembang dengan sendirinya, karena disini sistem sudah berjalan. Dan yang pastinya reward dari Tianshi sudah ditangan, hanya tinggal menunggu waktunya saja. Excel merupakan peringkat yang sangat bergengsi di Unicore. Jika Anda sudah menjadi seorang Excel, Anda sudah pasti berperingkat Bintang 8. Tetapi, seorang Bintang 8 belum tentu menjadi seorang Excel. Bedanya adalah, seorang Excel Bintang 8 mempunyai bonus yang lebih besar & stabil (bahkan terus meningkat) dibandingkan dengan Bintang 8 yang bukan Excel. Seorang Excel telah mempunyai minimal 4 frontline Core Leader di kaki yang berbeda, dengan 1 downline yang juga Core Leader di kedalaman berapapun.



KEUNTUNGAN MENJADI SEORANG EXCEL:

Anda berhak mendapatkan perjalanan gratis ke luar negeri setiap acara yang diadakan Unicore (tanpa syarat). Untuk Excel ini juga, Unicore akan memberikan pin khusus yang sangat bergengsi untuk Anda pakai pada setiap acara resmi Unicore.
Prev: JADWAL PERTEMUAN UNICORE DI SELURUH INDONESIA
Next: 7 LANGKAH SUKSES SUPPORT SYSTEM UNICORE

PETA ASET UNICORE

PETA ASET UNICORE (P.A.U)





Naga SugaraKERJA dalam bisnis jaringan adalah membangun aset. Bagi orang yang baru menekuni bisnis jaringan, sebaiknya memahami cara membangun aset yang kuat dan sehat. Berikut penjelasan leader Unicore Naga Sugara mengenai cara membangun aset di Unicore.

Unicore selalu mengarahkan kita untuk membangun aset, mengapa harus membangun aset ?
Ada begitu banyak cara untuk membangun bisnis Tianshi. Ada orang yang berhasil membangun bisnis yang kuat tapi ada juga yang bisnisnya dengan cepat hancur berantakan. Nah, hal yang membedakan adalah orang yang pertama membangun aset dan yang kedua tidak membangun aset. Jadi kalau seseorang ingin membangun aset yang sehat, yaitu aset yang kuat dan terus berkembang, maka sangat disarankan untuk mengikuti cara kerja Unicore.

Kalau begitu, mengapa tidak semua orang mau membangun aset?
Karena untuk membangun aset perlu tenaga extra, misalnya kita harus mengikuti pertemuan, mendengarkan Net-P, membaca buku-buku positif dan lain-lain. Kadang-kadang orang hanya ingin mudahnya saja. Ini seperti membangun bangunan, tanpa pondasi yang kokoh bangunan akan cepat roboh. Membangun pondasi memerlukan tenaga extra, tapi pondasi akan menjamin bangunan jauh lebih kuat dan tahan lama. Sama halnya dengan membangun aset, untuk membangun aset perlu tenaga extra, tapi setelah aset kita terbentuk, kita akan menikmati pasif income dan time freedom dalam jangka waktu yang lama.

Bagaimana Unicore mengarahkan untuk membangun aset?
Unicore telah mengeluarkan Peta Aset Unicore (PAU). PAU ini disusun berdasarkan pengalaman para leader Unicore yang telah memiliki aset yang sehat. Karena didasarkan pengalaman, kita bisa dengan lebih aman mengikuti PAU, karena sudah terbukti. Dengan mengikuti PAU, kita juga bisa mempunyai aset yang sehat nantinya.

Untuk siapa PAU ini dan berapa harganya ?
PAU dijual dengan harga Rp.10.000,- berisi 10 lembar PAU. PAU direkomendasikan bagi anda yang benar-benar ingin membangun aset yang kuat, ingin pasive income dan time freedom.

Bisa dijelaskan sedikit isi PAU?

PAU berisi empat tahap awal dalam membangun pondasi aset kita. Tahap-tahap tersebut adalah Core Person (CP), Core Leader (CL), Core Leader Plus (CLP) dan Executive Core Leader (Excel). Kalau kita ingin mencapai * 8 yang sehat dalam waktu setahun, tahap-tahap ini harus kita selesaikan maksimal masing-masing satu bulan. Kalau PAU ini dijalankan dengan serius, kita akan mencapai Excel dalam waktu empat bulan. Jadi tidak usah fokus dengan peringkat di Tianshi, tetapi cukup saja untuk fokus selesaikan 4 kurikulum Unicore ini, maka peringkat di Tianshi akan mengikuti dengan sendirinya.


Dengan mengikuti PAU ini kita juga bisa mengikuti pertemuan-pertemuan bersyarat Unicore?
Betul. Unicore mengadakan pertemuan­peftemuan bersyarat khusus untuk CL yaitu CLM (Core Leader Meeting) dan CLW (Core Leader Weekend). Untuk para CLP, Unicore mengadakan Life (Living in Freedom) selama 3 hari 2 malam dengan mengundang para pembicara dari luar Unicore yang pakar di bidangnya masing-masing. Luar biasanya, pertemuan Life ini gratis! Untuk tahun 2009, Life akan diadakan di Batam dan para Excel akan mendapatkan tambahan jalan-jalan ke Singapura gratis, juga dari Unicore!


Wah, jadi dengan mengikuti PAU ini kita selain membangun aset juga mendapatkan bermacam­macam penghargaan dari Unicore?
Betul. Bahkan Unicore juga memberikanjalan­jalan gratis Holyday Dream tiap tahun bagi yang memenuhi syarat. Jadi dengan mengikuti PAU, kita mendapatkan hasil berlipat-lipat dari Unicore dan Tianshi. Bangunlah aset anda di Tianshi dengan Peta Aset Unicore!.

MLM

Online Kan Bisnis Tianshi Anda
Mau Seperti Pak Louistendean Join disini!.

Catatan: Gabung disini Utk yang udah gabung tianshi sebelumnya tapi ingin bisnis tianshi nya Online. ini tidak membuat http://www.unicorenetwork.com/images/louis_t.jpgkeanggotaan lama hilang. Keuntungannya kita bisa persentase memakai website reflika seperti punya saya ini. Gabung Klik Disini
NEW!!! STARTER PACK
Selasa by alikey ·
Label: News Tiens


Starter Pack Unicore, merupakan peta cara kerja unicore, bermaterikan 7 Langkah sukses :
1. Impian oleh Director 4 DGL Loius Tendean
2. Memulai dengan benar oleh GL Naga Sugara
3. Follow Up oleh GL Risky Kanata
4. Membuat janji bertemu oleh SL Ferdinand Liu

Harga : Rp 60.000,-

Isi :
1. 4 Kaset/CD Audio
2. Pin Eskluusive Unicore
3. 1 Lembar Peta Aset Unicore (PAU)
4. 1 Lembar Form Net-P Promo ( 6 Bulan gratis 1 bulan atau 12 bulan gratis 2 bulan).
5. 1 Lembar kupon diskon Rp 10.000,- untujk pembelian 1 lembar tiket Vision Seminar (VS).

Tiens & Unicore




JANGAN TERUSKAN MEMBACA!!..,
Jika anda tidak punya keinginan untuk membahagiakan orang yang anda cintai...!


Bisnis TIANSHI bukanlah bisnis keberuntungan, anda tinggal ikut antrian, ikuti jalurnya, hadiri pertemuannya, jalani sistemnya, maka dalam waktu 2 sampai 3 tahun kedepan, penghasilan minimal 40 juta sebulan, plus rewards MERCY, YACHT, PRIVATE PLANE, adalah milik Anda..!!-dan itu merupakan sebuah kepastian..!!, Ingat LANGKAH ANDA HARI INI AKAN MENENTUKAN NASIB ANDA DAN ORANG YANG ANDA CINTAI 2-3 TAHUN MENDATANG, ..!!

Tianshi bukan sekedar bisnis biasa, Anda tidak hanya bisa menolong orang lain terlepas dari penyakit tetapi juga menghasilkan uang hingga ratusan juta rupiah per bulannya. Tianshi juga menyediakan Passive Income pada membernya mulai dari Bronze Lion yang mendapatkan Bonus Sharing International 1 % dari Omzet International ( 1 % bukan dari Profit)...!!.....more..

Berikut adalah Tahapan untuk mempercepat langkah anda memahami bisnis ini :

1. Pelajari Profile Tianshi
2. Pelajari Support System Kami yang luar biasa
3. Pelajari Marketing Plan Kami yang sangat mudah dan menakjubkan.
Jika anda sudah mengerti cara bisnis ini berjalan, dan segera ingin mengklaim rewards anda,
berikutnya adalah :
4. Mengisi Formulir pembelian Lisensi
5. Set pertemuan dengan komunitas untuk lebih serius



UNICORE-Adalah
Support Systems yang dikembangkan oleh Mr. Louis Tendean-Seorang sukses yang telah mendapatkan semua rewards Tianshi-dan merupakan Support Systems terbesar dalam lingkup jaringan bisnis Tianshi. Unicore telah mengembangkan strategi bisnisnya dengan menghasilkan program-program rewards tambahan. Alat bantu dan sistem kerja yang di sediakan oleh Unicore sudah terbukti menghasilkan Leader-leader penerima rewards dengan akselerasi... more..

Tiens

Blog Entry Syarat Keaktifan Distributor Tiens (Indonesia) Oct 6, '08 9:24 AM
for everyone
Melihat perkembangan bisnis Tiens yang pesat di dunia, maka dianggap perlu untuk membuat ketentuan yang mengikat bagi Distributor yang aktif agar dapat menjalankan usahanya, menjual produk Tiens, dan mengembangkan jaringan secara maksimal serta memperoleh imbalan yang sesuai. Hal ini dilakukan demi menjaga keanggotaan distributor dan yang terpenting ialah melindungi kepentingan distributor dan jaringannya.

I. Keunggulan menjadi distributor aktif

1. Mengetahui dengan jelas keberadaan dan status keaktifan dan keanggotaan distributor sehingga dapat dengan nyaman menjalankan bisnis ini.
2. Tingkat keaktifan akan menjadi syarat bagi keanggotaan distributor dengan maksud untuk memotivasi dalam mengembangkan pasar, dengan demikian distributor aktif akan menikmati keuntungan yang lebih besar.
3. Melalui peraturan keanggotaan ini, perusahaan akan terus menjalin kerjasama dengan distributor, mengadakan standarisasi dan promosi pemasaran yang lebih baik. Dengan demikian perjanjian perusahaan dan distributor aktif akan semakin jelas dan menguntungkan.
4. Memudahkan perusahaan menghitung dan menganalisa jaringan distributor dan perkembangan pasar dengan lebih baik untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Dengan demikian distributor aktif dapat menggunakan strategi yang efektif dalam pengembangan pasar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

* Peraturan tentang keanggotaan

1. Syarat keanggotaan berlaku bagi seluruh distributor Tiens ditingkat yang berbeda.
2. Masa keanggotaan distributor dihitung sejak tanggal distributor bergabung hingga hari terakhir untuk perhitungan.
3. Masa keanggotaan distributor ialah 12 bulan terhitung dari saat bergabung.
4. Sebelum berakhir, keanggotaan distributor anda harus diperpanjang.
5. Perusahaan berhak untuk membekukan keanggotaan apabila distributor tidak melakukan sesuai peraturan yang berlaku.

* Cara pengaktifan kembali

1. Distributor yang sebelum berakhir masa berlaku keanggotaannya atau dalam 12 bulan berjalan telah mencapai akumulasi omset pribadi sebesar minimal Rp.200,000 maka secara otomatis keanggotaan distributornya telah diperpanjang untuk 12 bulan berikutnya.
2. Pengaktifan melalui dokumen.Apabila dikarenakan keadaan ekonomi, kesehatan, tugas belajar keluar negeri dan sebagainya, sehingga tidak dapat memenuhi target penjualan sampai tanggal jatuh tempo, maka distributor dapat mengisi formulir yang berkenaan dengan alasan termaksud untuk kemudian menandatanganinya. Dalam kasus perpanjangan seperti ini perusahaan memiliki hak penuh dalam pengambilan keputusan.

* Distributor yang belum melakukan pengaktifan kembali

1. Bagi distributor yang belum melakukan pengaktifan kembali sampai batas waktu yang ditentukan, maka perusahaan berhak mencabut hak distributornya. Distributor yang telah dicabut hak-haknya tidak lagi aktif dalam menjalankan usahanya. Adapun akibat dari pencabutan keanggotaan distributor adalah sebagai berikut; a.Jika posisi distributor pada masa keanggotaannya terakhir dibawah bintang 7 maka keanggotaanya dan nomornya akan dihapus maka jaringan dibawahnya akan naik dan berada dibawah jaringan uplinenya. b.Jika posisi distributor pada masa keanggotaannya terakhir adalah bintang 7 dan diatasnya, nomor keanggotaannya tidak akan dihapus, akan tetapi nama distributor akan diubah menjadi Inactive, struktur jaringan tidak berubah, tidak akan naik ke upline, data jaringan akan tetap dihitung untuk kenaikan level jaringan diatasnya.
2. Tidak terjadi perubahan pada upline langsung bagi distributor yang telah dihapus keanggotaanya.
3. Distributor yang telah dirubah namanya menjadi Inactive berhak untuk naik ke peringkat yang lebih tinggi sesuai dengan perkembangan jaringannya, akan tetapi tidak lagi mendapatkan hak-hak sebagai distributor aktif Tiens.
4. Distributor yang keanggotaannya telah dicabut namun masih ingin melanjutkan bisnis Tiens ini, dapat mendaftar kembali sebagai anggota baru: a.Distributor yang telah dicabut keanggotaannya, dapat langsung mendaftar kembali. b.Distributor yang mengundurkan diri, dan kemudian masih ingin bergabung kembali dalam bisnis Tiens maka harus mematuhi kode etik Tiens International sesuai dengan point 4.3, yaitu tentang peraturan non aktif selama 6 bulan.

* Kewajiban Kantor CabangPada saat distributor mengurus keanggotaannya lagi, kantor cabang berkewajiban memberitahukan tata cara pengaktifan tersebut.

Batasan pemberlakuan peraturan

1. Ketentuan ini mulai berlaku secara efektif per 26 December 2007, dan bagi distributor yang telah bergabung sebelum tanggal 26 December 2008 diberikan tenggang waktu untuk memenuhi kewajibannya seusai dengan peraturan diatas sampai dengan 25 dec 2008
2. Peraturan ini hanya berlaku di wilayah Indonesia
3. Grup Tiens Ltd berwewenang penuh atas pelaksanaan peraturan ini. PENJELASAN (penjelasan ini bukan penjelasan resmi Tianshi tetapi merupakan penjelasan pribadi)Keanggotaan Tianshi anda akan otomatis diperpanjang (selama setahun) apabila:- Dalam 1 tahun tersebut anda berbelanja total 200PV (Rp.200.000,- dalam 1 tahun). Arti: anda belanja 1 Spirulina pun (Rp.209.000,-) sudah otomatis keanggotaan anda diperpanjang sampai akhir tahun depan.Pembelanjaan ini termasuk tutup poin bulanan, arti : para *5/above yang melakukan tutup poin bulanan sudah pasti keanggotaannya diperpanjang terus menerus (misal belanja 100PV/Rp.100.000,- tiap bulan maka total setahun Rp.1.200.000,- ,sudah jauh diatas kewajiban yang hanya Rp.200.000,- setahun).- Apabila tidak memenuhi syarat di atas, anda wajib mengisi formulir perpanjangan keanggotaan GRATIS di stokis / di kantor Tiens terdekat. Kalau tidak belanja total 200PV dalam 1 tahun atau isi formulir perpanjangan (gratis!), anda dianggap tidak bersedia melanjutkan keanggotaan di Tianshi dan nama anda dihapus: -apabila anda *1-*6: nama & posisi akan hilang dan downline2 di bawah anda akan naik ke upline terdekat.-apabila anda *7/above: posisi tetap tapi nama dihapus (arti: bonus akan pass up ke upline di atasnya).Catatan: peringkat dan TGS upline tidak akan turun meskipun ada downline yang dihapus karena tidak memperpanjang keanggotaan.Perhitungan perpanjangan ini dilakukan bersama-sama seluruh Indonesia hanya setiap tutup buku Desember. Mengapa ? Dengan ditetapkan hanya tiap tutup buku Desember, lebih mudah mengingat-ingat (daripada kalau dihitung benar-benar 1 tahun dari pendaftaran masing-masing distributor).Aturan keaktifan di atas hanya berlaku bagi distributor lama, tidak berlaku bagi distributor yang baru join di tahun tersebut (contoh: anda daftar new *1 bulan Feb 08 dan tidak belanja apa2 lagi, anda tidak akan didelete di Des 08 karena otomatis keanggotaan anda diperpanjang sampai Des 2009).FAQ 1) Apakah masih boleh disebutkan “*1 pendaftaran Rp.85.000,- hanya perlu membayar sekali saja untuk selamanya ?” Ya, karena kalaupun kita tidak mau belanja total 200PV setahun, kita masih bisa isi form perpanjangan gratis (tidak perlu membayar lagi).2) Apakah masih boleh disebutkan “Marketing Plan Tianshi akumulasi tanpa batas waktu dan peringkat tidak bisa turun?” Ya, karena peringkat dan TGS kita tidak akan turun meskipun ada downline kita yang dihapus karena tidak memperpanjang keanggotaan.3) Mengapa aturan ini perlu diterapkan ?Aturan ini sudah melewati pembahasan yang lama (termasuk dengan para leader) sebelum diluncurkan. Ada banyak hal yang mendasari mengapa aturan ini (akhirnya) diterapkan :- untuk menseleksi para distributor yang memang sudah tidak mau lagi di Tianshi (karena banyak yang terdaftar di Tianshi tapi selama bertahun-tahun tidak melakukan apapun dan tidak belanja apapun). Biasanya mereka sudah tidak peduli dengan Tianshi, tapi malas untuk melakukan proses pengunduran diri. Jadi diperlukan suatu mekanisme yang bisa membuat mereka mengundurkan diri secara otomatis.- kita jadi lebih tahu keadaan riil jaringan sehingga kita bisa menerapkan strategi-strategi yang lebih tepat.- dari pengalaman, banyak yang sudah tidak aktif (dan tidak mau aktif) tapi nama masih ada selama bertahun-tahun (karena tidak pernah dihapus). Nah, bertahun-tahun kemudian, waktu orang tsb dipresentasi lagi oleh orang lain dan ingin menjalankan Tianshi dengan serius (di group yang baru), dia terkena aturan 6 bulan harus tidak aktif baru boleh pindah. Dengan penerapan aturan ini, orang yang tidak belanja apapun dalam setahun (dan tidak mengisi form perpanjangan,gratis!!) otomatis akan dihapus sehingga bebas join ulang di manapun !!Catatan : aturan ini dibuat dengan syarat yang sangat ringan karena tujuan utamanya adalah untuk memudahkan distributor Tianshi yang ingin aktif. Syarat-syarat yang diberikan sangat ringan di mana dengan adanya Banner Store, telekomunikasi, asuransi, oli, pupuk dll maka belanja total 200PV setahun ini pasti dengan amat mudah terlewati (atau masih bisa juga isi form perpanjangan gratis !!).Masih ada yang tidak jelas ? Konsultasikan ke upline aktif terdekat anda.07 Agustus 2008

Jumat, 25 Februari 2011

Ekonomi Mikro & Makro

Standar Kompetensi : Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
Kompetensi Dasar : - Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
- Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
Indikator : - Mendeskripsikan pengertian Ekonomi Mikro dan Makro
- Mendeskripsikan perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
- Memberi contoh di masyarakat tentang ekonomi mikro (misal usaha industri kecil) dan ekonomi makro (misal inflasi, pendapatan nasional dll)
- Mengidentifikasi Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (kemiskinan,pemerataan pendapatan).
- Memecahkan Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi


KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
• Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
• Sumber daya tersedia secara terbatas.
• Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
1. Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
• Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
• Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
• Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro
Harga Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja) Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan analisis Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
1. Masalah kemiskinan
Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
2. Masalah Keterbelangkangan



Standar Kompetensi : Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
Kompetensi Dasar : - Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
- Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
Indikator : - Mendeskripsikan pengertian Ekonomi Mikro dan Makro
- Mendeskripsikan perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
- Memberi contoh di masyarakat tentang ekonomi mikro (misal usaha industri kecil) dan ekonomi makro (misal inflasi, pendapatan nasional dll)
- Mengidentifikasi Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (kemiskinan,pemerataan pendapatan).
- Memecahkan Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi


KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
• Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
• Sumber daya tersedia secara terbatas.
• Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
1. Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
• Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
• Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
• Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro
Harga Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja) Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan analisis Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
1. Masalah kemiskinan
Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
2. Masalah Keterbelangkangan
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.
3. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja
4. Masalah kekurangan modal
Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.

Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.

EKONOMI RAKYAT DAN KOPERASI

"EKONOMI RAKYAT DAN KOPERASI" [10 Artikel]

> Agustus 2003
Koperasi Mewujudkan Kebersamaan dan Kesejahteraan: Menjawab Tantangan Global dan Regionalisme Baru
Oleh: Noer Soetrisno
--- Membangun sistem Perekonomian Pasar yang berkeadilan sosial tidaklah cukup dengan sepenuhnya menyerahkan kepada pasar. Namun juga sangatlah tidak bijak apabila menggantungkan upaya korektif terhadap ketidakberdayaan pasar menjawab masalah ketidakadilan pasar sepenuhnya kepada Pemerintah. Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam melawan ketidakadilan pasar karena hadirnya ketidaksempurnaan pasar.
> Agustus 2003
Koperasi Mewujudkan Kebersamaan dan Kesejahteraan: Menjawab Tantangan Global dan Regionalisme Baru
Oleh: Noer Soetrisno
--- Membangun sistem Perekonomian Pasar yang berkeadilan sosial tidaklah cukup dengan sepenuhnya menyerahkan kepada pasar. Namun juga sangatlah tidak bijak apabila menggantungkan upaya korektif terhadap ketidakberdayaan pasar menjawab masalah ketidakadilan pasar sepenuhnya kepada Pemerintah. Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam melawan ketidakadilan pasar karena hadirnya ketidaksempurnaan pasar.
> Agustus 2003
Membuat Koperasi Eksis Tidak Hanya Pada 'HARI KOPERASI
Oleh: Bayu Krisnamurthi
--- Coba cermati pemberitaan tentang koperasi di media massa. Maka dengan mudah akan terlihat bahwa pemberitaan tentang koperasi itu akan menumpuk pada sekitar Har Koperasi tanggal 12 Juli. Seolah-olah pada sekitar tanggal itu adalah sebuah “kewajiban” untuk mendiskusikan lagi nasib koperasi. Kemudian jika ditelaah lebih dalam tentang isi berita mengenai koperasi tersebut, maka tidak akan mengherankan jika berita tentang 'keburukan’ koperasi (koperasi tidak berperan, korupsi di koperasi, dan sebagainya) memiliki jumlah dua kali lebih banyak dibanding berita mengenai ‘kebaikan’ koperasi.
> Agustus 2003
Koperasi Indonesia: Potret dan Tantangan
Oleh: Noer Soetrisno
--- Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting dalam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional.
> Agustus 2003
Demokrasi Ekonomi dan Demokrasi Industrial
Oleh: Mubyarto
--- Akhir-akhir ini semakin luas dibahas sistem Ekonomi Syariah yang dianggap lebih adil dibanding sistem ekonomi yang berlaku sekarang khususnya sejak 1966 (Orde Baru) yang berciri kapitalistik dan bersifat makin liberal, yang setelah kebablasan kemudian meledak dalam bentuk bom waktu berupa krismon tahun 1997. Krismon yang menghancurkan sektor perbankan modern kini tidak saja telah menciutkan jumlah bank menjadi kurang dari separo, dari 240 menjadi kurang dari 100 buah, tetapi juga sangat mengurangi peran bank dalam perekonomian nasional.
> Agustus 2003
Wajah Koperasi Tani dan Nelayan di Indonesia: Sebuah Tinjauan Kritis
Oleh: Noer Soetrisno
--- Meskipun koperasi pertanian pernah menjadi model pengembangan pada tahun 1960an hingga awal tujuh puluhan, namun pada dasarnya koperasi pertanian di Indonesia diperkenalkan sebagai bagian dari dukungan terhadap sektor pertanian. Sejak dahulu sektor pertanian di Indonesia selalu didekati dengan pembagian atas dasar sub-sektor seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan.
> Juli 2003
Dari Ilmu Berkompetisi ke Ilmu Berkoperasi
Oleh: Mubyarto
--- Ketika memenuhi undangan IKOPIN Jatinangor untuk memberikan seminar tentang Pengajaran Ilmu Ekonomi di Indonesia tanggal 7 – 8 Mei 2003, kami terkejut saat mengetahui IKOPIN bukan singkatan dari Institut (Ilmu) Koperasi Indonesia, tetapi Institut Manajemen Koperasi Indonesia. Ternyata pada saat berdirinya IKOPIN tahun 1984, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang berwenang memberikan ijin operasi perguruan-perguruan tinggi berpendapat ilmu koperasi tidak dikenal dan yang ada adalah ilmu ekonomi.
> Juli 2003
Koperasi Sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Pancasila
Oleh: Hariyono
--- Perjuangan bangsa Indonesia bersama segenap komponen dan eksponen kekuatan nasional seluruh negeri tahap pertama melawan penjajah, yaitu “Mencapai Indonesia Merdeka” telah berhasil dengan gemilang yang ditandai dengan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Bahkan telah dilengkapi pula dengan dasar negara ideologi luhur Pancasila dan konstitusi negara Undang-Undang Dasar 1945 sebagai platform pijakan perjuangan tahap kedua menuju cita-cita bangsa.
> Agustus 2002
Membangkitkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi: Peran Perguruan Tinggi
Oleh: Mubyarto
--- “Jika banyak orang berpendapat Ekonomi Kerakyatan merupakan konsep baru yang mulai populer bersama reformasi 1998-1999 sehingga masuk dalam “GBHN Reformasi”, hal itu bisa dimengerti karena memang kata ekonomi kerakyatan ini sangat jarang dijadikan wacana sebelumnya. Namun jika pendapat demikian diterima, bahwa ekonomi kerakyatan merupakan konsep baru yang “mereaksi” konsep ekonomi kapitalis liberal yang dijadikan pegangan era ekonomisme Orde Baru, yang kemudian terjadi adalah “reaksi kembali” khususnya dari pakar-pakar ekonomi arus utama yang menganggap “tak ada yang salah dengan sistem ekonomi Orde Baru”.
> Juni 2002
Membangun Koperasi Berbasis Anggota Dalam Rangka Pengembangan Ekonomi Rakyat
Oleh: Bayu Krisnamurthi
--- Setelah melalui berbagai kebijakan pengembangan koperasi pada masa Orde Baruyang bias pada dominasi peran pemerintah, serta kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia, timbul pertanyaan bagaimana sebenarnya peran koperasi dalam masyarakat Indonesia, bagaimana prospeknya dan bagaimana strategi pengembangan yang harus dilakukan pada masa yang akan datang.

Ekonomi Koprasi



Arti, Pengertian, Definisi, Fungsi dan Peranan Koperasi / Koprasi Indonesia dan Dunia - Ilmu Ekonomi Koperasi / Ekop
Fri, 30/06/2006 - 11:07am — godam64

Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas koprasi di indonesia.

- Landasan Idiil = Pancasila
- Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri sendiri
- Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1

A. Fungsi Koperasi / Koprasi

1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia
4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi

B. Peran dan Tugas Koperasi / Koprasi

1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada

Minggu, 20 Februari 2011

Akuntansi dan Keuangan Perusahaan Perdagangan

Khusus negosiasi harga dengan lebih dari 20 penyandang dana terkemuka.
Total independance. Total kemerdekaan.
Client driven. Klien didorong.
Immediate response. Segera respon.
Ongoing facility reviews. Sedang berlangsung review fasilitas.
Cheaper price guarantee. Harga murah garansi.
Complete confidentiality. Lengkap kerahasiaan.
Free and impartial advice. Gratis dan saran tidak memihak.
'Funding your company is the most important aspect to ensure success'. 'Pendanaan perusahaan Anda adalah aspek yang paling penting untuk memastikan keberhasilan'. Sir John Harvey Jones Sir John Harvey Jones

Before signing up for any Finance Facility contact us for a free no obligation health check to make sure you are getting the right package for your business development. Sebelum sign up untuk setiap Fasilitas Keuangan hubungi kami untuk bebas tidak ada kewajiban periksa kesehatan untuk memastikan Anda mendapatkan paket yang tepat untuk pengembangan bisnis Anda.

As part of our service, we can offer a facility review or facility 'health check', to ensure your company is getting the most out of its invoice finance facility. Sebagai bagian dari layanan kami, kami dapat menawarkan meninjau fasilitas atau 'fasilitas' kesehatan cek, untuk memastikan perusahaan Anda mendapatkan hasil maksimal dari fasilitas pembiayaan faktur tersebut.

Common problems:- Masalah umum: -

Not recieving correct prepayment level of invoices. Tidak menerima tingkat pembayaran yang benar faktur.
Debtors days too high. Debitur hari terlalu tinggi.
Cost too high. Biaya terlalu tinggi.
Bad service including debtor collections Buruknya pelayanan termasuk koleksi debitur
Capping level of funds needs to be increased. Tingkat Pagu dana perlu ditingkatkan.
Concentration limits on debtors is reducing funding. batas Konsentrasi pada debitur adalah mengurangi pendanaan.
Our facility 'health check' looks at all aspects of your facility and addresses point by point what could be done to improve it. 'Pemeriksaan kesehatan' fasilitas kami melihat semua aspek fasilitas Anda dan alamat poin demi poin apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya.

A local farming company asked us to do a facility review, they had substantial funding difficulties. Sebuah perusahaan pertanian lokal meminta kami untuk melakukan review fasilitas, mereka memiliki kesulitan pendanaan substansial. They had been factoring for 9 months and claimed they had only really been funded for the 1st 3 months, since then they had struggled to gain any funding even though their facility charges were much more than expected. Mereka telah anjak selama 9 bulan dan mengklaim mereka hanya benar-benar telah didanai untuk 3 bulan 1, sejak saat itu mereka harus berjuang untuk mendapatkan setiap pendanaan meskipun biaya fasilitas mereka jauh lebih dari yang diharapkan.

Why? Mengapa?

Doing work for a well known DIY chain who took anything up to 110 days to pay. Melakukan pekerjaan untuk rantai DIY terkenal yang mengambil apapun hingga 110 hari untuk membayar. They were signed up to a standard 90 day recourse agreement, therefore after 90 days the unpaid invoice was disapproved and the funding recalled. Mereka menandatangani perjanjian recourse 90 hari standar, sehingga setelah 90 hari tagihan yang belum dibayar ditolak dan pendanaan ingat. This was followed by a 1% refactory fee charged on each invoice. Hal ini diikuti oleh biaya refactory 1% dibebankan pada setiap faktur.

Solution Solusi

Move to a funder who will increase the recourse period to 120 days with no refactoring fee. Pindah ke seorang penyandang dana yang akan meningkatkan masa jalan lain untuk 120 hari tanpa biaya refactoring.

Contact us today to find out how we can help you improve the financial health of your business. Hubungi kami hari ini untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu Anda memperbaiki kesehatan keuangan bisnis Anda.

Please quote eSources UK when contacting us. Silakan eSources kutipan Inggris saat menghubungi kami.

Akuntansi Journal Entries




Ketika sebuah usaha kecil membuat transaksi keuangan, mereka membuat entri jurnal jurnal akuntansi mereka dalam rangka untuk merekam transaksi tersebut. The transaction is recorded in the general journal or one of the special journals for the most active accounts. Transaksi dicatat dalam jurnal umum atau salah satu jurnal khusus untuk akun yang paling aktif. The most common special journals are the Sales Journal, the Purchases Journal, the Cash Receipts Journal, and the Cash Disbursements Journal. Jurnal-jurnal khusus yang paling umum adalah Penjualan Journal, Jurnal Pembelian, Jurnal Penerimaan Kas, dan Jurnal Pengeluaran Kas.

An accounting journal is a detailed record of the financial transactions of the business. Sebuah jurnal akuntansi merupakan catatan rinci tentang transaksi keuangan bisnis tersebut. The transactions are listed in chronological order, by amount, by accounts that are affected, and in what direction those accounts are affected. Transaksi tercantum dalam urutan kronologis, dengan jumlah, dengan account yang terpengaruh, dan ke arah mana akun tersebut adalah terpengaruh. Depending on the size and complexity of the business, a reference number can be assigned to each transaction and a note may be attached explaining the transaction. Tergantung pada ukuran dan kompleksitas usaha, sebuah nomor referensi dapat diberikan ke setiap transaksi dan catatan dapat disertakan menjelaskan transaksi.

The accounting journal is the place where the details lie. Jurnal akuntansi adalah tempat di mana rincian berbohong. The general ledger is where you look for the big picture. Yang buku besar umum adalah di mana Anda mencari gambaran besar. A sample accounting journal page has columns for the date, the account, the amount of the debit, and the amount of the credit. Sebuah halaman jurnal akuntansi sampel memiliki kolom untuk tanggal, akun, jumlah debit, dan jumlah kredit.
When to use a Debit or Credit in a Journal Entry Kapan menggunakan Debet atau Kredit dalam Journal Entry

One of the most difficult things to get a handle on when setting up your books is when to use a debit and when to use a credit . Salah satu hal yang paling sulit untuk mendapatkan pegangan pada saat pengaturan buku Anda adalah ketika menggunakan debit dan kapan harus menggunakan kredit . Here are some simple rules. Berikut adalah beberapa aturan sederhana. If you will follow these rules, it will make your accounting life a lot easier. Jika Anda akan mengikuti aturan-aturan ini, hal itu akan membuat hidup Anda akuntansi jauh lebih mudah.

* You will always use both a debit and a credit for every journal entry. Anda selalu akan menggunakan kedua debit dan kredit untuk setiap masukan jurnal. That is what the system of double-entry bookkeeping is based on. Itulah sistem pembukuan double-entry didasarkan pada. You have two columns in your journal entry. Anda memiliki dua kolom dalam entri jurnal Anda. Each will have an equal entry - one for a debit, one for a credit. Masing-masing akan memiliki entri yang sama - satu untuk debit, satu untuk kredit.
* Remember the format of the Accounting Equation where Assets = Liabilities + Owners Equity. Ingat format Persamaan Akuntansi dimana Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik. The Asset side is the left side of the equation and the Liabilities + Owner's Equity is the right side of the equation. Sisi Aset adalah sisi kiri dari persamaan dan Kewajiban + Ekuitas Pemilik sisi kanan dari persamaan. When you need to make a journal entry, refer to your Chart of Accounts to see if the account you need to use falls on the left or right side of the accounting equation. Bila Anda perlu membuat entri jurnal, lihat Anda Bagan Account untuk melihat apakah account Anda perlu menggunakan jatuh di sisi kiri atau kanan dari persamaan akuntansi.
* If the account is on the Asset or left side, that is the Debit side. Jika akun ini pada Aset atau sisi kiri, yang adalah sisi Debet. A debit will increase those accounts and a credit will decrease them. debit A akan meningkatkan akun tersebut dan kredit akan menurun mereka. If the account is on the Liabilities and Owner's Equity or right side, that is the Credit side. Jika account tersebut adalah pada Kewajiban dan Ekuitas Pemilik atau sisi kanan, yang adalah sisi Kredit. A credit will increase those accounts and a debit will decrease them. kredit A akan meningkat dan debit akun tersebut akan menurun mereka.

Journal Entries when Accounts have Normal Balances Journal Entries ketika Account memiliki Saldo Normal

One easy way to remember when to debit and when to credit an account is to remember the normal balances of the five types of accounts on the Chart of Accounts. Salah satu cara mudah diingat kapan debet dan kapan kredit account adalah untuk mengingat saldo normal dari lima jenis akun pada Diagram Account. The normal balance is what the account would have if increases are more than decreases. Saldo normal adalah apa account akan miliki jika kenaikan lebih dari berkurang. Here is a list of those accounts and their normal balances. Berikut adalah daftar dari akun tersebut dan saldo normal mereka. If you remember this list, it will save you a lot of time. Jika Anda ingat daftar ini, itu akan menghemat banyak waktu.

* Asset accounts - debit Aset piutang - debet
* Liability accounts - credit Kewajiban akun - kredit
* Owner's equity - credit Pemilik ekuitas - kredit
* Revenue accounts - credit

Dokumen Sumber dalam Transaksi Akuntansi

Setiap kali sebuah perusahaan membuat transaksi keuangan, semacam jejak kertas yang dihasilkan. That paper trail is called a source document. Itu jejak kertas disebut dokumen sumber. If a small business writes a check out of its checking account for office supplies, for example, the source document is the check along with the receipt for office supplies. Jika usaha kecil menulis cek out dari account yang memeriksa untuk perlengkapan kantor, misalnya, sumber dokumen pemeriksaan bersama dengan tanda terima untuk perlengkapan kantor.

The source document is essential to the bookkeeping and accounting process. Dokumen sumber penting untuk pembukuan dan akuntansi proses. It is the evidence that a financial transaction occurred. Ini adalah bukti bahwa transaksi keuangan terjadi. If a company is audited, source documents back up the accounting journals and general ledger as an indisputable audit trail. Jika sebuah perusahaan diaudit, dokumen sumber cadangan akuntansi jurnal dan buku besar sebagai audit trail terbantahkan.

Keeping a source document for a business is just like keeping your receipts for tax-deductible items for your personal taxes. Menjaga dokumen sumber untuk sebuah bisnis hanya seperti menjaga penerimaan Anda untuk item pajak-deductible untuk pajak pribadi Anda. You have to have those receipts in case your taxes are audited. Anda harus memiliki penerimaan mereka dalam kasus pajak Anda diaudit. The same is true for your business, but you don't just keep receipts for tax deductible expenses. Hal yang sama berlaku untuk bisnis Anda, tetapi Anda tidak hanya menyimpan kwitansi untuk dikurangkan beban pajak. You keep receipts (source documents) for every financial transaction. Kau terus penerimaan (dokumen sumber) untuk setiap transaksi keuangan.

A source document describes all the basic facts of the transaction such as the amount of the transaction, to whom the transaction was made, the purpose of the transaction, and the date of the transaction. Sebuah dokumen sumber menjelaskan semua fakta-fakta dasar transaksi seperti jumlah transaksi, kepada siapa transaksi dilakukan, tujuan transaksi, dan tanggal transaksi.

Here are some examples of common source documents: Berikut adalah beberapa contoh dokumen sumber umum:

* canceled check dibatalkan cek
* invoice faktur
* cash register receipt kasir penerimaan
* computer-generated receipt komputer yang dihasilkan penerimaan
* credit memo for a customer refund kredit memo untuk pengembalian dana nasabah
* employee time card karyawan kartu waktu
* deposit slip slip penyetoran
* purchase order pesanan pembelian

This is not an exhaustive list. Ini bukan daftar yang lengkap.

The source document should be recorded in the appropriate accounting journal as soon as possible after the transaction. Dokumen sumber harus dicatat dalam jurnal akuntansi sesegera mungkin setelah transaksi. After recording, all source documents should be filed away in some sort of system where they can be retrieved if and when they are needed. Setelah merekam, semua dokumen sumber harus diajukan jauh di beberapa jenis sistem di mana mereka dapat diambil jika dan ketika mereka dibutuhkan.
Suggested Reading Disarankan Membaca

* Construct the General Ledger for your Small Business Membangun General Ledger untuk Anda Usaha Kecil
* Accounting Journal Entries - What are Journal Entries and how do you Make Them Akuntansi Journal Entries - Journal Entries Apa dan bagaimana Anda Membuat Mereka
* Small Business Bookkeeping Accounting - Double-Entry Bookkeeping Usaha Kecil Pembukuan Akuntansi - Double-Entry Pembukuan

Suggested Reading Disarankan Membaca

* Cash or Accrual Accounting - Choosing an Accounting Method - Small Business Kas atau Akrual Akuntansi - Memilih Metode Akuntansi - Usaha Kecil
* Small Business Tax Planning - Income Tax Planning for Your Business Usaha Kecil Tax Planning - Perencanaan Pajak Penghasilan untuk Bisnis Anda

Related Articles Artikel Terkait

* Review of "The Digital Paper Trail in Real Estate Transactions" Tinjauan "The Trail Kertas Digital Transaksi Real Estat"
* Small Business Tax Planning - Income Tax Planning for Your Business Usaha Kecil Tax Planning - Perencanaan Pajak Penghasilan untuk Bisnis Anda
* Delivery Receipt - Proving That Your Email and Documents Were Opened Pengiriman Penerimaan - Membuktikan Bahwa Email Anda dan Dokumen Apakah Dibuka
* NEAT Receipts Software Organization - NEAT Receipts Scanalizer Review Penerimaan NEAT Perangkat Lunak Organisasi - NEAT Penerimaan Review Scanalizer
* Electronic Sources in APA Format - How to Reference Electronic Sources in A... Elektronik Sumber-sumber di Format APA - Bagaimana Elektronik Sumber Referensi di

Siklus akuntansi

Siklus Akuntansi
Manahan Nasution
Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Transaksi Usaha
Pembuatan Bukti Asli
Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal)
Pencatatan ke Buku Besar dan Buku Tambahan 1
Neraca Lajur Penyesuaian
Laporan Keuangan
Jurnal Penutup
Neraca Saldo setelah penutupan 2
Gambar 1
1. TRANSAKSI
Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat.3 Transaksi ini biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen.
Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya.
Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.
1 Niswonger, C. Rollin, Phillip E. Fess, and Carl S. Warren. Prinsip- prinsip akuntansi, terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1992, Hal 41.
2 Smith, Jay M. and K. fred Skousen. Akuntansi Intermediate, Edisi kesembilan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1994, Hal.67.
3 Horgren, Charles T., Walter T. harrison Jr. Michael A. Robison, dan Thomas H. Secokusumo, Akuntansi di Indonesia, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 1997, hal.13.
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 1
2. PEMBUATAN BUKTI ASLI.
Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa.
Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.4
􀂙 Kwitansi
Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.
􀂙 Faktur Penjualan atau Pembelian
Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.
􀂙 Bukti-bukti lain
Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang
3. PENCATATAN DALAM BUKU HARIAN (JURNAL).
Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas.5
Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan informasi berikut:
􀂙 Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi
􀂙 Nama perkiraan.
􀂙 Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet
􀂙 Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.
Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:
a) Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito bank, penerimaan penjualan dan cek.
b) Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).
c) Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.
d) Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.
e) Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.
Berdasarkan kelima tahap tersebut, untuk menjurnal transaksi yang terjadi pacta sebuah Perusahaan Pengangkutan, PT. Yudi Makmur, yaitu menginvestasikan Rp. 50.000.000,- tunai kedalam usaha adalah sebagai berikut:
Langkah 1. Dokumen sumbernya adalah slip deposito bank dan cek milik Yudi
Makmur sebesar Rp.50.000.000,- yang diambil dari rekening
langkah pribadinya di bank.
Langkah 2. Perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut adalah Kas dan
Modal Yudi Makmur. Kas adalah perkiraan aktiva dan modal Yudi
Makmur adalah perkiraan modal pemilik.
Langkah 3. Kedua perkiraan tersebut mengalami penambahan sebesar
4 Hadibroto, S. Dachnial Lubis, dan Sudardjat Sukadam, Dasar – dasar akuntansi, cetakan Kedelapan, LP3S, Jakarta, 1991, hal.43
5 Horngen, Charles T., Op.Cit, hal. 57
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 2
Rp.50.000.000.- Karena itu kas didebet: yaitu perkiraan aktiva mengalami penambahan dan modal Yudi yang Makmur dikredit yaitu: perkiraan modal pemilik yang mengalami penambahan.
Langkah 4. Kas didebet untuk mencatat penambahan dalam perkiraan aktiva.
Modal Yudi Makmur dikredit untuk mencatat penambahan dalam perkiraan modal pemilik.
Langkah 5. Ayat jurnalnya adalah:
JURNAL
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
2 april
Kas
Modal Yudi Makmur
50.000.000,-
50.000.000,-
Setiap ayat jurnal menunjukkan secara lengkap pengaruh investasi dari suatu transaksi awal dari Yudi usaha. Makmur, Jika dipelajari perkiraan kas menunjukkan suatu gambaran, yaitu debet sebesar Rp.50.000.000,-. Setiap transaksi mempunyai suatu kredit, dan dalam contoh sederhana ini hal itu diwakili oleh perkiraan modal.
4. PENCATATAN BUKU BESAR DAN BUKU TAMBAHAN.
a. Buku Besar (Ledger)
Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya.
Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri.
Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit.
Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai kredit dalam buku besar. Transaksi investasi awal oleh Yudi Makrnur akan dipindahkan kebuku besar seperti tampak pada gambar 2.
b. Buku Tambahan (Sub Ledger)
Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur.
Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini disebut buku besar tambahan (buku tambahan) . Perkiraan masing-
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 3
masing langganan yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar hutang).
Gambar.36
Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang.
Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling (perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi, sehingga apabila digambarkan tampak seperti yang terdapat pada gambar 3.
Sebagai contoh, pada PT. Yudi Makmur terdapat buku tambahan hutang dan tambahan piutang dan buku berikut buku sebagai berikut :
Buku Tambahan Piutang
PT. Jayakusuma
Tgl.
Keterangan
D
K
Saldo D
1 Jan
1 Jan
5 Jan
Saldo
Pendapatan Jasa
Kas
-
1.500.000
-
-
-
1.000.000
1.250.000
2.750.000
1.750.000
PT.Reksa Nada
Tgl.
Keterangan
D
K
Saldo D
1 Jan
Saldo
-
-
500.000
Buku Tambahan Hutang
Fa. Rahayu
Tgl.
Keterangan
D
K
Saldo D
1 Jan
10 Jan
11 Jan
Saldo
Perlengkapan
Kas
-
-
5.000.000
-
4.800.000
-
5.000.000
9.800.000
4.800.000
Fa. Multijaya
Tgl.
Keterangan
D
K
Saldo D
1 Jan
12 Jan
Saldo
Kas
-
1.500.000
-
-
9.800.000
8.300.000
6 Sinuraya, selamat. Pengantar Ilmu Akuntansi. Jilid I, Adeputra, Medan, 1990, hal.92 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 4
Buku Controlling Piutang
Rp. 1.750.000,-
Rp. 500.000,-
PT. Jayakusuma
PT. Reksanada
Rp. 2.250.000,-
Buku Controlling Piutang
Rp. 4.800.000,-
Rp. 8.300.000,-
Fa. Rahayu
Fa. Multijaya
Rp. 13.100.000,-
5. NERACA LAJUR
Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan.
Gambar 4 adalah neraca saldo dari PT. Yudi Makmur per tanggal 31 Desember 199X.
PT. Yudi Makmur
Neraca saldo Sebelum disesuaikan
31 Desember 199X
Kas …………………………………….
Piuta……………………………………
Perlengkapan…..……………………….
Sewa Dibayar Muka ….……………….
Meubel ………………………………...
Hutang………………………………….
Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …….
Modal Yudi makmur ………………...…
Pengambil Pribadi Yudi ………………..
Pendapatan Jasa…………………………
Beban Gaji ………………………………
Beban Listrik ……………………………
Rp. 24.800.000
2.250.000
700.000
3.000.000
16.500.000
3.200.000
950.000
400.000
13.100.000
450.000
31.250.000
7.000.000
Total
Rp. 51.800.000
Rp. 51.800.000
Gambar 4.
Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.
Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.7
Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.
7 Horgren, Charles T., Op.Cit.,hal 143
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 5
Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:
1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar
2. Pendapatan yang masih harus diterirna
3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu
4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu
5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain
6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)
7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih
8. Persediaan Barang dagangan.8
Contoh di bawah ini mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dari PT. Yudi Makmur yang dibuat pada tanggal 31 Desember.
Inforrnasi yang diperoleh untuk membuat ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 199X adalah:
a. Pendapatan jasa belum diterima Rp. 250.000
b. Perlengkapan yang masih dimiliki perusahaan Rp. 400.000
c. Sewa dibayar dimuka yang telah terpakai Rp. 1.000.000
d. Penyusutan meubel Rp. 275.000
e. Beban gaji terhutang Rp. 950.000
f. Jumlah pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat dianggap sebagai pendapatan Rp. 150.000
Ayat – ayat jurnal penyesuaian :
a. Piuta…………………………………... 250.000
Pendapatan Jasa ..…………………. 250.000
Untuk mencatat pendapat pendapatan jasa
Yang belum diterima
b. Beban perlengkapan …………………. 300.000
Perlengkapan……………………….. 300.000
Untuk mencatat perlengkapan yang terpakai
c. Beban Sewa ….………………………. 1.000.000
Sewa dibayar Dimuka………….. 1.000.000
d. Beban penyusutan – Meubel ………..……. 275.000
Akumulasi penyusutan –Meubel……… 275.000
Untuk mencatat penyusutan meubel
e. Beban gaji……..…………………… 950.000
Hutang Gaji……..………………. 950.000
f. Pendapatan Jasa diterima dimuka …… 150.000
Pendapatan Jasa .……………. 150.000
Untuk mencatat pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat diakui
Sebagai pendapatan.
8 Sinuraya, Selamat, Op.Cit, hal 137 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 6
6. LAPORAN KEUANGAN
Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut.
Panah-panah yang terdapat dalam Gambar 5, 6 dan 7, menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan neraca.
a) Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih atau kerugian bersih yang diperoleh dengan mengurangkan beban dari pendapatan. Karena pendapatan dan beban juga merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi Keuangan, maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan dipindahkan kedalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Jika diperhatikan, laba, bersih pada Gambar 5 sebesar Rp.3.525.000,- menambah modal pemilik dalam gambar 6. Suatu kerugian bersih akan mengurangi modal pemilik
b) Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan akan dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan elemen keseimbangan yang paling akhir dalam neraca. Hal ini dapat ditelusuri melalui nilai Rp. 31.575.000,- pada gambar 6 ke gambar 7.
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 7
7. JURNAL PENUTUP
Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan modal.9
Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata rugi merupakan suatu "tempat penyimpanan" sementara yang akan digunakan pada proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi.
2) Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.
9 Horngren, Charles T., op. Cit., hal. 199
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 8
3) Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.
4) Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.
Untuk mengambarkan hal diatas, misalnya Yudi Makmur menutup buku pacta akhir Desember, maka jurnal penutupnya adalah:
1. Pendapatan Jasa ……………………….. 7.400.000
Ikhtisar Laba Rugi………………… .. 7.400.000
2. Ikhtisar Laba Rugi……………………... 3.875.000
Beban Sewa …………………………….. 1.000.000
Beban Gaji……………………………… 1.900.000
Beban Perlengkapan……………………. 300.000
Beban Penyusutan………………………. 275.000
Beban Listrik……………………………….. 400.000
3. Ikhtisar Laba Rugi
(Rp.7.400.000-Rp.3.875.000)…………. 3.525.000
Modal Y udi Makmur …………………… 3.525.000
4. Modal Yudi Makmur ......................... 3.200.000
Pengambilan Pribadi Yudi M………….. 3.200.000
8. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN.
Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat.
Isi perkiraan Neraca adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup (gambar 8).
PT. Yudi Makmur
Neraca Saldo Setelah penutupan
31 Desember 199x
Kas…………………………………
Piutang……………………………
Perlengkapan ……………………..
Sewa Dibayar Dimuka…………….
Meubel …………………………...
Akumulasi penyusutan……………
utang ………………………………
Hutang Gaji………………………..
Pendaptan jasa diterima dimuka….
Modal Yudi Makmur ……………..
Rp. 24.800.000
2.500.000
400.000
2.000.000
16.500.000
275.000
13.100.000
950.000
300.000
31.575.000
Total
Rp. 46.200.000
Rp.46.200.000
KESIMPULAN
Siklus Akuntansi adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dimulai dengan terjadinya transaksi transaksi yang dicatat dan dikumpulkan secara sistematis.
Transaksi-transaksi yang beranekaragam sifatnya, umumnya dicatat dalam bukti-bukti formil yang catatan-catatan selanjutnya.
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 9
Dari bukti-bukti asli tersebut kemudian diadakan dalam Buku Harian (jurnal) . Selanjutnya dipindahkan ke Buku Besar (Ledger). Pemindahan Buku Harian ke Buku Besar merupakan klasifikasi menurut sifat masing-masing transaksi dalam perkiraan-perkiraan. Disamping Buku Besar terdapat pula Tambahan (Sub Ledger) yang memperinci tiap gabungan dalam Buku Besar. Buku Tambahan ini antara lain Buku Piutang, Buku Hutang, Buku Persediaan, dan lain – lain.
Pada akhir tahun suatu masa (akhir tahun) atau akhir setengah tahun dari buku daftar kertas kerja (Work Sheet) yang memuat semua perkiraan dalam buku Besar. Kertas Kerja ini sekaligus dipakai untuk menyusun Perhitungan Laba-Rugi dan Neraca setelah diadakan pembetulan-pembetulan seperlunya dan pemindahan pos-poss tertentu yang disebut dengan penyesuaian (adjustment).Setelah Kertas Kerja selesai disusunlah Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Hadibroto, S.; Dachnial Lubis [dan] Sudardjat Sukadam,1991. Dasar-dasar akuntansi, Cetakan Kedelapan. Jakarta : LP3ES.
Horngren, Charles T.[et.al],1997. Akuntansi di Indonesia, Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat.
Niswonger, C. Rollin; Philip E. Fess, [and] Carl S. Warren,1992. Prinsip-prinsip akuntansi, Terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Sinuraya, Selamat,1990. Pengantar ilmu akuntansi, Jil. 1. Medan : Adeputra.
Smith, Jay M. [and] K. Fred Skousen,1994. Intermediate, Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 10

Jurnal Umum, Buku Besar Neraca Saldo, Pos Penyesuaian dan Kertas Kerja Pos Penyesuaian, Laporan Laba Rugi, Neraca , Laporan Perubahan Posisi Keuangan, dan Penutupan Buku

1. Jurnal Umum

Jurnal Umum adalah buku untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis dengan menuliskan akun yang harus di debit dan di kredit.

2. Buku Besar

Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua dari semua akuntansi.

Buku besar Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraraca dan laporan laba/rugi. Buku besar dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu.

3. Neraca Saldo

Neraca Saldo bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:

* aset = kewajiban + ekuitas

Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).

Aset atau Aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti:

1. Aset lancar
2. Investasi jangka panjang
3. Aset tetap
4. Aset tidak berwujud
5. Aset pajak tangguhan
6. Aset lain

kewajiban adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh kewajiban adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.Kewajiban dimasukkan dalam laporan neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Kewajiban Lancar – kewajiban yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (biasanya satu tahun). Biasanya terdiri dari hutang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dll), pendapatan ditangguhkan, bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dll.
2. Kewajiban Jangka Panjang – kewajiban yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun. Biasanya terdiri dari hutang jangka panjang, obligasi pensiun, dll.

4. Pos Penyesuaian dan Kertas Kerja

Pos Penyesuaian

Daftar saldo pada akhir periode akuntansi, sering kali tidak mencerminkan saldo yang sesungguhnya pada saat tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya transaksi-transaksi yang setiap saat berjalan terus, di mana perusahaan tidak praktis (tidak sengaja) untuk mencetaknya. Agar akun-akun dalam daftar saldo dapat langsung disajikan sebagai laporan keuangan, maka akun-akun tersebut harus disesuaikan terlebih dahulu.

Transaksi-transaksi kontinu yang biasanya selalu memerlukan penyesuaian setiap akhir periode akuntansi dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

1. Alokasi harga perolehan dari persekot biaya, seperti bahan habis pakai, persekot sewa, dan persekot biaya yang lain, penyesuaian dalam hal ini dilakukan untuk mengalokasikan beberapa bagian persekot biaya yang sudah menjadi biaya-biaya dan beberapa bagian yang masih merupakan persekot. Dalam akuntansi dikenal dengan istilah pos-pos defferal (transitoris)
2. Alokasi pendapatan yang diterima di muka seperti: uang muka pendapatan sewa, uang muka penjualan dan uang muka pendapatan yang lain. Penyesuaian ini diperlukan untuk memisahkan beberapa bagian Uang Muka Pendapatan yang sudah menjadi pendapatan dan beberapa bagian yang masih tetap merupakan uang muka. Pos-pos seperti ini juga disebut dengan pos-pos defferal.
3. Alokasi harga perolehan aktiva jangka panjang. Penyesuaian ini dilakukan untuk mengakui adanya biaya yang terjadi karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang manfaatnya semakin menurun. Penurunan manfaat ini dalam akuntansi disebut depresiasi (penyusutan).
4. Biaya yang terutang (bertambahnya biaya) penyesuaian ini terjadi karena sudah terjadi biaya dalam perusahaan, tetapi belum dicatat sampai tanggal neraca. Dengan demikian penyesuaian di sini digunakan untuk mencatat bertambahnya biaya dan untuk mencatat bertambahnya utang biaya. Pos-pos ini dikenal dengan istilah pos-pos akrual (antisipasi)
5. Pendapatan yang tertagih (Bertambahnya Pendapatan). Penyesuaian ini timbul karena perusahaan telah mempunyai hak atas suatu pendapatan tetapi belum dicatat sampai dengan tanggal neraca. Dengan demikian penyesuaian ini dimaksudkan untuk mencatat bertambahnya pendapatan di satu pihak dan bertambahnya tagihan di pihak lain. Pos-pos ini disebut dengan pos-pos akrual (antisipasi)

Setelah penyesuaian-penyesuaian tersebut dicatat dan dibukukan, maka buku besar telah siap untuk disajikan sebagai elemen laporan keuangan.

Kertas Kerja

Kertas Kerja adalah suatu lembaran kerja berlajur yang digunakan untuk mengikhtisarkan saldo akun-akun dan menyiapkan penyajian laporan keuangan. Penggunaan neraca lajur akan mempermudah proses penyusunan laporan keuangan dengan teliti, tepat dan tepat waktu. Secara umum neraca lajur yang digunakan adalah neraca lajur 10 kolom yang meliputi; (1) Kolom pertama dan kedua (daftar saldo), (2) Kolom ketiga dan keempat (penyesuaian), (3) Kolom kelima dan keenam (daftar saldo setelah penyesuaian), (4) Kolom ketujuh dan kedelapan (Laba Rugi), dan (4) Kolom kesembilan dan sepuluh (neraca).

Kertas Kerja terutama berfungsi untuk :

1. Sebagai pendukung utama bagi laporan auditor, termasuk representasi tentang pengamatan atas standar pekerjaan lapangan. Selain itu, kertas kerja juga merupakan bukti pendukung utama yang memungkinkan auditor membela diri apabila hasil kerjanya dipermasalahkan dikemudian hari.
2. Membantu auditor dalam pelaksanaan dan supervisi audit.

Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, kertas kerja harus direncanakan dan dipergunakan untuk meningkatkan pelaksanaan penugasan audit seefisien dan seekonomis mungkin. Kertas kerja harus berisi catatan mengenai prosedur audit yang memadai dan lengkap yang dilakukan dalam pemeriksaan laporan keuangan serta kesimpulan yang dicapai.

Faktor-faktor berikut ini dapat mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai kuantitas, bentuk dan isi kertas kerja :

1. Sifat dasar penugasan
2. Sifat dasar laporan auditor
3. Sifat dasar laporan keuangan, lampiran atau informasi lain yang dilaporkan oleh auditor
4. Sistim pembukuan yang ada pada perusahaan klien
5. Cukup tidaknya pengendalian intern terhadap pencatatan akuntansi
6. Tingkat supervisi dan penelaahan yang diperlukan

5. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang memuat ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dari laporan ini dapat dihitung laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan. Pos-pos pendapatan dan beban disusun menurut besar-kecilnya. Semakin besar pos pendapatan dan beban berarti besar pos tersebut mendapat perhatian dari pembaca laporan. Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:

* Pendapatan dari penjualan
o Dikurangi Beban pokok penjualan
* Laba/rugi kotor
o Dikurangi Beban usaha
* Laba/rugi usaha
o Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
* Laba/rugi sebelum pajak
o Dikurangi Beban pajak
* Laba/rugi bersih

6. Neraca

Neraca adalah laporan yang menunjukkan ikhtisar perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Dari laporan ini dapat diperoleh sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.

7. Laporan Perubahan Posisi Keuangan

Neraca Saldo bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:

* aset = kewajiban + ekuitas

Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).

Aset atau Aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti:

1. Aset lancar
2. Investasi jangka panjang
3. Aset tetap
4. Aset tidak berwujud
5. Aset pajak tangguhan
6. Aset lain

kewajiban adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh kewajiban adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.Kewajiban dimasukkan dalam laporan neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Kewajiban Lancar – kewajiban yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (biasanya satu tahun). Biasanya terdiri dari hutang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dll), pendapatan ditangguhkan, bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dll.
2. Kewajiban Jangka Panjang – kewajiban yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun. Biasanya terdiri dari hutang jangka panjang, obligasi pensiun, dll.

8. Penutupan Buku

Jurnal penutup dibuat bila perusahaan akan memulai pembukuan untuk periode yang baru. Maksud dari jurnal ini adalah untuk menghindari terjadinya pencampuran transaksi yang sama dari periode sebelumnya, misalnya transaksi pendapatan, biaya dan modal. Tahap-tahap dalam proses penutupan adalah sebagai berikut:

a.Pertama; menutup akun-akun biaya ke akun perantara yang dinamakan “Ikhtisar Laba

Rugi”. Setiap akun yang dikreditkan adalah sebesar saldo debetnya dan sebagai imbangannya akun ikhtisar Laba Rugi dikredit dengan jumlah yang sama. Dengan adanya jurnal penutup ini seluruh akun biaya tidak akan bersaldo lagi.

Unsur-unsur Laporan Keuangan


Unsur-unsur Laporan Keuangan
October 8th, 2010 · Buku Sekolah Gratis · Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 3 No comments - Tags: Beban (expenses), Kewajiban jangka panjang, Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lanca, Penghasilan (income)

Informasi tentang posisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat pada neraca sedangkan informasi tentang kinerja perusahaan dapat dilihat pada laporan laba rugi. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan posisi keuangan maupun kinerja perusahaan perlu diketahui terlebih dahulu isi atau kandungan informasi apa saja yang ada pada kedua jenis laporan keuangan tersebut. Isi atau kandungan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut akan disusun berdasarkan kriteria tertentu sehingga membentuk kelompok kelompok. Setiap kelompok ini disebut dengan unsur unsur laporan keuangan. Setiap kelompok diberi istilah dan definisi. Istilah istilah ini merupakan bahasa bisnis atau jargon akuntansi. Misalnya dalam neraca terdapat tiga kelompok besar yaitu aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangakn di dalam laporan laba rugi dikenal dua kelompok besar yaitu penghasilan dan beban.

Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (IAI, 2004, hal.12-20) ditetapkan bahwa unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.

1. Aset

Aset adalah sumberdaya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aset digolongkan menjadi aset lancar, aset tetap dan aset lainlain. Aset lancar adalah kas dan aset lain yang diperkirakan dapat dikonversi menjadi uang kas, dijual atau dikonsumsi baik dalam jangka waktu satu tahun atau dalam siklus operasi, mana yang lebih panjang. Aturan pada umumnya juga menyebutkan bahwa jika suatu aset dapt diubah menjadi kas atau digunakan untuk membayar kewajiban lancar dalam kangka waktu satu tahun atau siklus operasi, mana yang lebih panjang maka aset itu diklasifikasi sebagai lancar.

Aset tetap adalah aset dimiliki tidak untuk dijual kembali, digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun atau siklus operasi normal.

Aset lain-lain adalah aset yang tidak memenuhi sifat sebagai aset lancar dan aset tetap.

2. Kewajiban

Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul akibat dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Kewajiban digolongkan menjadi kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang dan kewajiban lainlain.

Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar adalah kewajiban yang diperkirakan dapat dilikuidasi atau dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau kurang baik melalui penggunaan aset lancar ataupun dengan penciptaan kewajiban lancar lain.

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan secara layak akan dilikuidasi atau dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Kewajiban lain lain adalah kewajiban yang tidak memenuhi sifat baik sebagai kewajiban jangka pendek ataupun sebagai kewajiban jangka panjang.

3. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas biasanya disebut juga dengan net assets (aset bersih). Untuk perusahaan perorangan ekuitas mencerminkan modal yang diinvestasikan oleh pemiliknya ke dalam perusahaan yang dia dirikan. Ekuitas untuk perusahaan persekutuan terdiri dari modal yang ditanamkan oleh sekutu sekutu yang mendirikan perusahaan. Modal perseroan terdiri dari saham saham yang dimiliki oleh investor perusahaan tersebut. Sedangkan untuk koperasi ekuitas terdiri dari simpanan anggota.

4. Penghasilan (income)

Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan (income) meliputi :

a. Pendapatan (revenue) timbul dari pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan antara lain penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalty dan sewa

b. Keuntungan (gains) timbul dan tidak timbul dari pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Keuntungan (gains) mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi. Contoh pos yang timbul dalam penghasilan aset tak lancar akibat penilaian kembali atau pelepasan investasi.

5. Beban (expenses)

Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Beban mencakup:

a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan biasa meliputi misalnya beban pokok penjualan, gaji, penyusutan. Beban ini berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas dan setara kas, persediaan dan aset tetap.

b. Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa. Contoh misalnya kerugian akibat kebakaran, bencana alam dan penurunan nilai aset.

MODUL KULIAH ETIKA PROFESI AKUNTANSI


PENGERTIAN DAN TEORI ETIKA
Pengertian Etika


Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat

Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk,
tentang hak dan kewajiban moral


Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat
aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku
manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan
masyarakat atau profesi”

Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang
berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu
Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut
ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai
manusia dalam kehidupan pada umumnya

Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang
berbicara tentang praxis (tindakan) manusia.

Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan
mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.

Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma.
Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma agama,
norma moral dan norma sopan santun.

Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-
undangan

Norma agama berasal dari agama

Norma moral berasal dari suara batin.

Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari
sedangkan norma moral berasal dari etika
Fungsi Etika
1.

Sarana untuk memperoleh orientasi kritis
berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan.
2.
Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu
ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis

3.
Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap
yang wajar dalam suasana pluralisme
Etika dan Etiket
Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Dalam
bahasa Inggeris dikenal sebagai ethics dan etiquette.
Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu:

a. etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut
dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena
binatang tidak mengenal etika maupun etiket.

b. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif
artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan
demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilkukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua
istilah tersebut sering dicampuradukkan.
Adapun perbedaan antara etika dengan etiket ialah:
1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia.

Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Misalnya dalam makan, etiketnya ialah orang tua didahulukan mengambil nasi, kalau sudah selesai tidak boleh mencuci tangan terlebih dahulu.Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila dilanggar dianggap melanggar etiket. Etika tidakterbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.

Bila tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etiket
tidak berlaku. Misalnya etiket tentang cara makan. Makan sambil
menaruh kaki di atas meja dianggap melanggar etiket dila
dilakukan bersama-sama orang lain. Bila dilakukan sendiri maka
hal tersebut tidak melanggar etiket. Etika selalu berlaku
walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus
dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
3. Etiket bersifat relatif.

Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat
saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Contohnya makan
dengan tangan, bersenggak sesudah makan. Etika jauh lebih
absolut. Perintah seperti ;jangan berbohong;jangan mencuri
merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
4. Etiket hanya memadang manusia dari segi lahirian saja
sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam.

Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia bersikap munafik maka dia tidak bersikap etis
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
1.
Kebutuhan Individu
2.
Tidak Ada Pedoman
3.

Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi
dan Tak Dikoreksi
4.
Lingkungan Yang Tidak Etis
5.
Perilaku Dari Komunitas
Sanksi Pelanggaran Etika :
1. Sanksi Sosial
Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yangdapat
‘dimaafkan’
2. Sanksi Hukum
Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Jenis-jenis Etika
1. Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar
2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.

Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi etika individual dan
etika sosial.

Etika sosial dibagi menjadi:
o
Sikap terhadap sesama;
o
Etika keluarga
o
Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan, arsiparis,
dokumentalis, pialang informasi
o
Etika politik
o
Etika lingkungan hidupserta
o

Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis
rasional tentang ajaran moral sedangka moral adalah
ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban dsb. Etika selalu dikaitkan
dengan moral serta harus dipahami perbedaan antara
etika dengan moralitas.
TEORI ETIKA
Teleology

a. satu tindakan dianggap secara moral benar atau bisa diterima jika itu menghasilkan keinginan dari sebagian orang, yaitu kesenangan,
pengetahuan,
pertumbuhan
karier,
suatu
kepentingan atau kegunaan diri.
b. menaksir nilai moral dari suatu tingkah laku dengan
memperhatikan akibat-akibatnya (consequentialism)
Dua Pendekatan Teleology :
1.
Egoisme: tingkah laku bisa diterima atau benar

dengan maksimalkan kepentingan diri anda, terkait dengan akibat- akibat dan alternatif solusi yang dapat menyumbang; dan menambah manfaat kepada kepentingan diri sendiri
2.
Utilitarianism: tingkah laku dianggap benar jika dapat
bermanfaat kepada kepentingan publik.
BEBERAPA SISTEM FILSAFAT MORAL

1. HEDONISME
2. EUDEMONISME
3. UTILITARISME