tag:blogger.com,1999:blog-48416089958144423562024-03-18T20:03:33.466-07:00Reynold_MaidangkayReynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.comBlogger27125tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-50772671075425731372011-03-04T03:05:00.000-08:002011-03-04T03:05:01.257-08:00BERIKUT INI PETA ASET UNICORE (PAU)BERIKUT INI PETA ASET UNICORE (PAU)<br />
<br />
Peta Aset Unicore (PAU)<br />
<br />
<br />
<br />
Peta Aset Unicore (PAU)<br />
<br />
<br />
<br />
A. CORE PERSON (Orang/Distributor Inti):<br />
<br />
Merupakan satu komitmen Anda untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar serius ingin sukses di Tianshi. Core Person merupakan pondasi dasar untuk membangun aset yang kuat & berkesinambungan untuk jangka panjang. Usahakanlah semua persyaratan yang ada di Peta Aset Unicore ini dipenuhi untuk syarat menjadi seorang Core Person.<br />
<br />
<br />
<br />
KEUNTUNGAN MENJADI SEORANG CORE PERSON:<br />
<br />
Anda berhak menghadiri pertemuan-pertemuan khusus yang diselenggarakan oleh Unicore untuk seorang Core Person. Pertemuan khusus itu sangat berguna sekali untuk memberikan pendidikan untuk menjadi seorang pengusaha sukses di Tianshi. Selain itu seorang Core Person pasti mendapat bonus setiap bulannya.<br />
<br />
<br />
<br />
Peta Aset Unicore (PAU)<br />
<br />
<br />
<br />
B. CORE LEADER (Pemimpin Inti):<br />
<br />
Merupakan tahapan goal Anda berikutnya setelah Core Person, untuk mulai mengembangkan aset Anda yang kuat. Seorang Core Leader telah mempunyai minimal 4 frontline Core Person dikaki yang berbeda, dengan 1 downline yang juga Core Person di kedalaman berapapun.<br />
<br />
<br />
<br />
KEUNTUNGAN MENJADI SEORANG CORE LEADER:<br />
<br />
Anda berhak menghadiri pertemuan Unicore bersyarat khusus hanya untuk Core Leader yaitu CORE LEADER MEETING & pertemuan CORE LEADER WEEKEND. Di ke-dua pertemuan tersebut Anda akan di didik dalam hal kepemimpinan untuk menjadi pemimpin sejati. Dan yang pastinya bonus Anda akan stabil tiap bulannya. Mulai di peringkat Core Leader ini Unicore akan memberikan pin khusus yang sangat bergengsi untuk Anda pakai pada setiap acara resmi Unicore.<br />
<br />
<br />
<br />
C. CORE LEADER PLUS:<br />
<br />
Adalah goal/target Anda berikutnya setelah Core Leader, untuk lebih menguatkan aset bisnis yang telah Anda bangun. Sehingga aset Anda menjadi lebih stabil & jaringan akan terus bertumbuh. Dan pastinya penghasilan/bonus yang akan Anda terima dari Tianshi menjadi lebih besar & stabil. Seorang Core Leader Plus telah mempunyai minimal 2 frontline Core Leader di kaki yang berbeda, dengan 1 downline yang juga Core Leader di kedalaman berapapun.<br />
<br />
<br />
<br />
KEUNTUNGAN MENJADI SEORANG CORE LEADER PLUS:<br />
<br />
Anda berhak mendapatkan perjalanan gratis ke luar negeri dari Unicore, dengan persyaratan lainnya. Untuk Core Leader Plus ini juga, Unicore akan memberikan pin khusus yang sangat bergengsi untuk Anda pakai pada setiap acara resmi Unicore.<br />
<br />
<br />
<br />
Peta Aset Unicore (PAU)<br />
<br />
<br />
<br />
D. EXECUTIVE CORE LEADER (EXCEL):<br />
<br />
Merupakan goal terakhir yang harus Anda selesaikan jika Anda ingin merasakan nikmatnya Passive Income. Di peringkat Excel ini jaringan bisnis Anda sudah berkembang dengan sendirinya, karena disini sistem sudah berjalan. Dan yang pastinya reward dari Tianshi sudah ditangan, hanya tinggal menunggu waktunya saja. Excel merupakan peringkat yang sangat bergengsi di Unicore. Jika Anda sudah menjadi seorang Excel, Anda sudah pasti berperingkat Bintang 8. Tetapi, seorang Bintang 8 belum tentu menjadi seorang Excel. Bedanya adalah, seorang Excel Bintang 8 mempunyai bonus yang lebih besar & stabil (bahkan terus meningkat) dibandingkan dengan Bintang 8 yang bukan Excel. Seorang Excel telah mempunyai minimal 4 frontline Core Leader di kaki yang berbeda, dengan 1 downline yang juga Core Leader di kedalaman berapapun.<br />
<br />
<br />
<br />
KEUNTUNGAN MENJADI SEORANG EXCEL:<br />
<br />
Anda berhak mendapatkan perjalanan gratis ke luar negeri setiap acara yang diadakan Unicore (tanpa syarat). Untuk Excel ini juga, Unicore akan memberikan pin khusus yang sangat bergengsi untuk Anda pakai pada setiap acara resmi Unicore.<br />
Prev: JADWAL PERTEMUAN UNICORE DI SELURUH INDONESIA<br />
Next: 7 LANGKAH SUKSES SUPPORT SYSTEM UNICOREReynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-62875942452549946152011-03-04T03:00:00.000-08:002011-03-04T03:00:10.583-08:00PETA ASET UNICOREPETA ASET UNICORE (P.A.U)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Naga SugaraKERJA dalam bisnis jaringan adalah membangun aset. Bagi orang yang baru menekuni bisnis jaringan, sebaiknya memahami cara membangun aset yang kuat dan sehat. Berikut penjelasan leader Unicore Naga Sugara mengenai cara membangun aset di Unicore.<br />
<br />
Unicore selalu mengarahkan kita untuk membangun aset, mengapa harus membangun aset ?<br />
Ada begitu banyak cara untuk membangun bisnis Tianshi. Ada orang yang berhasil membangun bisnis yang kuat tapi ada juga yang bisnisnya dengan cepat hancur berantakan. Nah, hal yang membedakan adalah orang yang pertama membangun aset dan yang kedua tidak membangun aset. Jadi kalau seseorang ingin membangun aset yang sehat, yaitu aset yang kuat dan terus berkembang, maka sangat disarankan untuk mengikuti cara kerja Unicore.<br />
<br />
Kalau begitu, mengapa tidak semua orang mau membangun aset?<br />
Karena untuk membangun aset perlu tenaga extra, misalnya kita harus mengikuti pertemuan, mendengarkan Net-P, membaca buku-buku positif dan lain-lain. Kadang-kadang orang hanya ingin mudahnya saja. Ini seperti membangun bangunan, tanpa pondasi yang kokoh bangunan akan cepat roboh. Membangun pondasi memerlukan tenaga extra, tapi pondasi akan menjamin bangunan jauh lebih kuat dan tahan lama. Sama halnya dengan membangun aset, untuk membangun aset perlu tenaga extra, tapi setelah aset kita terbentuk, kita akan menikmati pasif income dan time freedom dalam jangka waktu yang lama.<br />
<br />
Bagaimana Unicore mengarahkan untuk membangun aset?<br />
Unicore telah mengeluarkan Peta Aset Unicore (PAU). PAU ini disusun berdasarkan pengalaman para leader Unicore yang telah memiliki aset yang sehat. Karena didasarkan pengalaman, kita bisa dengan lebih aman mengikuti PAU, karena sudah terbukti. Dengan mengikuti PAU, kita juga bisa mempunyai aset yang sehat nantinya.<br />
<br />
Untuk siapa PAU ini dan berapa harganya ?<br />
PAU dijual dengan harga Rp.10.000,- berisi 10 lembar PAU. PAU direkomendasikan bagi anda yang benar-benar ingin membangun aset yang kuat, ingin pasive income dan time freedom.<br />
<br />
Bisa dijelaskan sedikit isi PAU?<br />
<br />
PAU berisi empat tahap awal dalam membangun pondasi aset kita. Tahap-tahap tersebut adalah Core Person (CP), Core Leader (CL), Core Leader Plus (CLP) dan Executive Core Leader (Excel). Kalau kita ingin mencapai * 8 yang sehat dalam waktu setahun, tahap-tahap ini harus kita selesaikan maksimal masing-masing satu bulan. Kalau PAU ini dijalankan dengan serius, kita akan mencapai Excel dalam waktu empat bulan. Jadi tidak usah fokus dengan peringkat di Tianshi, tetapi cukup saja untuk fokus selesaikan 4 kurikulum Unicore ini, maka peringkat di Tianshi akan mengikuti dengan sendirinya.<br />
<br />
<br />
Dengan mengikuti PAU ini kita juga bisa mengikuti pertemuan-pertemuan bersyarat Unicore?<br />
Betul. Unicore mengadakan pertemuanpeftemuan bersyarat khusus untuk CL yaitu CLM (Core Leader Meeting) dan CLW (Core Leader Weekend). Untuk para CLP, Unicore mengadakan Life (Living in Freedom) selama 3 hari 2 malam dengan mengundang para pembicara dari luar Unicore yang pakar di bidangnya masing-masing. Luar biasanya, pertemuan Life ini gratis! Untuk tahun 2009, Life akan diadakan di Batam dan para Excel akan mendapatkan tambahan jalan-jalan ke Singapura gratis, juga dari Unicore!<br />
<br />
<br />
Wah, jadi dengan mengikuti PAU ini kita selain membangun aset juga mendapatkan bermacammacam penghargaan dari Unicore?<br />
Betul. Bahkan Unicore juga memberikanjalanjalan gratis Holyday Dream tiap tahun bagi yang memenuhi syarat. Jadi dengan mengikuti PAU, kita mendapatkan hasil berlipat-lipat dari Unicore dan Tianshi. Bangunlah aset anda di Tianshi dengan Peta Aset Unicore!.Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-52953487749394778122011-03-04T02:54:00.001-08:002011-03-04T02:54:17.053-08:00MLMOnline Kan Bisnis Tianshi Anda<br />
Mau Seperti Pak Louistendean Join disini!.<br />
<br />
Catatan: Gabung disini Utk yang udah gabung tianshi sebelumnya tapi ingin bisnis tianshi nya Online. ini tidak membuat http://www.unicorenetwork.com/images/louis_t.jpgkeanggotaan lama hilang. Keuntungannya kita bisa persentase memakai website reflika seperti punya saya ini. Gabung Klik Disini<br />
NEW!!! STARTER PACK<br />
Selasa by alikey ·<br />
Label: News Tiens<br />
<br />
<br />
Starter Pack Unicore, merupakan peta cara kerja unicore, bermaterikan 7 Langkah sukses :<br />
1. Impian oleh Director 4 DGL Loius Tendean<br />
2. Memulai dengan benar oleh GL Naga Sugara<br />
3. Follow Up oleh GL Risky Kanata<br />
4. Membuat janji bertemu oleh SL Ferdinand Liu<br />
<br />
Harga : Rp 60.000,-<br />
<br />
Isi :<br />
1. 4 Kaset/CD Audio<br />
2. Pin Eskluusive Unicore<br />
3. 1 Lembar Peta Aset Unicore (PAU)<br />
4. 1 Lembar Form Net-P Promo ( 6 Bulan gratis 1 bulan atau 12 bulan gratis 2 bulan).<br />
5. 1 Lembar kupon diskon Rp 10.000,- untujk pembelian 1 lembar tiket Vision Seminar (VS).Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-20640791821639062792011-03-04T02:12:00.000-08:002011-03-04T02:12:05.964-08:00Tiens & Unicore<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiQHrMF-vJQ0lCQDaaiOp7Po7u9x0e5_S93npxgso7QptP8pLozfLov2WOgiOyf-yMr21JRpuqHQwuzlWxp5F1INASsZ276FoLQpjRjNyG7ADRgV8djT5Yz_e8Cwah2X_0Ihx_lqXbAto/s1600/LOGO_TIENS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiQHrMF-vJQ0lCQDaaiOp7Po7u9x0e5_S93npxgso7QptP8pLozfLov2WOgiOyf-yMr21JRpuqHQwuzlWxp5F1INASsZ276FoLQpjRjNyG7ADRgV8djT5Yz_e8Cwah2X_0Ihx_lqXbAto/s320/LOGO_TIENS.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
JANGAN TERUSKAN MEMBACA!!..,<br />
Jika anda tidak punya keinginan untuk membahagiakan orang yang anda cintai...!<br />
<br />
<br />
Bisnis TIANSHI bukanlah bisnis keberuntungan, anda tinggal ikut antrian, ikuti jalurnya, hadiri pertemuannya, jalani sistemnya, maka dalam waktu 2 sampai 3 tahun kedepan, penghasilan minimal 40 juta sebulan, plus rewards MERCY, YACHT, PRIVATE PLANE, adalah milik Anda..!!-dan itu merupakan sebuah kepastian..!!, Ingat LANGKAH ANDA HARI INI AKAN MENENTUKAN NASIB ANDA DAN ORANG YANG ANDA CINTAI 2-3 TAHUN MENDATANG, ..!!<br />
<br />
Tianshi bukan sekedar bisnis biasa, Anda tidak hanya bisa menolong orang lain terlepas dari penyakit tetapi juga menghasilkan uang hingga ratusan juta rupiah per bulannya. Tianshi juga menyediakan Passive Income pada membernya mulai dari Bronze Lion yang mendapatkan Bonus Sharing International 1 % dari Omzet International ( 1 % bukan dari Profit)...!!.....more..<br />
<br />
Berikut adalah Tahapan untuk mempercepat langkah anda memahami bisnis ini :<br />
<br />
1. Pelajari Profile Tianshi<br />
2. Pelajari Support System Kami yang luar biasa<br />
3. Pelajari Marketing Plan Kami yang sangat mudah dan menakjubkan.<br />
Jika anda sudah mengerti cara bisnis ini berjalan, dan segera ingin mengklaim rewards anda,<br />
berikutnya adalah :<br />
4. Mengisi Formulir pembelian Lisensi<br />
5. Set pertemuan dengan komunitas untuk lebih serius<br />
<br />
<br />
<br />
UNICORE-Adalah<br />
Support Systems yang dikembangkan oleh Mr. Louis Tendean-Seorang sukses yang telah mendapatkan semua rewards Tianshi-dan merupakan Support Systems terbesar dalam lingkup jaringan bisnis Tianshi. Unicore telah mengembangkan strategi bisnisnya dengan menghasilkan program-program rewards tambahan. Alat bantu dan sistem kerja yang di sediakan oleh Unicore sudah terbukti menghasilkan Leader-leader penerima rewards dengan akselerasi... more..Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-81339320258650931682011-03-04T02:08:00.000-08:002011-03-04T02:08:48.238-08:00TiensBlog Entry Syarat Keaktifan Distributor Tiens (Indonesia) Oct 6, '08 9:24 AM<br />
for everyone<br />
Melihat perkembangan bisnis Tiens yang pesat di dunia, maka dianggap perlu untuk membuat ketentuan yang mengikat bagi Distributor yang aktif agar dapat menjalankan usahanya, menjual produk Tiens, dan mengembangkan jaringan secara maksimal serta memperoleh imbalan yang sesuai. Hal ini dilakukan demi menjaga keanggotaan distributor dan yang terpenting ialah melindungi kepentingan distributor dan jaringannya.<br />
<br />
I. Keunggulan menjadi distributor aktif<br />
<br />
1. Mengetahui dengan jelas keberadaan dan status keaktifan dan keanggotaan distributor sehingga dapat dengan nyaman menjalankan bisnis ini.<br />
2. Tingkat keaktifan akan menjadi syarat bagi keanggotaan distributor dengan maksud untuk memotivasi dalam mengembangkan pasar, dengan demikian distributor aktif akan menikmati keuntungan yang lebih besar.<br />
3. Melalui peraturan keanggotaan ini, perusahaan akan terus menjalin kerjasama dengan distributor, mengadakan standarisasi dan promosi pemasaran yang lebih baik. Dengan demikian perjanjian perusahaan dan distributor aktif akan semakin jelas dan menguntungkan.<br />
4. Memudahkan perusahaan menghitung dan menganalisa jaringan distributor dan perkembangan pasar dengan lebih baik untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Dengan demikian distributor aktif dapat menggunakan strategi yang efektif dalam pengembangan pasar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.<br />
<br />
* Peraturan tentang keanggotaan<br />
<br />
1. Syarat keanggotaan berlaku bagi seluruh distributor Tiens ditingkat yang berbeda.<br />
2. Masa keanggotaan distributor dihitung sejak tanggal distributor bergabung hingga hari terakhir untuk perhitungan.<br />
3. Masa keanggotaan distributor ialah 12 bulan terhitung dari saat bergabung.<br />
4. Sebelum berakhir, keanggotaan distributor anda harus diperpanjang.<br />
5. Perusahaan berhak untuk membekukan keanggotaan apabila distributor tidak melakukan sesuai peraturan yang berlaku.<br />
<br />
* Cara pengaktifan kembali<br />
<br />
1. Distributor yang sebelum berakhir masa berlaku keanggotaannya atau dalam 12 bulan berjalan telah mencapai akumulasi omset pribadi sebesar minimal Rp.200,000 maka secara otomatis keanggotaan distributornya telah diperpanjang untuk 12 bulan berikutnya.<br />
2. Pengaktifan melalui dokumen.Apabila dikarenakan keadaan ekonomi, kesehatan, tugas belajar keluar negeri dan sebagainya, sehingga tidak dapat memenuhi target penjualan sampai tanggal jatuh tempo, maka distributor dapat mengisi formulir yang berkenaan dengan alasan termaksud untuk kemudian menandatanganinya. Dalam kasus perpanjangan seperti ini perusahaan memiliki hak penuh dalam pengambilan keputusan.<br />
<br />
* Distributor yang belum melakukan pengaktifan kembali<br />
<br />
1. Bagi distributor yang belum melakukan pengaktifan kembali sampai batas waktu yang ditentukan, maka perusahaan berhak mencabut hak distributornya. Distributor yang telah dicabut hak-haknya tidak lagi aktif dalam menjalankan usahanya. Adapun akibat dari pencabutan keanggotaan distributor adalah sebagai berikut; a.Jika posisi distributor pada masa keanggotaannya terakhir dibawah bintang 7 maka keanggotaanya dan nomornya akan dihapus maka jaringan dibawahnya akan naik dan berada dibawah jaringan uplinenya. b.Jika posisi distributor pada masa keanggotaannya terakhir adalah bintang 7 dan diatasnya, nomor keanggotaannya tidak akan dihapus, akan tetapi nama distributor akan diubah menjadi Inactive, struktur jaringan tidak berubah, tidak akan naik ke upline, data jaringan akan tetap dihitung untuk kenaikan level jaringan diatasnya.<br />
2. Tidak terjadi perubahan pada upline langsung bagi distributor yang telah dihapus keanggotaanya.<br />
3. Distributor yang telah dirubah namanya menjadi Inactive berhak untuk naik ke peringkat yang lebih tinggi sesuai dengan perkembangan jaringannya, akan tetapi tidak lagi mendapatkan hak-hak sebagai distributor aktif Tiens.<br />
4. Distributor yang keanggotaannya telah dicabut namun masih ingin melanjutkan bisnis Tiens ini, dapat mendaftar kembali sebagai anggota baru: a.Distributor yang telah dicabut keanggotaannya, dapat langsung mendaftar kembali. b.Distributor yang mengundurkan diri, dan kemudian masih ingin bergabung kembali dalam bisnis Tiens maka harus mematuhi kode etik Tiens International sesuai dengan point 4.3, yaitu tentang peraturan non aktif selama 6 bulan.<br />
<br />
* Kewajiban Kantor CabangPada saat distributor mengurus keanggotaannya lagi, kantor cabang berkewajiban memberitahukan tata cara pengaktifan tersebut.<br />
<br />
Batasan pemberlakuan peraturan<br />
<br />
1. Ketentuan ini mulai berlaku secara efektif per 26 December 2007, dan bagi distributor yang telah bergabung sebelum tanggal 26 December 2008 diberikan tenggang waktu untuk memenuhi kewajibannya seusai dengan peraturan diatas sampai dengan 25 dec 2008<br />
2. Peraturan ini hanya berlaku di wilayah Indonesia<br />
3. Grup Tiens Ltd berwewenang penuh atas pelaksanaan peraturan ini. PENJELASAN (penjelasan ini bukan penjelasan resmi Tianshi tetapi merupakan penjelasan pribadi)Keanggotaan Tianshi anda akan otomatis diperpanjang (selama setahun) apabila:- Dalam 1 tahun tersebut anda berbelanja total 200PV (Rp.200.000,- dalam 1 tahun). Arti: anda belanja 1 Spirulina pun (Rp.209.000,-) sudah otomatis keanggotaan anda diperpanjang sampai akhir tahun depan.Pembelanjaan ini termasuk tutup poin bulanan, arti : para *5/above yang melakukan tutup poin bulanan sudah pasti keanggotaannya diperpanjang terus menerus (misal belanja 100PV/Rp.100.000,- tiap bulan maka total setahun Rp.1.200.000,- ,sudah jauh diatas kewajiban yang hanya Rp.200.000,- setahun).- Apabila tidak memenuhi syarat di atas, anda wajib mengisi formulir perpanjangan keanggotaan GRATIS di stokis / di kantor Tiens terdekat. Kalau tidak belanja total 200PV dalam 1 tahun atau isi formulir perpanjangan (gratis!), anda dianggap tidak bersedia melanjutkan keanggotaan di Tianshi dan nama anda dihapus: -apabila anda *1-*6: nama & posisi akan hilang dan downline2 di bawah anda akan naik ke upline terdekat.-apabila anda *7/above: posisi tetap tapi nama dihapus (arti: bonus akan pass up ke upline di atasnya).Catatan: peringkat dan TGS upline tidak akan turun meskipun ada downline yang dihapus karena tidak memperpanjang keanggotaan.Perhitungan perpanjangan ini dilakukan bersama-sama seluruh Indonesia hanya setiap tutup buku Desember. Mengapa ? Dengan ditetapkan hanya tiap tutup buku Desember, lebih mudah mengingat-ingat (daripada kalau dihitung benar-benar 1 tahun dari pendaftaran masing-masing distributor).Aturan keaktifan di atas hanya berlaku bagi distributor lama, tidak berlaku bagi distributor yang baru join di tahun tersebut (contoh: anda daftar new *1 bulan Feb 08 dan tidak belanja apa2 lagi, anda tidak akan didelete di Des 08 karena otomatis keanggotaan anda diperpanjang sampai Des 2009).FAQ 1) Apakah masih boleh disebutkan “*1 pendaftaran Rp.85.000,- hanya perlu membayar sekali saja untuk selamanya ?” Ya, karena kalaupun kita tidak mau belanja total 200PV setahun, kita masih bisa isi form perpanjangan gratis (tidak perlu membayar lagi).2) Apakah masih boleh disebutkan “Marketing Plan Tianshi akumulasi tanpa batas waktu dan peringkat tidak bisa turun?” Ya, karena peringkat dan TGS kita tidak akan turun meskipun ada downline kita yang dihapus karena tidak memperpanjang keanggotaan.3) Mengapa aturan ini perlu diterapkan ?Aturan ini sudah melewati pembahasan yang lama (termasuk dengan para leader) sebelum diluncurkan. Ada banyak hal yang mendasari mengapa aturan ini (akhirnya) diterapkan :- untuk menseleksi para distributor yang memang sudah tidak mau lagi di Tianshi (karena banyak yang terdaftar di Tianshi tapi selama bertahun-tahun tidak melakukan apapun dan tidak belanja apapun). Biasanya mereka sudah tidak peduli dengan Tianshi, tapi malas untuk melakukan proses pengunduran diri. Jadi diperlukan suatu mekanisme yang bisa membuat mereka mengundurkan diri secara otomatis.- kita jadi lebih tahu keadaan riil jaringan sehingga kita bisa menerapkan strategi-strategi yang lebih tepat.- dari pengalaman, banyak yang sudah tidak aktif (dan tidak mau aktif) tapi nama masih ada selama bertahun-tahun (karena tidak pernah dihapus). Nah, bertahun-tahun kemudian, waktu orang tsb dipresentasi lagi oleh orang lain dan ingin menjalankan Tianshi dengan serius (di group yang baru), dia terkena aturan 6 bulan harus tidak aktif baru boleh pindah. Dengan penerapan aturan ini, orang yang tidak belanja apapun dalam setahun (dan tidak mengisi form perpanjangan,gratis!!) otomatis akan dihapus sehingga bebas join ulang di manapun !!Catatan : aturan ini dibuat dengan syarat yang sangat ringan karena tujuan utamanya adalah untuk memudahkan distributor Tianshi yang ingin aktif. Syarat-syarat yang diberikan sangat ringan di mana dengan adanya Banner Store, telekomunikasi, asuransi, oli, pupuk dll maka belanja total 200PV setahun ini pasti dengan amat mudah terlewati (atau masih bisa juga isi form perpanjangan gratis !!).Masih ada yang tidak jelas ? Konsultasikan ke upline aktif terdekat anda.07 Agustus 2008 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_V9gPZEI-3iE-H0qOmZHOlnQE4CMAP6xHtC4wKKpxnl_rZaG4f1Bj9rNT8PmrP1IeTuJTGGIchIDLyRzS7EbGzsoz60pY___CIIIWUpMSSb6B_SdeZvOMDqk9jZ_vCxBJP_HTPb1AiGM/s1600/LOGO_TIENS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_V9gPZEI-3iE-H0qOmZHOlnQE4CMAP6xHtC4wKKpxnl_rZaG4f1Bj9rNT8PmrP1IeTuJTGGIchIDLyRzS7EbGzsoz60pY___CIIIWUpMSSb6B_SdeZvOMDqk9jZ_vCxBJP_HTPb1AiGM/s320/LOGO_TIENS.jpg" /></a></div>Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-26742632553854750392011-02-25T04:30:00.000-08:002011-02-25T04:30:12.504-08:00Ekonomi Mikro & MakroStandar Kompetensi : Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi <br />
Kompetensi Dasar : - Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro<br />
- Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi<br />
Indikator : - Mendeskripsikan pengertian Ekonomi Mikro dan Makro<br />
- Mendeskripsikan perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro<br />
- Memberi contoh di masyarakat tentang ekonomi mikro (misal usaha industri kecil) dan ekonomi makro (misal inflasi, pendapatan nasional dll)<br />
- Mengidentifikasi Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (kemiskinan,pemerataan pendapatan).<br />
- Memecahkan Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi<br />
<br />
<br />
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI<br />
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut : <br />
• Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.<br />
• Sumber daya tersedia secara terbatas.<br />
• Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.<br />
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost). <br />
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. <br />
1. Ekonomi Makro<br />
<br />
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. <br />
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut : <br />
• Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.<br />
• Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.<br />
• Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.<br />
2. Ekonomi Mikro<br />
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. <br />
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.<br />
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro<br />
Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro<br />
Harga Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja) Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)<br />
Unit analisis Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.<br />
<br />
Tujuan analisis Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan<br />
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi<br />
1. Masalah kemiskinan<br />
Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.<br />
2. Masalah Keterbelangkangan<br />
<br />
<br />
<br />
Standar Kompetensi : Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi <br />
Kompetensi Dasar : - Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro<br />
- Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi<br />
Indikator : - Mendeskripsikan pengertian Ekonomi Mikro dan Makro<br />
- Mendeskripsikan perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro<br />
- Memberi contoh di masyarakat tentang ekonomi mikro (misal usaha industri kecil) dan ekonomi makro (misal inflasi, pendapatan nasional dll)<br />
- Mengidentifikasi Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (kemiskinan,pemerataan pendapatan).<br />
- Memecahkan Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi<br />
<br />
<br />
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI<br />
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut : <br />
• Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.<br />
• Sumber daya tersedia secara terbatas.<br />
• Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.<br />
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost). <br />
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. <br />
1. Ekonomi Makro<br />
<br />
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. <br />
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut : <br />
• Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.<br />
• Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.<br />
• Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.<br />
2. Ekonomi Mikro<br />
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. <br />
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.<br />
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro<br />
Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro<br />
Harga Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja) Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)<br />
Unit analisis Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.<br />
<br />
Tujuan analisis Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan<br />
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi<br />
1. Masalah kemiskinan<br />
Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.<br />
2. Masalah Keterbelangkangan<br />
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.<br />
3. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja<br />
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja<br />
4. Masalah kekurangan modal<br />
Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.<br />
<br />
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi<br />
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.<br />
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.<br />
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-24329588613779022342011-02-25T04:16:00.001-08:002011-02-25T04:16:53.752-08:00EKONOMI RAKYAT DAN KOPERASI"EKONOMI RAKYAT DAN KOPERASI" [10 Artikel]<br />
<br />
> Agustus 2003<br />
Koperasi Mewujudkan Kebersamaan dan Kesejahteraan: Menjawab Tantangan Global dan Regionalisme Baru<br />
Oleh: Noer Soetrisno<br />
--- Membangun sistem Perekonomian Pasar yang berkeadilan sosial tidaklah cukup dengan sepenuhnya menyerahkan kepada pasar. Namun juga sangatlah tidak bijak apabila menggantungkan upaya korektif terhadap ketidakberdayaan pasar menjawab masalah ketidakadilan pasar sepenuhnya kepada Pemerintah. Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam melawan ketidakadilan pasar karena hadirnya ketidaksempurnaan pasar. <br />
> Agustus 2003<br />
Koperasi Mewujudkan Kebersamaan dan Kesejahteraan: Menjawab Tantangan Global dan Regionalisme Baru<br />
Oleh: Noer Soetrisno<br />
--- Membangun sistem Perekonomian Pasar yang berkeadilan sosial tidaklah cukup dengan sepenuhnya menyerahkan kepada pasar. Namun juga sangatlah tidak bijak apabila menggantungkan upaya korektif terhadap ketidakberdayaan pasar menjawab masalah ketidakadilan pasar sepenuhnya kepada Pemerintah. Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam melawan ketidakadilan pasar karena hadirnya ketidaksempurnaan pasar. <br />
> Agustus 2003<br />
Membuat Koperasi Eksis Tidak Hanya Pada 'HARI KOPERASI<br />
Oleh: Bayu Krisnamurthi<br />
--- Coba cermati pemberitaan tentang koperasi di media massa. Maka dengan mudah akan terlihat bahwa pemberitaan tentang koperasi itu akan menumpuk pada sekitar Har Koperasi tanggal 12 Juli. Seolah-olah pada sekitar tanggal itu adalah sebuah “kewajiban” untuk mendiskusikan lagi nasib koperasi. Kemudian jika ditelaah lebih dalam tentang isi berita mengenai koperasi tersebut, maka tidak akan mengherankan jika berita tentang 'keburukan’ koperasi (koperasi tidak berperan, korupsi di koperasi, dan sebagainya) memiliki jumlah dua kali lebih banyak dibanding berita mengenai ‘kebaikan’ koperasi. <br />
> Agustus 2003<br />
Koperasi Indonesia: Potret dan Tantangan<br />
Oleh: Noer Soetrisno<br />
--- Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting dalam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional. <br />
> Agustus 2003<br />
Demokrasi Ekonomi dan Demokrasi Industrial<br />
Oleh: Mubyarto<br />
--- Akhir-akhir ini semakin luas dibahas sistem Ekonomi Syariah yang dianggap lebih adil dibanding sistem ekonomi yang berlaku sekarang khususnya sejak 1966 (Orde Baru) yang berciri kapitalistik dan bersifat makin liberal, yang setelah kebablasan kemudian meledak dalam bentuk bom waktu berupa krismon tahun 1997. Krismon yang menghancurkan sektor perbankan modern kini tidak saja telah menciutkan jumlah bank menjadi kurang dari separo, dari 240 menjadi kurang dari 100 buah, tetapi juga sangat mengurangi peran bank dalam perekonomian nasional. <br />
> Agustus 2003<br />
Wajah Koperasi Tani dan Nelayan di Indonesia: Sebuah Tinjauan Kritis<br />
Oleh: Noer Soetrisno<br />
--- Meskipun koperasi pertanian pernah menjadi model pengembangan pada tahun 1960an hingga awal tujuh puluhan, namun pada dasarnya koperasi pertanian di Indonesia diperkenalkan sebagai bagian dari dukungan terhadap sektor pertanian. Sejak dahulu sektor pertanian di Indonesia selalu didekati dengan pembagian atas dasar sub-sektor seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan.<br />
> Juli 2003<br />
Dari Ilmu Berkompetisi ke Ilmu Berkoperasi<br />
Oleh: Mubyarto<br />
--- Ketika memenuhi undangan IKOPIN Jatinangor untuk memberikan seminar tentang Pengajaran Ilmu Ekonomi di Indonesia tanggal 7 – 8 Mei 2003, kami terkejut saat mengetahui IKOPIN bukan singkatan dari Institut (Ilmu) Koperasi Indonesia, tetapi Institut Manajemen Koperasi Indonesia. Ternyata pada saat berdirinya IKOPIN tahun 1984, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang berwenang memberikan ijin operasi perguruan-perguruan tinggi berpendapat ilmu koperasi tidak dikenal dan yang ada adalah ilmu ekonomi.<br />
> Juli 2003<br />
Koperasi Sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Pancasila<br />
Oleh: Hariyono<br />
--- Perjuangan bangsa Indonesia bersama segenap komponen dan eksponen kekuatan nasional seluruh negeri tahap pertama melawan penjajah, yaitu “Mencapai Indonesia Merdeka” telah berhasil dengan gemilang yang ditandai dengan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Bahkan telah dilengkapi pula dengan dasar negara ideologi luhur Pancasila dan konstitusi negara Undang-Undang Dasar 1945 sebagai platform pijakan perjuangan tahap kedua menuju cita-cita bangsa.<br />
> Agustus 2002<br />
Membangkitkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi: Peran Perguruan Tinggi<br />
Oleh: Mubyarto<br />
--- “Jika banyak orang berpendapat Ekonomi Kerakyatan merupakan konsep baru yang mulai populer bersama reformasi 1998-1999 sehingga masuk dalam “GBHN Reformasi”, hal itu bisa dimengerti karena memang kata ekonomi kerakyatan ini sangat jarang dijadikan wacana sebelumnya. Namun jika pendapat demikian diterima, bahwa ekonomi kerakyatan merupakan konsep baru yang “mereaksi” konsep ekonomi kapitalis liberal yang dijadikan pegangan era ekonomisme Orde Baru, yang kemudian terjadi adalah “reaksi kembali” khususnya dari pakar-pakar ekonomi arus utama yang menganggap “tak ada yang salah dengan sistem ekonomi Orde Baru”. <br />
> Juni 2002<br />
Membangun Koperasi Berbasis Anggota Dalam Rangka Pengembangan Ekonomi Rakyat<br />
Oleh: Bayu Krisnamurthi<br />
--- Setelah melalui berbagai kebijakan pengembangan koperasi pada masa Orde Baruyang bias pada dominasi peran pemerintah, serta kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia, timbul pertanyaan bagaimana sebenarnya peran koperasi dalam masyarakat Indonesia, bagaimana prospeknya dan bagaimana strategi pengembangan yang harus dilakukan pada masa yang akan datang.Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-83788272775150327142011-02-25T04:13:00.000-08:002011-02-25T04:13:12.262-08:00Ekonomi Koprasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsJOSGExSRD-2Zbcyjg3anAzAGCFzRCUnjOx58KBwUsDLM9HnowLEuqjhoZ_LXbOvORHqtQTGwdrr-aeLtvhvKWaJxixyRsNs6ta_FGPo6O4hZ4QpaN5SGOkX8_xc14ePTbIidoU4YD1c/s1600/ekonomi.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsJOSGExSRD-2Zbcyjg3anAzAGCFzRCUnjOx58KBwUsDLM9HnowLEuqjhoZ_LXbOvORHqtQTGwdrr-aeLtvhvKWaJxixyRsNs6ta_FGPo6O4hZ4QpaN5SGOkX8_xc14ePTbIidoU4YD1c/s320/ekonomi.jpg" /></a></div><br />
<br />
Arti, Pengertian, Definisi, Fungsi dan Peranan Koperasi / Koprasi Indonesia dan Dunia - Ilmu Ekonomi Koperasi / Ekop<br />
Fri, 30/06/2006 - 11:07am — godam64<br />
<br />
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.<br />
<br />
Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas koprasi di indonesia.<br />
<br />
- Landasan Idiil = Pancasila<br />
- Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri sendiri<br />
- Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1<br />
<br />
A. Fungsi Koperasi / Koprasi<br />
<br />
1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia<br />
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia<br />
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia<br />
4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi<br />
<br />
B. Peran dan Tugas Koperasi / Koprasi<br />
<br />
1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia<br />
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia<br />
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang adaReynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-30206422755222253422011-02-20T03:34:00.001-08:002011-02-20T03:34:11.712-08:00Akuntansi dan Keuangan Perusahaan PerdaganganKhusus negosiasi harga dengan lebih dari 20 penyandang dana terkemuka.<br />
Total independance. Total kemerdekaan.<br />
Client driven. Klien didorong.<br />
Immediate response. Segera respon.<br />
Ongoing facility reviews. Sedang berlangsung review fasilitas.<br />
Cheaper price guarantee. Harga murah garansi.<br />
Complete confidentiality. Lengkap kerahasiaan.<br />
Free and impartial advice. Gratis dan saran tidak memihak.<br />
'Funding your company is the most important aspect to ensure success'. 'Pendanaan perusahaan Anda adalah aspek yang paling penting untuk memastikan keberhasilan'. Sir John Harvey Jones Sir John Harvey Jones<br />
<br />
Before signing up for any Finance Facility contact us for a free no obligation health check to make sure you are getting the right package for your business development. Sebelum sign up untuk setiap Fasilitas Keuangan hubungi kami untuk bebas tidak ada kewajiban periksa kesehatan untuk memastikan Anda mendapatkan paket yang tepat untuk pengembangan bisnis Anda.<br />
<br />
As part of our service, we can offer a facility review or facility 'health check', to ensure your company is getting the most out of its invoice finance facility. Sebagai bagian dari layanan kami, kami dapat menawarkan meninjau fasilitas atau 'fasilitas' kesehatan cek, untuk memastikan perusahaan Anda mendapatkan hasil maksimal dari fasilitas pembiayaan faktur tersebut.<br />
<br />
Common problems:- Masalah umum: -<br />
<br />
Not recieving correct prepayment level of invoices. Tidak menerima tingkat pembayaran yang benar faktur.<br />
Debtors days too high. Debitur hari terlalu tinggi.<br />
Cost too high. Biaya terlalu tinggi.<br />
Bad service including debtor collections Buruknya pelayanan termasuk koleksi debitur<br />
Capping level of funds needs to be increased. Tingkat Pagu dana perlu ditingkatkan.<br />
Concentration limits on debtors is reducing funding. batas Konsentrasi pada debitur adalah mengurangi pendanaan.<br />
Our facility 'health check' looks at all aspects of your facility and addresses point by point what could be done to improve it. 'Pemeriksaan kesehatan' fasilitas kami melihat semua aspek fasilitas Anda dan alamat poin demi poin apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya.<br />
<br />
A local farming company asked us to do a facility review, they had substantial funding difficulties. Sebuah perusahaan pertanian lokal meminta kami untuk melakukan review fasilitas, mereka memiliki kesulitan pendanaan substansial. They had been factoring for 9 months and claimed they had only really been funded for the 1st 3 months, since then they had struggled to gain any funding even though their facility charges were much more than expected. Mereka telah anjak selama 9 bulan dan mengklaim mereka hanya benar-benar telah didanai untuk 3 bulan 1, sejak saat itu mereka harus berjuang untuk mendapatkan setiap pendanaan meskipun biaya fasilitas mereka jauh lebih dari yang diharapkan.<br />
<br />
Why? Mengapa?<br />
<br />
Doing work for a well known DIY chain who took anything up to 110 days to pay. Melakukan pekerjaan untuk rantai DIY terkenal yang mengambil apapun hingga 110 hari untuk membayar. They were signed up to a standard 90 day recourse agreement, therefore after 90 days the unpaid invoice was disapproved and the funding recalled. Mereka menandatangani perjanjian recourse 90 hari standar, sehingga setelah 90 hari tagihan yang belum dibayar ditolak dan pendanaan ingat. This was followed by a 1% refactory fee charged on each invoice. Hal ini diikuti oleh biaya refactory 1% dibebankan pada setiap faktur.<br />
<br />
Solution Solusi<br />
<br />
Move to a funder who will increase the recourse period to 120 days with no refactoring fee. Pindah ke seorang penyandang dana yang akan meningkatkan masa jalan lain untuk 120 hari tanpa biaya refactoring.<br />
<br />
Contact us today to find out how we can help you improve the financial health of your business. Hubungi kami hari ini untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu Anda memperbaiki kesehatan keuangan bisnis Anda.<br />
<br />
Please quote eSources UK when contacting us. Silakan eSources kutipan Inggris saat menghubungi kami.Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-23908779499844503712011-02-20T03:28:00.000-08:002011-02-20T03:28:12.647-08:00Akuntansi Journal Entries<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGS2QueBy4XLdGVzo4thtY3rmqs9B0CvQn4sDiU92H_KAWEFH6f85Dd3U5zOj4YayYdlseQj2omHTAMkkSOrb6ChqSt46c1IXjfMyV_KBxTmHzESxUCOTwjGXLnvil66SnDNFrVYIBHoU/s1600/accounting2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="247" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGS2QueBy4XLdGVzo4thtY3rmqs9B0CvQn4sDiU92H_KAWEFH6f85Dd3U5zOj4YayYdlseQj2omHTAMkkSOrb6ChqSt46c1IXjfMyV_KBxTmHzESxUCOTwjGXLnvil66SnDNFrVYIBHoU/s320/accounting2.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
Ketika sebuah usaha kecil membuat transaksi keuangan, mereka membuat entri jurnal jurnal akuntansi mereka dalam rangka untuk merekam transaksi tersebut. The transaction is recorded in the general journal or one of the special journals for the most active accounts. Transaksi dicatat dalam jurnal umum atau salah satu jurnal khusus untuk akun yang paling aktif. The most common special journals are the Sales Journal, the Purchases Journal, the Cash Receipts Journal, and the Cash Disbursements Journal. Jurnal-jurnal khusus yang paling umum adalah Penjualan Journal, Jurnal Pembelian, Jurnal Penerimaan Kas, dan Jurnal Pengeluaran Kas.<br />
<br />
An accounting journal is a detailed record of the financial transactions of the business. Sebuah jurnal akuntansi merupakan catatan rinci tentang transaksi keuangan bisnis tersebut. The transactions are listed in chronological order, by amount, by accounts that are affected, and in what direction those accounts are affected. Transaksi tercantum dalam urutan kronologis, dengan jumlah, dengan account yang terpengaruh, dan ke arah mana akun tersebut adalah terpengaruh. Depending on the size and complexity of the business, a reference number can be assigned to each transaction and a note may be attached explaining the transaction. Tergantung pada ukuran dan kompleksitas usaha, sebuah nomor referensi dapat diberikan ke setiap transaksi dan catatan dapat disertakan menjelaskan transaksi.<br />
<br />
The accounting journal is the place where the details lie. Jurnal akuntansi adalah tempat di mana rincian berbohong. The general ledger is where you look for the big picture. Yang buku besar umum adalah di mana Anda mencari gambaran besar. A sample accounting journal page has columns for the date, the account, the amount of the debit, and the amount of the credit. Sebuah halaman jurnal akuntansi sampel memiliki kolom untuk tanggal, akun, jumlah debit, dan jumlah kredit.<br />
When to use a Debit or Credit in a Journal Entry Kapan menggunakan Debet atau Kredit dalam Journal Entry<br />
<br />
One of the most difficult things to get a handle on when setting up your books is when to use a debit and when to use a credit . Salah satu hal yang paling sulit untuk mendapatkan pegangan pada saat pengaturan buku Anda adalah ketika menggunakan debit dan kapan harus menggunakan kredit . Here are some simple rules. Berikut adalah beberapa aturan sederhana. If you will follow these rules, it will make your accounting life a lot easier. Jika Anda akan mengikuti aturan-aturan ini, hal itu akan membuat hidup Anda akuntansi jauh lebih mudah.<br />
<br />
* You will always use both a debit and a credit for every journal entry. Anda selalu akan menggunakan kedua debit dan kredit untuk setiap masukan jurnal. That is what the system of double-entry bookkeeping is based on. Itulah sistem pembukuan double-entry didasarkan pada. You have two columns in your journal entry. Anda memiliki dua kolom dalam entri jurnal Anda. Each will have an equal entry - one for a debit, one for a credit. Masing-masing akan memiliki entri yang sama - satu untuk debit, satu untuk kredit.<br />
* Remember the format of the Accounting Equation where Assets = Liabilities + Owners Equity. Ingat format Persamaan Akuntansi dimana Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik. The Asset side is the left side of the equation and the Liabilities + Owner's Equity is the right side of the equation. Sisi Aset adalah sisi kiri dari persamaan dan Kewajiban + Ekuitas Pemilik sisi kanan dari persamaan. When you need to make a journal entry, refer to your Chart of Accounts to see if the account you need to use falls on the left or right side of the accounting equation. Bila Anda perlu membuat entri jurnal, lihat Anda Bagan Account untuk melihat apakah account Anda perlu menggunakan jatuh di sisi kiri atau kanan dari persamaan akuntansi.<br />
* If the account is on the Asset or left side, that is the Debit side. Jika akun ini pada Aset atau sisi kiri, yang adalah sisi Debet. A debit will increase those accounts and a credit will decrease them. debit A akan meningkatkan akun tersebut dan kredit akan menurun mereka. If the account is on the Liabilities and Owner's Equity or right side, that is the Credit side. Jika account tersebut adalah pada Kewajiban dan Ekuitas Pemilik atau sisi kanan, yang adalah sisi Kredit. A credit will increase those accounts and a debit will decrease them. kredit A akan meningkat dan debit akun tersebut akan menurun mereka. <br />
<br />
Journal Entries when Accounts have Normal Balances Journal Entries ketika Account memiliki Saldo Normal<br />
<br />
One easy way to remember when to debit and when to credit an account is to remember the normal balances of the five types of accounts on the Chart of Accounts. Salah satu cara mudah diingat kapan debet dan kapan kredit account adalah untuk mengingat saldo normal dari lima jenis akun pada Diagram Account. The normal balance is what the account would have if increases are more than decreases. Saldo normal adalah apa account akan miliki jika kenaikan lebih dari berkurang. Here is a list of those accounts and their normal balances. Berikut adalah daftar dari akun tersebut dan saldo normal mereka. If you remember this list, it will save you a lot of time. Jika Anda ingat daftar ini, itu akan menghemat banyak waktu.<br />
<br />
* Asset accounts - debit Aset piutang - debet<br />
* Liability accounts - credit Kewajiban akun - kredit<br />
* Owner's equity - credit Pemilik ekuitas - kredit<br />
* Revenue accounts - creditReynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-51657536752614521742011-02-20T03:25:00.001-08:002011-02-20T03:25:32.651-08:00Dokumen Sumber dalam Transaksi AkuntansiSetiap kali sebuah perusahaan membuat transaksi keuangan, semacam jejak kertas yang dihasilkan. That paper trail is called a source document. Itu jejak kertas disebut dokumen sumber. If a small business writes a check out of its checking account for office supplies, for example, the source document is the check along with the receipt for office supplies. Jika usaha kecil menulis cek out dari account yang memeriksa untuk perlengkapan kantor, misalnya, sumber dokumen pemeriksaan bersama dengan tanda terima untuk perlengkapan kantor.<br />
<br />
The source document is essential to the bookkeeping and accounting process. Dokumen sumber penting untuk pembukuan dan akuntansi proses. It is the evidence that a financial transaction occurred. Ini adalah bukti bahwa transaksi keuangan terjadi. If a company is audited, source documents back up the accounting journals and general ledger as an indisputable audit trail. Jika sebuah perusahaan diaudit, dokumen sumber cadangan akuntansi jurnal dan buku besar sebagai audit trail terbantahkan.<br />
<br />
Keeping a source document for a business is just like keeping your receipts for tax-deductible items for your personal taxes. Menjaga dokumen sumber untuk sebuah bisnis hanya seperti menjaga penerimaan Anda untuk item pajak-deductible untuk pajak pribadi Anda. You have to have those receipts in case your taxes are audited. Anda harus memiliki penerimaan mereka dalam kasus pajak Anda diaudit. The same is true for your business, but you don't just keep receipts for tax deductible expenses. Hal yang sama berlaku untuk bisnis Anda, tetapi Anda tidak hanya menyimpan kwitansi untuk dikurangkan beban pajak. You keep receipts (source documents) for every financial transaction. Kau terus penerimaan (dokumen sumber) untuk setiap transaksi keuangan.<br />
<br />
A source document describes all the basic facts of the transaction such as the amount of the transaction, to whom the transaction was made, the purpose of the transaction, and the date of the transaction. Sebuah dokumen sumber menjelaskan semua fakta-fakta dasar transaksi seperti jumlah transaksi, kepada siapa transaksi dilakukan, tujuan transaksi, dan tanggal transaksi.<br />
<br />
Here are some examples of common source documents: Berikut adalah beberapa contoh dokumen sumber umum:<br />
<br />
* canceled check dibatalkan cek<br />
* invoice faktur<br />
* cash register receipt kasir penerimaan<br />
* computer-generated receipt komputer yang dihasilkan penerimaan<br />
* credit memo for a customer refund kredit memo untuk pengembalian dana nasabah<br />
* employee time card karyawan kartu waktu<br />
* deposit slip slip penyetoran<br />
* purchase order pesanan pembelian <br />
<br />
This is not an exhaustive list. Ini bukan daftar yang lengkap.<br />
<br />
The source document should be recorded in the appropriate accounting journal as soon as possible after the transaction. Dokumen sumber harus dicatat dalam jurnal akuntansi sesegera mungkin setelah transaksi. After recording, all source documents should be filed away in some sort of system where they can be retrieved if and when they are needed. Setelah merekam, semua dokumen sumber harus diajukan jauh di beberapa jenis sistem di mana mereka dapat diambil jika dan ketika mereka dibutuhkan.<br />
Suggested Reading Disarankan Membaca<br />
<br />
* Construct the General Ledger for your Small Business Membangun General Ledger untuk Anda Usaha Kecil<br />
* Accounting Journal Entries - What are Journal Entries and how do you Make Them Akuntansi Journal Entries - Journal Entries Apa dan bagaimana Anda Membuat Mereka<br />
* Small Business Bookkeeping Accounting - Double-Entry Bookkeeping Usaha Kecil Pembukuan Akuntansi - Double-Entry Pembukuan <br />
<br />
Suggested Reading Disarankan Membaca<br />
<br />
* Cash or Accrual Accounting - Choosing an Accounting Method - Small Business Kas atau Akrual Akuntansi - Memilih Metode Akuntansi - Usaha Kecil<br />
* Small Business Tax Planning - Income Tax Planning for Your Business Usaha Kecil Tax Planning - Perencanaan Pajak Penghasilan untuk Bisnis Anda <br />
<br />
Related Articles Artikel Terkait<br />
<br />
* Review of "The Digital Paper Trail in Real Estate Transactions" Tinjauan "The Trail Kertas Digital Transaksi Real Estat"<br />
* Small Business Tax Planning - Income Tax Planning for Your Business Usaha Kecil Tax Planning - Perencanaan Pajak Penghasilan untuk Bisnis Anda<br />
* Delivery Receipt - Proving That Your Email and Documents Were Opened Pengiriman Penerimaan - Membuktikan Bahwa Email Anda dan Dokumen Apakah Dibuka<br />
* NEAT Receipts Software Organization - NEAT Receipts Scanalizer Review Penerimaan NEAT Perangkat Lunak Organisasi - NEAT Penerimaan Review Scanalizer<br />
* Electronic Sources in APA Format - How to Reference Electronic Sources in A... Elektronik Sumber-sumber di Format APA - Bagaimana Elektronik Sumber Referensi diReynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-47827684448872035892011-02-20T03:16:00.000-08:002011-02-20T03:16:44.274-08:00Siklus akuntansiSiklus Akuntansi<br />
Manahan Nasution<br />
Fakultas Ekonomi<br />
Universitas Sumatera Utara<br />
Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:<br />
Transaksi Usaha<br />
Pembuatan Bukti Asli<br />
Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal)<br />
Pencatatan ke Buku Besar dan Buku Tambahan 1<br />
Neraca Lajur Penyesuaian<br />
Laporan Keuangan<br />
Jurnal Penutup<br />
Neraca Saldo setelah penutupan 2<br />
Gambar 1<br />
1. TRANSAKSI<br />
Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat.3 Transaksi ini biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen.<br />
Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya.<br />
Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.<br />
1 Niswonger, C. Rollin, Phillip E. Fess, and Carl S. Warren. Prinsip- prinsip akuntansi, terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1992, Hal 41.<br />
2 Smith, Jay M. and K. fred Skousen. Akuntansi Intermediate, Edisi kesembilan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1994, Hal.67.<br />
3 Horgren, Charles T., Walter T. harrison Jr. Michael A. Robison, dan Thomas H. Secokusumo, Akuntansi di Indonesia, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 1997, hal.13.<br />
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 1<br />
2. PEMBUATAN BUKTI ASLI.<br />
Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa.<br />
Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.<br />
Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.4<br />
Kwitansi<br />
Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.<br />
Faktur Penjualan atau Pembelian<br />
Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.<br />
Bukti-bukti lain<br />
Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang<br />
3. PENCATATAN DALAM BUKU HARIAN (JURNAL).<br />
Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas.5<br />
Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan informasi berikut:<br />
Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi<br />
Nama perkiraan.<br />
Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet<br />
Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.<br />
Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:<br />
a) Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito bank, penerimaan penjualan dan cek.<br />
b) Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).<br />
c) Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.<br />
d) Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.<br />
e) Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.<br />
Berdasarkan kelima tahap tersebut, untuk menjurnal transaksi yang terjadi pacta sebuah Perusahaan Pengangkutan, PT. Yudi Makmur, yaitu menginvestasikan Rp. 50.000.000,- tunai kedalam usaha adalah sebagai berikut:<br />
Langkah 1. Dokumen sumbernya adalah slip deposito bank dan cek milik Yudi<br />
Makmur sebesar Rp.50.000.000,- yang diambil dari rekening<br />
langkah pribadinya di bank.<br />
Langkah 2. Perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut adalah Kas dan<br />
Modal Yudi Makmur. Kas adalah perkiraan aktiva dan modal Yudi<br />
Makmur adalah perkiraan modal pemilik.<br />
Langkah 3. Kedua perkiraan tersebut mengalami penambahan sebesar<br />
4 Hadibroto, S. Dachnial Lubis, dan Sudardjat Sukadam, Dasar – dasar akuntansi, cetakan Kedelapan, LP3S, Jakarta, 1991, hal.43<br />
5 Horngen, Charles T., Op.Cit, hal. 57<br />
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 2<br />
Rp.50.000.000.- Karena itu kas didebet: yaitu perkiraan aktiva mengalami penambahan dan modal Yudi yang Makmur dikredit yaitu: perkiraan modal pemilik yang mengalami penambahan.<br />
Langkah 4. Kas didebet untuk mencatat penambahan dalam perkiraan aktiva.<br />
Modal Yudi Makmur dikredit untuk mencatat penambahan dalam perkiraan modal pemilik.<br />
Langkah 5. Ayat jurnalnya adalah:<br />
JURNAL<br />
Tanggal<br />
Keterangan<br />
Debet<br />
Kredit<br />
2 april<br />
Kas<br />
Modal Yudi Makmur<br />
50.000.000,-<br />
50.000.000,-<br />
Setiap ayat jurnal menunjukkan secara lengkap pengaruh investasi dari suatu transaksi awal dari Yudi usaha. Makmur, Jika dipelajari perkiraan kas menunjukkan suatu gambaran, yaitu debet sebesar Rp.50.000.000,-. Setiap transaksi mempunyai suatu kredit, dan dalam contoh sederhana ini hal itu diwakili oleh perkiraan modal.<br />
4. PENCATATAN BUKU BESAR DAN BUKU TAMBAHAN.<br />
a. Buku Besar (Ledger)<br />
Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya.<br />
Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri.<br />
Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit.<br />
Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai kredit dalam buku besar. Transaksi investasi awal oleh Yudi Makrnur akan dipindahkan kebuku besar seperti tampak pada gambar 2.<br />
b. Buku Tambahan (Sub Ledger)<br />
Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur.<br />
Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini disebut buku besar tambahan (buku tambahan) . Perkiraan masing-<br />
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 3<br />
masing langganan yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar hutang).<br />
Gambar.36<br />
Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang.<br />
Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling (perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi, sehingga apabila digambarkan tampak seperti yang terdapat pada gambar 3.<br />
Sebagai contoh, pada PT. Yudi Makmur terdapat buku tambahan hutang dan tambahan piutang dan buku berikut buku sebagai berikut :<br />
Buku Tambahan Piutang<br />
PT. Jayakusuma<br />
Tgl.<br />
Keterangan<br />
D<br />
K<br />
Saldo D<br />
1 Jan<br />
1 Jan<br />
5 Jan<br />
Saldo<br />
Pendapatan Jasa<br />
Kas<br />
-<br />
1.500.000<br />
-<br />
-<br />
-<br />
1.000.000<br />
1.250.000<br />
2.750.000<br />
1.750.000<br />
PT.Reksa Nada<br />
Tgl.<br />
Keterangan<br />
D<br />
K<br />
Saldo D<br />
1 Jan<br />
Saldo<br />
-<br />
-<br />
500.000<br />
Buku Tambahan Hutang<br />
Fa. Rahayu<br />
Tgl.<br />
Keterangan<br />
D<br />
K<br />
Saldo D<br />
1 Jan<br />
10 Jan<br />
11 Jan<br />
Saldo<br />
Perlengkapan<br />
Kas<br />
-<br />
-<br />
5.000.000<br />
-<br />
4.800.000<br />
-<br />
5.000.000<br />
9.800.000<br />
4.800.000<br />
Fa. Multijaya<br />
Tgl.<br />
Keterangan<br />
D<br />
K<br />
Saldo D<br />
1 Jan<br />
12 Jan<br />
Saldo<br />
Kas<br />
-<br />
1.500.000<br />
-<br />
-<br />
9.800.000<br />
8.300.000<br />
6 Sinuraya, selamat. Pengantar Ilmu Akuntansi. Jilid I, Adeputra, Medan, 1990, hal.92 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 4<br />
Buku Controlling Piutang<br />
Rp. 1.750.000,-<br />
Rp. 500.000,-<br />
PT. Jayakusuma<br />
PT. Reksanada<br />
Rp. 2.250.000,-<br />
Buku Controlling Piutang<br />
Rp. 4.800.000,-<br />
Rp. 8.300.000,-<br />
Fa. Rahayu<br />
Fa. Multijaya<br />
Rp. 13.100.000,-<br />
5. NERACA LAJUR<br />
Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan.<br />
Gambar 4 adalah neraca saldo dari PT. Yudi Makmur per tanggal 31 Desember 199X.<br />
PT. Yudi Makmur<br />
Neraca saldo Sebelum disesuaikan<br />
31 Desember 199X<br />
Kas …………………………………….<br />
Piuta……………………………………<br />
Perlengkapan…..……………………….<br />
Sewa Dibayar Muka ….……………….<br />
Meubel ………………………………...<br />
Hutang………………………………….<br />
Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …….<br />
Modal Yudi makmur ………………...…<br />
Pengambil Pribadi Yudi ………………..<br />
Pendapatan Jasa…………………………<br />
Beban Gaji ………………………………<br />
Beban Listrik ……………………………<br />
Rp. 24.800.000<br />
2.250.000<br />
700.000<br />
3.000.000<br />
16.500.000<br />
3.200.000<br />
950.000<br />
400.000<br />
13.100.000<br />
450.000<br />
31.250.000<br />
7.000.000<br />
Total<br />
Rp. 51.800.000<br />
Rp. 51.800.000<br />
Gambar 4.<br />
Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.<br />
Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.7<br />
Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.<br />
7 Horgren, Charles T., Op.Cit.,hal 143<br />
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 5<br />
Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:<br />
1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar<br />
2. Pendapatan yang masih harus diterirna<br />
3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu<br />
4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu<br />
5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain<br />
6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)<br />
7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih<br />
8. Persediaan Barang dagangan.8<br />
Contoh di bawah ini mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dari PT. Yudi Makmur yang dibuat pada tanggal 31 Desember.<br />
Inforrnasi yang diperoleh untuk membuat ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 199X adalah:<br />
a. Pendapatan jasa belum diterima Rp. 250.000<br />
b. Perlengkapan yang masih dimiliki perusahaan Rp. 400.000<br />
c. Sewa dibayar dimuka yang telah terpakai Rp. 1.000.000<br />
d. Penyusutan meubel Rp. 275.000<br />
e. Beban gaji terhutang Rp. 950.000<br />
f. Jumlah pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat dianggap sebagai pendapatan Rp. 150.000<br />
Ayat – ayat jurnal penyesuaian :<br />
a. Piuta…………………………………... 250.000<br />
Pendapatan Jasa ..…………………. 250.000<br />
Untuk mencatat pendapat pendapatan jasa<br />
Yang belum diterima<br />
b. Beban perlengkapan …………………. 300.000<br />
Perlengkapan……………………….. 300.000<br />
Untuk mencatat perlengkapan yang terpakai<br />
c. Beban Sewa ….………………………. 1.000.000<br />
Sewa dibayar Dimuka………….. 1.000.000<br />
d. Beban penyusutan – Meubel ………..……. 275.000<br />
Akumulasi penyusutan –Meubel……… 275.000<br />
Untuk mencatat penyusutan meubel<br />
e. Beban gaji……..…………………… 950.000<br />
Hutang Gaji……..………………. 950.000<br />
f. Pendapatan Jasa diterima dimuka …… 150.000<br />
Pendapatan Jasa .……………. 150.000<br />
Untuk mencatat pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat diakui<br />
Sebagai pendapatan.<br />
8 Sinuraya, Selamat, Op.Cit, hal 137 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 6<br />
6. LAPORAN KEUANGAN<br />
Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut.<br />
Panah-panah yang terdapat dalam Gambar 5, 6 dan 7, menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan neraca.<br />
a) Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih atau kerugian bersih yang diperoleh dengan mengurangkan beban dari pendapatan. Karena pendapatan dan beban juga merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi Keuangan, maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan dipindahkan kedalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Jika diperhatikan, laba, bersih pada Gambar 5 sebesar Rp.3.525.000,- menambah modal pemilik dalam gambar 6. Suatu kerugian bersih akan mengurangi modal pemilik<br />
b) Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan akan dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan elemen keseimbangan yang paling akhir dalam neraca. Hal ini dapat ditelusuri melalui nilai Rp. 31.575.000,- pada gambar 6 ke gambar 7.<br />
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 7<br />
7. JURNAL PENUTUP<br />
Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan modal.9<br />
Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata rugi merupakan suatu "tempat penyimpanan" sementara yang akan digunakan pada proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:<br />
1) Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi.<br />
2) Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.<br />
9 Horngren, Charles T., op. Cit., hal. 199<br />
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 8<br />
3) Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.<br />
4) Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.<br />
Untuk mengambarkan hal diatas, misalnya Yudi Makmur menutup buku pacta akhir Desember, maka jurnal penutupnya adalah:<br />
1. Pendapatan Jasa ……………………….. 7.400.000<br />
Ikhtisar Laba Rugi………………… .. 7.400.000<br />
2. Ikhtisar Laba Rugi……………………... 3.875.000<br />
Beban Sewa …………………………….. 1.000.000<br />
Beban Gaji……………………………… 1.900.000<br />
Beban Perlengkapan……………………. 300.000<br />
Beban Penyusutan………………………. 275.000<br />
Beban Listrik……………………………….. 400.000<br />
3. Ikhtisar Laba Rugi<br />
(Rp.7.400.000-Rp.3.875.000)…………. 3.525.000<br />
Modal Y udi Makmur …………………… 3.525.000<br />
4. Modal Yudi Makmur ......................... 3.200.000<br />
Pengambilan Pribadi Yudi M………….. 3.200.000<br />
8. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN.<br />
Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat.<br />
Isi perkiraan Neraca adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup (gambar 8).<br />
PT. Yudi Makmur<br />
Neraca Saldo Setelah penutupan<br />
31 Desember 199x<br />
Kas…………………………………<br />
Piutang……………………………<br />
Perlengkapan ……………………..<br />
Sewa Dibayar Dimuka…………….<br />
Meubel …………………………...<br />
Akumulasi penyusutan……………<br />
utang ………………………………<br />
Hutang Gaji………………………..<br />
Pendaptan jasa diterima dimuka….<br />
Modal Yudi Makmur ……………..<br />
Rp. 24.800.000<br />
2.500.000<br />
400.000<br />
2.000.000<br />
16.500.000<br />
275.000<br />
13.100.000<br />
950.000<br />
300.000<br />
31.575.000<br />
Total<br />
Rp. 46.200.000<br />
Rp.46.200.000<br />
KESIMPULAN<br />
Siklus Akuntansi adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dimulai dengan terjadinya transaksi transaksi yang dicatat dan dikumpulkan secara sistematis.<br />
Transaksi-transaksi yang beranekaragam sifatnya, umumnya dicatat dalam bukti-bukti formil yang catatan-catatan selanjutnya.<br />
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 9<br />
Dari bukti-bukti asli tersebut kemudian diadakan dalam Buku Harian (jurnal) . Selanjutnya dipindahkan ke Buku Besar (Ledger). Pemindahan Buku Harian ke Buku Besar merupakan klasifikasi menurut sifat masing-masing transaksi dalam perkiraan-perkiraan. Disamping Buku Besar terdapat pula Tambahan (Sub Ledger) yang memperinci tiap gabungan dalam Buku Besar. Buku Tambahan ini antara lain Buku Piutang, Buku Hutang, Buku Persediaan, dan lain – lain.<br />
Pada akhir tahun suatu masa (akhir tahun) atau akhir setengah tahun dari buku daftar kertas kerja (Work Sheet) yang memuat semua perkiraan dalam buku Besar. Kertas Kerja ini sekaligus dipakai untuk menyusun Perhitungan Laba-Rugi dan Neraca setelah diadakan pembetulan-pembetulan seperlunya dan pemindahan pos-poss tertentu yang disebut dengan penyesuaian (adjustment).Setelah Kertas Kerja selesai disusunlah Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan.<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
Hadibroto, S.; Dachnial Lubis [dan] Sudardjat Sukadam,1991. Dasar-dasar akuntansi, Cetakan Kedelapan. Jakarta : LP3ES.<br />
Horngren, Charles T.[et.al],1997. Akuntansi di Indonesia, Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat.<br />
Niswonger, C. Rollin; Philip E. Fess, [and] Carl S. Warren,1992. Prinsip-prinsip akuntansi, Terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.<br />
Sinuraya, Selamat,1990. Pengantar ilmu akuntansi, Jil. 1. Medan : Adeputra.<br />
Smith, Jay M. [and] K. Fred Skousen,1994. Intermediate, Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.<br />
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 10<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOGG8rjORmciKGTC2J_JkZRvBj4dkdzLUEwY1ORfu_LrrZQiqMBOzicqRhfAb8hi7x4xzHCrNzF3RTobeU1BsFaqjDwE0LF4N4bedFhpdlGbEvzr0QeKHejkQVZXaJ4UZfLysJENAO3UY/s1600/siklus-akuntansi2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="272" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOGG8rjORmciKGTC2J_JkZRvBj4dkdzLUEwY1ORfu_LrrZQiqMBOzicqRhfAb8hi7x4xzHCrNzF3RTobeU1BsFaqjDwE0LF4N4bedFhpdlGbEvzr0QeKHejkQVZXaJ4UZfLysJENAO3UY/s320/siklus-akuntansi2.jpg" /></a></div>Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-6766011664252286952011-02-20T03:09:00.000-08:002011-02-20T03:09:50.809-08:00Jurnal Umum, Buku Besar Neraca Saldo, Pos Penyesuaian dan Kertas Kerja Pos Penyesuaian, Laporan Laba Rugi, Neraca , Laporan Perubahan Posisi Keuangan, dan Penutupan Buku1. Jurnal Umum<br />
<br />
Jurnal Umum adalah buku untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis dengan menuliskan akun yang harus di debit dan di kredit.<br />
<br />
2. Buku Besar<br />
<br />
Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua dari semua akuntansi.<br />
<br />
Buku besar Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraraca dan laporan laba/rugi. Buku besar dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu.<br />
<br />
3. Neraca Saldo<br />
<br />
Neraca Saldo bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:<br />
<br />
* aset = kewajiban + ekuitas<br />
<br />
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).<br />
<br />
Aset atau Aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti:<br />
<br />
1. Aset lancar<br />
2. Investasi jangka panjang<br />
3. Aset tetap<br />
4. Aset tidak berwujud<br />
5. Aset pajak tangguhan<br />
6. Aset lain<br />
<br />
kewajiban adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh kewajiban adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.Kewajiban dimasukkan dalam laporan neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:<br />
<br />
1. Kewajiban Lancar – kewajiban yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (biasanya satu tahun). Biasanya terdiri dari hutang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dll), pendapatan ditangguhkan, bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dll.<br />
2. Kewajiban Jangka Panjang – kewajiban yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun. Biasanya terdiri dari hutang jangka panjang, obligasi pensiun, dll.<br />
<br />
4. Pos Penyesuaian dan Kertas Kerja<br />
<br />
Pos Penyesuaian<br />
<br />
Daftar saldo pada akhir periode akuntansi, sering kali tidak mencerminkan saldo yang sesungguhnya pada saat tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya transaksi-transaksi yang setiap saat berjalan terus, di mana perusahaan tidak praktis (tidak sengaja) untuk mencetaknya. Agar akun-akun dalam daftar saldo dapat langsung disajikan sebagai laporan keuangan, maka akun-akun tersebut harus disesuaikan terlebih dahulu.<br />
<br />
Transaksi-transaksi kontinu yang biasanya selalu memerlukan penyesuaian setiap akhir periode akuntansi dapat diikhtisarkan sebagai berikut :<br />
<br />
1. Alokasi harga perolehan dari persekot biaya, seperti bahan habis pakai, persekot sewa, dan persekot biaya yang lain, penyesuaian dalam hal ini dilakukan untuk mengalokasikan beberapa bagian persekot biaya yang sudah menjadi biaya-biaya dan beberapa bagian yang masih merupakan persekot. Dalam akuntansi dikenal dengan istilah pos-pos defferal (transitoris)<br />
2. Alokasi pendapatan yang diterima di muka seperti: uang muka pendapatan sewa, uang muka penjualan dan uang muka pendapatan yang lain. Penyesuaian ini diperlukan untuk memisahkan beberapa bagian Uang Muka Pendapatan yang sudah menjadi pendapatan dan beberapa bagian yang masih tetap merupakan uang muka. Pos-pos seperti ini juga disebut dengan pos-pos defferal.<br />
3. Alokasi harga perolehan aktiva jangka panjang. Penyesuaian ini dilakukan untuk mengakui adanya biaya yang terjadi karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang manfaatnya semakin menurun. Penurunan manfaat ini dalam akuntansi disebut depresiasi (penyusutan).<br />
4. Biaya yang terutang (bertambahnya biaya) penyesuaian ini terjadi karena sudah terjadi biaya dalam perusahaan, tetapi belum dicatat sampai tanggal neraca. Dengan demikian penyesuaian di sini digunakan untuk mencatat bertambahnya biaya dan untuk mencatat bertambahnya utang biaya. Pos-pos ini dikenal dengan istilah pos-pos akrual (antisipasi)<br />
5. Pendapatan yang tertagih (Bertambahnya Pendapatan). Penyesuaian ini timbul karena perusahaan telah mempunyai hak atas suatu pendapatan tetapi belum dicatat sampai dengan tanggal neraca. Dengan demikian penyesuaian ini dimaksudkan untuk mencatat bertambahnya pendapatan di satu pihak dan bertambahnya tagihan di pihak lain. Pos-pos ini disebut dengan pos-pos akrual (antisipasi)<br />
<br />
Setelah penyesuaian-penyesuaian tersebut dicatat dan dibukukan, maka buku besar telah siap untuk disajikan sebagai elemen laporan keuangan.<br />
<br />
Kertas Kerja<br />
<br />
Kertas Kerja adalah suatu lembaran kerja berlajur yang digunakan untuk mengikhtisarkan saldo akun-akun dan menyiapkan penyajian laporan keuangan. Penggunaan neraca lajur akan mempermudah proses penyusunan laporan keuangan dengan teliti, tepat dan tepat waktu. Secara umum neraca lajur yang digunakan adalah neraca lajur 10 kolom yang meliputi; (1) Kolom pertama dan kedua (daftar saldo), (2) Kolom ketiga dan keempat (penyesuaian), (3) Kolom kelima dan keenam (daftar saldo setelah penyesuaian), (4) Kolom ketujuh dan kedelapan (Laba Rugi), dan (4) Kolom kesembilan dan sepuluh (neraca).<br />
<br />
Kertas Kerja terutama berfungsi untuk :<br />
<br />
1. Sebagai pendukung utama bagi laporan auditor, termasuk representasi tentang pengamatan atas standar pekerjaan lapangan. Selain itu, kertas kerja juga merupakan bukti pendukung utama yang memungkinkan auditor membela diri apabila hasil kerjanya dipermasalahkan dikemudian hari.<br />
2. Membantu auditor dalam pelaksanaan dan supervisi audit.<br />
<br />
Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, kertas kerja harus direncanakan dan dipergunakan untuk meningkatkan pelaksanaan penugasan audit seefisien dan seekonomis mungkin. Kertas kerja harus berisi catatan mengenai prosedur audit yang memadai dan lengkap yang dilakukan dalam pemeriksaan laporan keuangan serta kesimpulan yang dicapai.<br />
<br />
Faktor-faktor berikut ini dapat mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai kuantitas, bentuk dan isi kertas kerja :<br />
<br />
1. Sifat dasar penugasan<br />
2. Sifat dasar laporan auditor<br />
3. Sifat dasar laporan keuangan, lampiran atau informasi lain yang dilaporkan oleh auditor<br />
4. Sistim pembukuan yang ada pada perusahaan klien<br />
5. Cukup tidaknya pengendalian intern terhadap pencatatan akuntansi<br />
6. Tingkat supervisi dan penelaahan yang diperlukan<br />
<br />
5. Laporan Laba Rugi<br />
<br />
Laporan laba rugi adalah laporan yang memuat ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dari laporan ini dapat dihitung laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan. Pos-pos pendapatan dan beban disusun menurut besar-kecilnya. Semakin besar pos pendapatan dan beban berarti besar pos tersebut mendapat perhatian dari pembaca laporan. Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:<br />
<br />
* Pendapatan dari penjualan<br />
o Dikurangi Beban pokok penjualan<br />
* Laba/rugi kotor<br />
o Dikurangi Beban usaha<br />
* Laba/rugi usaha<br />
o Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain<br />
* Laba/rugi sebelum pajak<br />
o Dikurangi Beban pajak<br />
* Laba/rugi bersih<br />
<br />
6. Neraca<br />
<br />
Neraca adalah laporan yang menunjukkan ikhtisar perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Dari laporan ini dapat diperoleh sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.<br />
<br />
7. Laporan Perubahan Posisi Keuangan<br />
<br />
Neraca Saldo bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:<br />
<br />
* aset = kewajiban + ekuitas<br />
<br />
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).<br />
<br />
Aset atau Aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti:<br />
<br />
1. Aset lancar<br />
2. Investasi jangka panjang<br />
3. Aset tetap<br />
4. Aset tidak berwujud<br />
5. Aset pajak tangguhan<br />
6. Aset lain<br />
<br />
kewajiban adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh kewajiban adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.Kewajiban dimasukkan dalam laporan neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:<br />
<br />
1. Kewajiban Lancar – kewajiban yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (biasanya satu tahun). Biasanya terdiri dari hutang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dll), pendapatan ditangguhkan, bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dll.<br />
2. Kewajiban Jangka Panjang – kewajiban yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun. Biasanya terdiri dari hutang jangka panjang, obligasi pensiun, dll.<br />
<br />
8. Penutupan Buku<br />
<br />
Jurnal penutup dibuat bila perusahaan akan memulai pembukuan untuk periode yang baru. Maksud dari jurnal ini adalah untuk menghindari terjadinya pencampuran transaksi yang sama dari periode sebelumnya, misalnya transaksi pendapatan, biaya dan modal. Tahap-tahap dalam proses penutupan adalah sebagai berikut:<br />
<br />
a.Pertama; menutup akun-akun biaya ke akun perantara yang dinamakan “Ikhtisar Laba<br />
<br />
Rugi”. Setiap akun yang dikreditkan adalah sebesar saldo debetnya dan sebagai imbangannya akun ikhtisar Laba Rugi dikredit dengan jumlah yang sama. Dengan adanya jurnal penutup ini seluruh akun biaya tidak akan bersaldo lagi.Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-63475609296652568652011-02-20T03:04:00.000-08:002011-02-20T03:04:01.219-08:00Unsur-unsur Laporan Keuangan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGwsUOampoC7gLqnLigxEPrLlpzIIcS2apF1C-2Kd6plPSBU4-kE8nm1FzSq2L6_l064-_3AICeAcYTOrH10e-wlJ7A4H5e_9yJPtiSdEuUDdxOP8JOALNnb1Rw0w4faFHFSBT42ulnXw/s1600/911641_rupiah_2.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="224" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGwsUOampoC7gLqnLigxEPrLlpzIIcS2apF1C-2Kd6plPSBU4-kE8nm1FzSq2L6_l064-_3AICeAcYTOrH10e-wlJ7A4H5e_9yJPtiSdEuUDdxOP8JOALNnb1Rw0w4faFHFSBT42ulnXw/s320/911641_rupiah_2.jpg" /></a></div><br />
Unsur-unsur Laporan Keuangan<br />
October 8th, 2010 · Buku Sekolah Gratis · Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 3 No comments - Tags: Beban (expenses), Kewajiban jangka panjang, Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lanca, Penghasilan (income)<br />
<br />
Informasi tentang posisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat pada neraca sedangkan informasi tentang kinerja perusahaan dapat dilihat pada laporan laba rugi. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan posisi keuangan maupun kinerja perusahaan perlu diketahui terlebih dahulu isi atau kandungan informasi apa saja yang ada pada kedua jenis laporan keuangan tersebut. Isi atau kandungan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut akan disusun berdasarkan kriteria tertentu sehingga membentuk kelompok kelompok. Setiap kelompok ini disebut dengan unsur unsur laporan keuangan. Setiap kelompok diberi istilah dan definisi. Istilah istilah ini merupakan bahasa bisnis atau jargon akuntansi. Misalnya dalam neraca terdapat tiga kelompok besar yaitu aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangakn di dalam laporan laba rugi dikenal dua kelompok besar yaitu penghasilan dan beban.<br />
<br />
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (IAI, 2004, hal.12-20) ditetapkan bahwa unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.<br />
<br />
1. Aset<br />
<br />
Aset adalah sumberdaya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aset digolongkan menjadi aset lancar, aset tetap dan aset lainlain. Aset lancar adalah kas dan aset lain yang diperkirakan dapat dikonversi menjadi uang kas, dijual atau dikonsumsi baik dalam jangka waktu satu tahun atau dalam siklus operasi, mana yang lebih panjang. Aturan pada umumnya juga menyebutkan bahwa jika suatu aset dapt diubah menjadi kas atau digunakan untuk membayar kewajiban lancar dalam kangka waktu satu tahun atau siklus operasi, mana yang lebih panjang maka aset itu diklasifikasi sebagai lancar.<br />
<br />
Aset tetap adalah aset dimiliki tidak untuk dijual kembali, digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun atau siklus operasi normal.<br />
<br />
Aset lain-lain adalah aset yang tidak memenuhi sifat sebagai aset lancar dan aset tetap.<br />
<br />
2. Kewajiban<br />
<br />
Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul akibat dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Kewajiban digolongkan menjadi kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang dan kewajiban lainlain.<br />
<br />
Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar adalah kewajiban yang diperkirakan dapat dilikuidasi atau dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau kurang baik melalui penggunaan aset lancar ataupun dengan penciptaan kewajiban lancar lain.<br />
<br />
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan secara layak akan dilikuidasi atau dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Kewajiban lain lain adalah kewajiban yang tidak memenuhi sifat baik sebagai kewajiban jangka pendek ataupun sebagai kewajiban jangka panjang.<br />
<br />
3. Ekuitas<br />
<br />
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas biasanya disebut juga dengan net assets (aset bersih). Untuk perusahaan perorangan ekuitas mencerminkan modal yang diinvestasikan oleh pemiliknya ke dalam perusahaan yang dia dirikan. Ekuitas untuk perusahaan persekutuan terdiri dari modal yang ditanamkan oleh sekutu sekutu yang mendirikan perusahaan. Modal perseroan terdiri dari saham saham yang dimiliki oleh investor perusahaan tersebut. Sedangkan untuk koperasi ekuitas terdiri dari simpanan anggota.<br />
<br />
4. Penghasilan (income)<br />
<br />
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan (income) meliputi :<br />
<br />
a. Pendapatan (revenue) timbul dari pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan antara lain penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalty dan sewa<br />
<br />
b. Keuntungan (gains) timbul dan tidak timbul dari pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Keuntungan (gains) mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi. Contoh pos yang timbul dalam penghasilan aset tak lancar akibat penilaian kembali atau pelepasan investasi.<br />
<br />
5. Beban (expenses)<br />
<br />
Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Beban mencakup:<br />
<br />
a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan biasa meliputi misalnya beban pokok penjualan, gaji, penyusutan. Beban ini berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas dan setara kas, persediaan dan aset tetap.<br />
<br />
b. Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa. Contoh misalnya kerugian akibat kebakaran, bencana alam dan penurunan nilai aset.Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-47340125243805396662011-02-20T02:53:00.000-08:002011-02-20T02:53:41.082-08:00MODUL KULIAH ETIKA PROFESI AKUNTANSI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjypPrzNo3v_1k6Dpgd_zLTZCetILHvDdv4Dv3U5ni0ChuWeCbpLGGNqxzkcUdlUv2CGj3Gf8hRK6yWLhIq483uXcPcz9nBSrGpaeLlsgFMz4tDf2WPLN84RhEXEbDLbriRO9jp82C5v2g/s1600/banner.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="106" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjypPrzNo3v_1k6Dpgd_zLTZCetILHvDdv4Dv3U5ni0ChuWeCbpLGGNqxzkcUdlUv2CGj3Gf8hRK6yWLhIq483uXcPcz9nBSrGpaeLlsgFMz4tDf2WPLN84RhEXEbDLbriRO9jp82C5v2g/s320/banner.jpg" /></a></div><br />
PENGERTIAN DAN TEORI ETIKA<br />
Pengertian Etika<br />
•<br />
<br />
Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai<br />
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau<br />
masyarakat<br />
•<br />
Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk,<br />
tentang hak dan kewajiban moral<br />
•<br />
<br />
Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat<br />
aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku<br />
manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus<br />
ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan<br />
masyarakat atau profesi”<br />
<br />
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang<br />
berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu<br />
Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut<br />
ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai<br />
manusia dalam kehidupan pada umumnya<br />
•<br />
Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang<br />
berbicara tentang praxis (tindakan) manusia.<br />
•<br />
Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan<br />
mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.<br />
<br />
Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma.<br />
Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma agama,<br />
norma moral dan norma sopan santun.<br />
•<br />
Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-<br />
undangan<br />
•<br />
Norma agama berasal dari agama<br />
•<br />
Norma moral berasal dari suara batin.<br />
•<br />
Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari<br />
sedangkan norma moral berasal dari etika<br />
Fungsi Etika<br />
1.<br />
<br />
Sarana untuk memperoleh orientasi kritis<br />
berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan.<br />
2.<br />
Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu<br />
ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis<br />
<br />
3.<br />
Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap<br />
yang wajar dalam suasana pluralisme<br />
Etika dan Etiket<br />
Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Dalam<br />
bahasa Inggeris dikenal sebagai ethics dan etiquette.<br />
Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu:<br />
<br />
a. etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut<br />
dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena<br />
binatang tidak mengenal etika maupun etiket.<br />
<br />
b. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif<br />
artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan<br />
demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang<br />
tidak boleh dilkukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua<br />
istilah tersebut sering dicampuradukkan.<br />
Adapun perbedaan antara etika dengan etiket ialah:<br />
1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia.<br />
<br />
Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Misalnya dalam makan, etiketnya ialah orang tua didahulukan mengambil nasi, kalau sudah selesai tidak boleh mencuci tangan terlebih dahulu.Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila dilanggar dianggap melanggar etiket. Etika tidakterbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.<br />
2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.<br />
<br />
Bila tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etiket<br />
tidak berlaku. Misalnya etiket tentang cara makan. Makan sambil<br />
menaruh kaki di atas meja dianggap melanggar etiket dila<br />
dilakukan bersama-sama orang lain. Bila dilakukan sendiri maka<br />
hal tersebut tidak melanggar etiket. Etika selalu berlaku<br />
walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus<br />
dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.<br />
3. Etiket bersifat relatif.<br />
<br />
Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat<br />
saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Contohnya makan<br />
dengan tangan, bersenggak sesudah makan. Etika jauh lebih<br />
absolut. Perintah seperti ;jangan berbohong;jangan mencuri<br />
merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.<br />
4. Etiket hanya memadang manusia dari segi lahirian saja<br />
sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam.<br />
<br />
Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia bersikap munafik maka dia tidak bersikap etis<br />
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :<br />
1.<br />
Kebutuhan Individu<br />
2.<br />
Tidak Ada Pedoman<br />
3.<br />
<br />
Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi<br />
dan Tak Dikoreksi<br />
4.<br />
Lingkungan Yang Tidak Etis<br />
5.<br />
Perilaku Dari Komunitas<br />
Sanksi Pelanggaran Etika :<br />
1. Sanksi Sosial<br />
Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yangdapat<br />
‘dimaafkan’<br />
2. Sanksi Hukum<br />
Skala besar, merugikan hak pihak lain.<br />
Jenis-jenis Etika<br />
1. Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar<br />
2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.<br />
•<br />
Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi etika individual dan<br />
etika sosial. <br />
•<br />
Etika sosial dibagi menjadi:<br />
o<br />
Sikap terhadap sesama;<br />
o<br />
Etika keluarga<br />
o<br />
Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan, arsiparis,<br />
dokumentalis, pialang informasi<br />
o<br />
Etika politik<br />
o<br />
Etika lingkungan hidupserta<br />
o<br />
<br />
Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis<br />
rasional tentang ajaran moral sedangka moral adalah<br />
ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai<br />
perbuatan, sikap, kewajiban dsb. Etika selalu dikaitkan<br />
dengan moral serta harus dipahami perbedaan antara<br />
etika dengan moralitas.<br />
TEORI ETIKA<br />
Teleology<br />
<br />
a. satu tindakan dianggap secara moral benar atau bisa diterima jika itu menghasilkan keinginan dari sebagian orang, yaitu kesenangan,<br />
pengetahuan,<br />
pertumbuhan<br />
karier,<br />
suatu<br />
kepentingan atau kegunaan diri.<br />
b. menaksir nilai moral dari suatu tingkah laku dengan<br />
memperhatikan akibat-akibatnya (consequentialism)<br />
Dua Pendekatan Teleology :<br />
1.<br />
Egoisme: tingkah laku bisa diterima atau benar<br />
<br />
dengan maksimalkan kepentingan diri anda, terkait dengan akibat- akibat dan alternatif solusi yang dapat menyumbang; dan menambah manfaat kepada kepentingan diri sendiri<br />
2.<br />
Utilitarianism: tingkah laku dianggap benar jika dapat<br />
bermanfaat kepada kepentingan publik.<br />
BEBERAPA SISTEM FILSAFAT MORAL<br />
<br />
1. HEDONISME<br />
2. EUDEMONISME<br />
3. UTILITARISMEReynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-70037108130422156692011-02-20T02:41:00.001-08:002011-02-20T02:41:45.083-08:00http://www.infobursakerja.com/sc/rs/k/Aktivitas-Akuntansi/p/Aktivitas-Akuntansi.htmlReynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-43033512836575954392011-02-20T02:38:00.002-08:002011-02-20T02:38:59.590-08:00Definisi AkuntansiDefinisi Akuntansi<br />
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas<br />
<br />
Langsung ke: navigasi, cari<br />
<br />
Kumpulan buku Akuntansi<br />
<br />
Kumpulan buku Akuntansi<br />
<br />
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”.[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini – yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya – mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.<br />
<br />
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA) dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan yang bersertifikat disebut BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik.<br />
Akuntansi modern<br />
<br />
Jantung akuntansi keuangan modern ada pada sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini melibatkan pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu rekening, dan satu kredit terkait pada rekening lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan sejak zaman Yunani kuno.<br />
<br />
Kritik mengatakan bahwa standar praktik akuntansi tidak banyak berubah dari dulu. Reformasi akuntansi dalam berbagai bentuk selalu terjadi pada tiap generasi untuk mempertahankan relevansi pembukuan dengan aset kapital atau kapasitas produksi. Walaupun demikian, hal ini tidak mengubah prinsip-prinsip dasar akuntansi, yang memang diharapkan tidak bergantung pada pengaruh ekonomi seperti itu.<br />
[sunting] Sejarah<br />
<br />
Lukisan Luca Pacioli<br />
<br />
Lukisan Luca Pacioli<br />
<br />
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik – sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) – sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 – 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.<br />
<br />
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, “I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane.” John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah “after the forme of Venice”.<br />
<br />
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.<br />
[sunting] Laporan akuntansi<br />
<br />
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis[1], karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya.[2] Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam mengelola keuangan. [3] Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.[2]<br />
<br />
*<br />
<br />
Neraca, adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir tahun. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada didalam perusahaan tersebut.<br />
*<br />
<br />
Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.<br />
*<br />
<br />
Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.<br />
*<br />
<br />
Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan didalam menghasilkan kas dimasa mendatang.<br />
<br />
[sunting] Kualifikasi dan regulasi di bidang akuntansi<br />
<br />
Persyaratan untuk dapat masuk dalam profesi akuntansi berbeda di setiap negara.<br />
[sunting] Amerika Serikat<br />
<br />
Di Amerika Serikat, akuntan yang berpraktek disebut Certified Public Accountant (CPA), Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA). Perbedaan jenis sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun mungkin saja satu orang memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak pekerjaan akuntansi dikerjakan oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah pengawasan seorang akuntan bersertifikat.<br />
<br />
Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian tempat kedudukan yang bersangkutan berupa ijin untuk menawarkan jasa auditing kepada publik, walaupun kebanyakan kantor akuntan juga menawakan jasa akuntansi, perpajakan, bantuan litigasi dan konsultansi keuangan lainnya. Persyaratan untuk mendapat sertifikat CPA bervariasi di antara negara bagian, namun ujian Uniform Certified Public Accountant diharuskan di setiap negara bagian. Ujian ini dibuat dan diperiksa oleh American Institute of Certified Public Accountants.<br />
<br />
Sertifikasi CIA dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), yang diberikan kepada kandidat yang lulus dalam empat bagian ujian. CIA kebanyakan memberikan jasanya kepada pemberi kerja langsung bukan kepada publik.<br />
<br />
Sertifikasi CMA diberikan oleh Institute of Management Accountants (IMA), yang diberikan kepada kandidat yang dinyatakan lulus dalam empat bagian ujian dan memenuhi pengalaman praktek tertentu berdasarakan ketentuan IMA. CMA kebanyakan memberikan jasanya kepada pemberi kerja langsung bukan kepada publik. CMA juga bisa menawarkan jasanya kepada publik, namun dengan lingkup yang lebih kecil dibanding CPA.<br />
<br />
Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics) dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (United States Department of Labor) memperkirakan ada sekitar satu juta[4] orang yang bekerja sebagai akuntan dan auditor di Amerika Serikat.<br />
[sunting] Persemakmuran Inggris<br />
<br />
Di Inggris, Kanada, Australia beberapa negara persemakmuran Inggris, ekuivalen Certified Public Accountant (CPA) diantaranya Chartered Accountant (CA – di Inggris, Persemakmuran Inggris dan beberapa bekas negara bagian Inggris lainnya), Chartered Certified Accountant (ACCA – Inggris), International Accountant (AIA – Inggris), Certified Public Accountant (CPA – Irlandia dan Hong Kong), Certified General Accountant (CGA – Kanada), dan Certified Practising Accountant (CPA – Australia).<br />
[sunting] Kanada<br />
<br />
Di Kanada, ada tiga lembaga yang menangani akuntansi: the Canadian Institute of Chartered Accountants (CA), the Certified General Accountants Association of Canada (CGA), dan the Society of Management Accountants of Canada (CMA). CA dan CGA dibentuk berdasarkan Undang-undang Parlemen berturut-turut pada tahun 1902 dan 1913 sedangkan CMA didirikan dalam tahun 1920.<br />
<br />
Program CA difokuskan menjadi akuntan publik dan kandidat harus memiliki pengalaman auditing dari kantor akuntan publik; program CGA memberikan kebebasan bagi kandidatnya untuk memilih karir di bidanga keuangan; program CMA memfokuskan diri pada akuntansi manajemen. Ketiganya mengharuskan setiap kandidat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan dan pengalaman praktek sebelum memperoleh sertifikasi.<br />
[sunting] Kantor akuntan the Big Four<br />
<br />
Kantor akuntan the Big Four merupakan kantor akuntan internasional terbesar di dunia yang terdiri dari:<br />
<br />
*<br />
<br />
PricewaterhouseCoopers<br />
*<br />
<br />
Deloitte<br />
*<br />
<br />
Ernst & Young<br />
* KPMG<br />
<br />
Kalau ditelusuri, sejarah keempat kantor akuntan terbesar tersebut berasal dari Eropa, yang sampai saat ini terbentuk dari serangkaian panjang penggabungan usaha. PricewaterhouseCoopers dan Deloitte didirikan di Inggris. Ernst & Young didirikan oleh seorang akuntan dari Skotlandia. KPMG merupakan produk gabungan dari dua kantor besar dari Belgia dan Belanda. Namun, karena pengaruh ekonomi Amerika Serikat yang sangat dominan, kantor-kantor cabang the Big Four yang berlokasi di Amerika Serikat selalu berhasil memperoleh penghasilan yang lebih besar dibanding dengan gabungan kantor-kantor cabangnya seluruh dunia.<br />
<br />
Sebelum terjadinya skandal Enron dan beberapa skandal akuntansi lainnya, ada lima kantor akuntan terbesar yang dinamakan the Big Five. Sejak pemisahan bisnis jasa atestasi Arthur Andersen, di Amerika Serikat sebagian besar bergabung dengan KPMG sedangkan di luar Amerika bergabung dengan Deloitte & Touche, Arthur Andersen keluar dari kelompok itu. Sebelumnya, pengelompokan kantor akuntan terbesar ini juga dikenal sebagai the Big Six dan the Big Eight.Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-47575667141185322392011-02-20T02:38:00.000-08:002011-02-20T02:38:20.186-08:00Pergertian Akuntansi<b>Pengertian akuntansi</b><br />
Dalam dunia usaha, dunia pendidikan, dunia perbankan, dunia bisnis dan lain jenis usaha tentunya kita sudah tak asing lagi dengan kata akuntansi, sebagai blog yang bersifat sharing informasi atau berbagi informasi seputar akuntansi, saya memberikan beberapa informasi tentang pengertian akuntansi, dimana pengertian akuntansi atau definisi akuntansi ini selalu berubah mengikuti perubahan dan perkembangan dunia bisnis.<br />
<br />
Kata akuntansi berasal dari bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertangung jawabkan dan kata accountancy yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan sesuatu yang dikerjakan oleh akuntan ( accountant )<br />
<br />
Definisi akuntansi ini dimuat dalam accounting terminilogiy bulletin sebagai berikut :<br />
Akuntansi : seperangkat pengetahuan dan fungsi yang berkepentingan dengan masalah pengadaan, pengabsahan, pencatatan, penggolongan dan penyajian secara sistematik informasi yang dapt dipercaya dan berdaya guna tentang transaksi dan peristiwa yang bersifat keuangan yang diperlukan dalam pengelolaan dan pengoperasian suatu unit usaha dan yang diperlukan sebagai dasar penyusunan laporan yang harus disampaikan untuk memenuhi pertanggung jawaban keuangan dan lainya.<br />
<br />
Definisi akuntansi berikut ini sebagaimana dimuat di dalam statements of accounting principles board no 4 thn (1970) sebagai berikut :<br />
Akuntansi adalah merupakan kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah memyediakan informasi kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomik.<br />
<br />
Jadi dari pengertian akuntasi tersebut sebagai untuk mencapai tujuan yaitu memyediakan informasi keuangan badan usaha yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-26292689966569476772011-02-20T02:35:00.001-08:002011-02-20T02:35:15.744-08:00Jurnal Akuntansi 17<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBkOLeTf1jr-m4gdRSgaZ2L02upQTVWriFNBS1asC6ZGW2oqYctEB7CvCX33wxT9znvnKAJfHfdf5hnbbn10tt1L7xQGaChA4p8zjTbqBcgc-fiZg7b9z9Wv0XvDn5261P3K1IGkpEuXA/s1600/accounting2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBkOLeTf1jr-m4gdRSgaZ2L02upQTVWriFNBS1asC6ZGW2oqYctEB7CvCX33wxT9znvnKAJfHfdf5hnbbn10tt1L7xQGaChA4p8zjTbqBcgc-fiZg7b9z9Wv0XvDn5261P3K1IGkpEuXA/s320/accounting2.jpg" width="320" /></a></div><table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td class="contentheading" width="100%"></td><td class="contentheading" width="100%">Jurnal Akuntansi 17 </td> <td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://akuntansi.usu.ac.id/jurnal-akuntansi-17.html?tmpl=component&print=1&page=" onclick="window.open(this.href,'win2','status=no,toolbar=no,scrollbars=yes,titlebar=no,menubar=no,resizable=yes,width=640,height=480,directories=no,location=no'); return false;" rel="nofollow" title="Print"><img alt="Print" src="http://akuntansi.usu.ac.id/images/M_images/printButton.png" /></a> </td> <td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://akuntansi.usu.ac.id/component/mailto/?tmpl=component&link=aHR0cDovL2FrdW50YW5zaS51c3UuYWMuaWQvanVybmFsLWFrdW50YW5zaS0xNy5odG1s" onclick="window.open(this.href,'win2','width=400,height=350,menubar=yes,resizable=yes'); return false;" title="E-mail"><img alt="E-mail" src="http://akuntansi.usu.ac.id/images/M_images/emailButton.png" /></a> </td> </tr>
</tbody></table><table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr> <td valign="top"><span class="small"> Written by Administrator </span> </td> </tr>
<tr> <td valign="top"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link> <link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><style type="text/css">
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:TimesNewRomanPSMT;
mso-font-alt:"Times New Roman";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
color:black;}
p.MsoHeader, li.MsoHeader, div.MsoHeader
{margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 3.0in right 6.0in;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
color:black;}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 3.0in right 6.0in;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
color:black;}
p.MsoBodyTextIndent, li.MsoBodyTextIndent, div.MsoBodyTextIndent
{margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:6.0pt;
margin-left:.25in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
color:black;}
p.MsoBodyText2, li.MsoBodyText2, div.MsoBodyText2
{margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-hyphenate:none;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-language:AR-SA;}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
p.Default, li.Default, div.Default
{mso-style-name:Default;
mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-layout-grid-align:none;
text-autospace:none;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
color:black;}
@page Section1
{size:595.35pt 842.0pt;
margin:85.05pt 85.05pt 85.05pt 85.05pt;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-page-numbers:1;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:194273962;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1593289606 1426782678 1581262218 -1491555030 32246276 517895624 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-text:"%1\)";
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l0:level2
{mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l0:level3
{mso-level-tab-stop:117.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:117.0pt;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-weight:bold;}
@list l0:level4
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:2.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l0:level5
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:2.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-weight:bold;}
@list l0:level6
{mso-level-number-format:roman-lower;
mso-level-tab-stop:3.0in;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;}
@list l0:level7
{mso-level-tab-stop:3.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l0:level8
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:4.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l0:level9
{mso-level-number-format:roman-lower;
mso-level-tab-stop:4.5in;
mso-level-number-position:right;
text-indent:-9.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:456140019;
mso-list-template-ids:1572249114;}
@list l1:level1
{mso-level-start-at:5;
mso-level-text:%1;
mso-level-tab-stop:21.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:21.0pt;
text-indent:-21.0pt;}
@list l1:level2
{mso-level-start-at:2;
mso-level-text:"%1\.%2";
mso-level-tab-stop:21.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:21.0pt;
text-indent:-21.0pt;}
@list l1:level3
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3";
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.5in;
text-indent:-.5in;}
@list l1:level4
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4";
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.5in;
text-indent:-.5in;}
@list l1:level5
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5";
mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.75in;}
@list l1:level6
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6";
mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.75in;}
@list l1:level7
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7";
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-1.0in;}
@list l1:level8
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8";
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-1.0in;}
@list l1:level9
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9";
mso-level-tab-stop:1.25in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.25in;
text-indent:-1.25in;}
@list l2
{mso-list-id:634406692;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-259199382 -435810190 554453118 -1935252334 -187906114 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l2:level2
{mso-level-start-at:3;
mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l2:level3
{mso-level-text:"%3\)";
mso-level-tab-stop:117.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:117.0pt;
text-indent:-.25in;}
@list l2:level4
{mso-level-tab-stop:2.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l3
{mso-list-id:860974642;
mso-list-template-ids:-1552747696;}
@list l3:level1
{mso-level-start-at:2;
mso-level-text:%1;
mso-level-tab-stop:.25in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.25in;
text-indent:-.25in;}
@list l3:level2
{mso-level-start-at:2;
mso-level-text:"%1\.%2";
mso-level-tab-stop:.25in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.25in;
text-indent:-.25in;}
@list l3:level3
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3";
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.5in;
text-indent:-.5in;}
@list l3:level4
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4";
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.5in;
text-indent:-.5in;}
@list l3:level5
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5";
mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.75in;}
@list l3:level6
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6";
mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.75in;}
@list l3:level7
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7";
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-1.0in;}
@list l3:level8
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8";
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-1.0in;}
@list l3:level9
{mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9";
mso-level-tab-stop:1.25in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.25in;
text-indent:-1.25in;}
@list l4
{mso-list-id:876160144;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-511829208 1426782678 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l4:level1
{mso-level-text:"%1\)";
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l5
{mso-list-id:945622858;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1571258272 1026463660 1320562966 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l5:level1
{mso-level-tab-stop:3.0in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:3.0in;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-weight:normal;}
@list l5:level2
{mso-level-start-at:3;
mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l6
{mso-list-id:1492983248;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1260030542 -6264020 67698713 948057300 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l6:level1
{mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.25in;}
@list l6:level2
{mso-level-legal-format:yes;
mso-level-text:"%1\.%2";
mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-weight:normal;}
@list l6:level3
{mso-level-legal-format:yes;
mso-level-text:"%1\.%2\.%3";
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-.5in;
mso-ansi-font-weight:bold;}
@list l6:level4
{mso-level-legal-format:yes;
mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4";
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.0in;
text-indent:-.5in;
mso-ansi-font-weight:normal;}
@list l6:level5
{mso-level-legal-format:yes;
mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5";
mso-level-tab-stop:1.25in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.25in;
text-indent:-.75in;
mso-ansi-font-weight:normal;}
@list l6:level6
{mso-level-legal-format:yes;
mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6";
mso-level-tab-stop:1.25in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.25in;
text-indent:-.75in;
mso-ansi-font-weight:normal;}
@list l6:level7
{mso-level-legal-format:yes;
mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7";
mso-level-tab-stop:1.5in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.5in;
text-indent:-1.0in;
mso-ansi-font-weight:normal;}
@list l6:level8
{mso-level-legal-format:yes;
mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8";
mso-level-tab-stop:1.5in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.5in;
text-indent:-1.0in;
mso-ansi-font-weight:normal;}
@list l6:level9
{mso-level-legal-format:yes;
mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9";
mso-level-tab-stop:1.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.75in;
text-indent:-1.25in;
mso-ansi-font-weight:normal;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="FI">PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="SV">SONYA ERNA GINTING<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><i><span lang="SV">Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara<o:p></o:p></span></i></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="SV">SYAMSUL BAHRI TRB<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><i><span lang="SV">Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara<o:p></o:p></span></i></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> </span>This study analyzed the role of book-tax differences in indicating the persistence of earning one period ahead in manufacturer company that listing in Indonesian Excange ( IDX) since 2005 until 2007. Data that used in this research is financial statements from each company, publized through website <a href="http://www.idx.co.id/">www.idx.co.id</a>. Analysis method that used in this research is kuantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is purposive sampling. Variables that used in this research are earning before income tax one periode ahead as Y and earnings before tax at this period.as X. This research also using book tax differents as moderating variable.The results of this study concluded that book tax differences have negatif significant toward to earning before income tax one period ahead. It showed that firms with large (positive or negative) book-tax differences have earnings that are less persistent than firms with small book-tax differences.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i>Keyword: persistence of earning, earning before tax one periode ahead, multiple regression, moderating variable.<o:p></o:p></i></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>1. Pendahuluan<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Beberapa tahun belakangan ini dunia usaha sedang menghadapi krisis keuangan yang cukup hebat. Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan besar yang gulung tikar alias bangkrut. Keadaan ini akhirnya memaksa perusahaan yang masih bertahan untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya dengan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan perusahaan lain maka membutuhkan dana atau modal baik yang diperoleh dari investor maupun kreditur. Dana tersebut tentunya akan diperoleh perusahaan jika mendapatkan kepercayaan dari kreditur maupun investor. Kepercayaan itu dapat diperoleh jika perusahaan mampu menunjukkan kinerja yang baik, yang dapat diukur dari laba yang diperoleh perusahaan. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span lang="FI">Laba merupakan salah satu tujuan perusahaan selain untuk dapat bertahan hidup <i>(going concern</i>). Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan kelanjutan laba dimasa depan (Djamaluddin, 2008: 55). Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. Untuk memfasilitasi tujuan tersebut, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menetapkan suatu kriteria yang harus dimiliki informasi akuntansi agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Kriteria utama adalah relevan dan reliabel (Kusuma, 2006 : 5). Informasi akuntansi dikatakan relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan dengan menguatkan atau mengubah pengharapan para pengambil keputusan, dan informasi tersebut dikatakan reliabel apabila dapat dipercaya dan menyebabkan pemakai informasi bergantung pada informasi tersebut. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI"> Laba yang dilaporkan juga menjadi dasar dalam penetapan pajak. </span><span lang="SV">Sering kali terjadi perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal. Perbedaan ini disebabkan perbedaan tujuan masing-masing dalam pelaporan laba. Perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal <i>(book-tax differences) </i>dapat memberikan informasi mengenai kualitas laba. Logika yang mendasarinya adalah adanya sedikit kebebasan akuntansi yang diperbolehkan dalam pengukuran laba fiskal. Menurut Djamaluddin (2008: 56) perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal <i>(book-tax differences) </i>dapat memberikan informasi tentang <i>management discretion </i>akrual. Persistensi laba akuntansi adalah revisi dalam laba akuntansi yang diharapkan di masa depan (<i>expected future earnings</i>) yang diimplikasi oleh laba akuntansi tahun berjalan (Djamaluddin, 2008: 55). Besarnya revisi ini menunjukkan tingkat persistensi laba. Persistensi laba merupakan salah satu komponen nilai peridiktif laba, oleh karena persistensi laba merupakan unsur relevansi, maka beberapa informasi dalam <i>book-tax differences</i> yang dapat mempengaruhi persistensi laba, dapat membantu investor dalam menentukan kualitas laba dan nilai perusahaan. Namun masih banyak pendapat yang mendukung dan menentang pernyataan mengenai apakah <i>book-tax differences </i>dapat mencerminkan informasi tentang persistensi laba. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText2" style="line-height: normal;"><span lang="SV"> Perusahaan manufaktur adalah salah satu dari beberapa jenis perusahan yang terdaftar di bursa efek Indonesia.. Peneliti memilih perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur tidak dipengaruhi secara langsung oleh regulasi pemerintah, dimana salah satu komponen regulasi pemerintah adalah pajak, serta untuk memudahkan mengklasifikasikan item-item yang diungkapkan.<b> </b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="SV"> </span></b><span lang="SV">Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah dikemuka sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal berpengaruh terhadap persistensi laba periode yang akan datang. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal terhadap persistensi laba periode yang akan datang baik secara simultan maupun parsial.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="SV">2. Tinjauan Pustaka.<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span lang="SV">2.1 Manajemen Laba.<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Manajemen sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas kinerja perusahaan akan berupaya untuk menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari laba yang dihasilkan perusahaan melalui laporan keuangan. Dalam membuat laporan keuangan, terkadang manajemen memanfaatkan keleluasaan GAAP untuk memilih metode yang sesuai dengan perusahaan, sehingga sering timbul praktik manajemen laba dalam pelaksanaannya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Definsi mengenai manajemen laba belum ada yang pasti. Banyak pendapat yang menyatakan pengertian manajemen laba berdasarkan sudut panadang masing-masing. Menurut Healey dan Walen dalam Kusuma (2006: 6) ditinjau dari sudut pandang badan penetapan standar menyatakan <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><span lang="SV"> Manajemen laba terjadi ketika manajemen menggunakan kebijakan dalam pelaporan keuangan dan dalam menyusun transaksi dan mengubah laporan keuangan serta menyesatkam <i>stakeholde</i>r mengenai kinerja ekonomi perusahaan atau mempengaruhi <i>contractual outcomes</i> yang bergantung pada angka akuntansi yang dilaporkan. <b> <o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="SV">2.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Menurut PSAK 46 paragraf ketujuh laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak. Sementara itu penghasilan kena pajak atau laba fiskal (<i>taxable profit</i>) atau rugi pajak (<i>tax loss</i>) adalah laba atau rugi selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan menjadi dasar penghitungan pajak penghasilan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="SV">2.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Dalam peraturan perpajakan di Indonesia mengharuskan penghitungan laba fiskal berdasarkan metode akuntansi yang menjadi dasar penghitungan laba akuntansi. Sehingga dalam pembuatan laporan keuangan tidak perlu melakukan dua kali pembukuan berdasarkan kedua tujuan pelaporan tersebut. Perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal ditandai dengan adanya koreksi fiskal atas laba akuntansi. Hampir semua perhitungan laba akuntansi yang dihasilkan harus mengalami koreksi fiskal untuk mendapatkan penghasilan kena pajak karena tidak semua ketentuan dalam standar akuntansi keuangan digunakan dalam peraturan perpajakan dengan kata lain banyak dari ketentuan perpajakan yang tidak sama dengan Standar Akuntansi Keuangan (Djamaluddin, 2008: 56)<b><o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="NL-BE">a. Perbedaan Tetap <i>(Permanent Different</i>) <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NL-BE"> Perbedaan tetap adalah merupakan suatu konsekuensi yang harus diterima bahwa hal tersebut harus dikeluarkan dari laporan laba rugi karena secara fiskal atau berdasarkan peraturan pajak tidak dapat dibebankan atau bukan merupakan penghasilan. </span><span lang="SV">Perbedaan tetap terjadi karena transaksi – transaksi pendapatan dan biaya diakui menurut akuntansi komersial dan tidak diakui menurut fiskal (Resmi, 2005: 333). Yang termasuk dalam perbedaan tetap ini adalah penghasilan bunga bank, dividen, dan penghasilan lain yang sifat pemungutan pajaknya final; dividen yang diterima oleh persroan terbatas, koperasi, yayasan, BUMN/ BUMD, bunga yang diterima oleh perusahaan reksadana, dan jenis penghasilan lain yang dikecualiakan dari objek pajak; pemberian imbalan dalam bentuk natura, sumbangan, biaya/ pengeluaran untuk kepentingan pribaidi pemilik dan untuk pengurang lain yang tidak diperbolehkan menurut fiskal (<i>nondeductible expenses</i>).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="SV">b. Perbedaan Sementara (<i>Temporary Different</i></span></b><span lang="SV">)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN">Beda temporer merupakan perbedaan antara dasar pengenaan pajak (DPP) dari suatu aktiva atau kewajiban (Fiskal) dengan nilai tercatat aktiva dan kewajiban tersebut (Komersial), yang berakibat pada kenaikan atau bertambahnya laba fiskal periode mendatang atau berkurangnya laba fiskal periode mendatang, dimana pada saat nilai tercatat aktiva dipulihkan atau diselesaikan. Menurut Harnanto (2003: 113) perbedaan temporer yang mengakibatkan harus diakuinya aktiva dan atau kewajiban pajak tangguhan terjadi atau timbul apabila :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1) adanya penghasilan dan/atau beban yang harus diakui untuk penghitungan laba fiskal dan untuk penghitungan laba akuntansinya dalam periode berbeda,<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">2) bagian dari biaya perolehan dalam suatu penggabungan usaha, yang secara substansi merupakan suatu akuisisi, dialokasi kepada aktiva atau kewajiban tertentu berdasar nilai wajarnya dan penyesuaian atau perlakuan akuntansi demikian tidak diperkenankan oleh peraturan perpajakan,<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">3) goodwill atau goodwill negatif yang timbul dalam konsolidasi, <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">2.4 Penyebab Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN">Menurut Resmi (2005:331) penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal adalah karena terdapat perbedaan pengakuan prinsip; perbedaan metode dan prosedur akuntansi; perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"> Secara garis besar prinsip dasar akuntansi pajak penghasilan adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="IN">a) pajak penghasilan tahun berjalan yang kurang bayar atau terutang diakui sebagai Kewajiban Pajak Kini (Hutang Pajak) sedangkan yang lebih dibayar disebut Aktiva Pajak Kini (Piutang Pajak),<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="IN">b) konsekuensi pajak mendatang yang dapat didistribusikan perbedaan temporer kena pajak diakui Kewajiban Pajak Tangguhan, sedangkan efek perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kerugian belum dikompensasikan diakui Aktiva Pajak Tangguhan,<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="IN">c) pengukuran kewajiban dan aktiva pajak didasarkan peraturan pajak berlaku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: TimesNewRomanPSMT;"> Perbedaan metode dan prosedur akuntansi menurut Resmi (2005: 331) adalah:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: TimesNewRomanPSMT;">a) metode penilaian persediaan. Akuntansi komersial membolehkan memilih beberapa metode penghitungan harga perolehan persediaan. Sementara itu menurut perpajakan hanya memperbolehkan metode FIFO dan Average untuk penilaian persediaan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: TimesNewRomanPSMT;">b) metode penyusutan dan amortisasi. Akuntansi komersial memperbolehkan memilih metode penyusutan seperti metode garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun, metode jumlah unit produksi dan lainnya. Sementara berdasarkan perpajakan hanya mengakui metode garis lurus dan saldo menurun untuk kelompok harta berwujud jenis non bangunan, sedangkan harta berwujud bangunan dibatasi hanya bisa menggunakan metode garis lurus<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="SV">2.5 Persistensi Laba Akuntansi. <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Persistensi laba akuntansi adalah revisi dalam laba akuntansi yang diharapkan di masa depan (<i>expected future earnings</i>) yang diimplikasi oleh laba akuntansi tahun berjalan (<i>current earnings</i>) (Pennman dalam Djamluddin, 2008: 57). Besarnya revisi ini menunjukkan tingkat persistensi laba. Inovasi terhadap laba sekarang adalah informatif terhadap laba masa depan ekspektasian, yaitu manfaat masa depan yang diperoleh pemegang saham. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Hanlon dalam Djamaluddin (2008) menyatakan bahwa masih terdapat beberapa pendapat yang mendukung dan menentang pernyataan mengenai apakah <i>book-tax differences </i>dapat mencerminkan informasi tentang persistensi laba. Pendapat yang mendukung berasal dari beberapa literatur analisis keuangan yang menyatakan bahwa naiknya laba yang dilaporkan oleh manajemen yang disebabkan oleh pilihan metoda akuntansi dalam proses akrual akan menyebabkan adanya perbedaan besar antara laba akuntansi dan laba fiskal. Djamaluddin<i> </i>(2008: 58) menyatakan bahwa kenaikan utang pajak tangguhan, yang mencerminkan laba akuntansi lebih besar daripada laba fiskal mengindikasikan kualitas laba semakin buruk. Sedangkan pendapat yang menentang bahwa <i>book-tax differences </i>dapat mencerminkan informasi tentang persistensi laba sekarang adalah adanya suatu penjelasan bahwa <i>book-tax differences </i>dapat dihasilkan melalui strategi <i>tax-planning.</i> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="SV">2.6 Kerangka konseptual.<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Kerangka konseptual merupakan sintesis dari tinjauan teori dan tinjauan penelitain terdahulu. Variabel perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal merupakan variabel moderasi yang dapat mempengaruhi hubungan variabel dependen dan variabel independen menjadi positif atau negatif. Variabel laba sebelum pajak saat ini sebagai variabel independen serta variabel laba sebelum pajak yang akan datang sebagai variabel dependennya. Perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal sebagai variabel moderasi dapat mempengaruhi hubungan antara laba akuntansi sebelum pajak saat ini terhadap laba akuntansi sebelum pajak periode yang akan datang. Pengaruh yang diberikan dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen.Persistensi laba merupakan suatu ukuran yang dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan laba yang diperoleh sekarang dimasa depan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Hubungan antara laba akuntansi sebelum pajak saat ini dan perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal terhadap laba akuntansi sebelum pajak periode yang akan datang dapat digambarkan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="height: 75px; margin-left: 333px; margin-top: 35px; position: absolute; width: 186px; z-index: 5;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td bgcolor="white" height="75" style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: white none repeat scroll 0% 0%; border: 0.75pt solid black; vertical-align: top;" width="186"><span style="position: absolute; z-index: 5;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt;" v:shape="_x0000_s1032"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Laba akuntansi sebelum pajak dimasa yang akan datang<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div></td> </tr>
</tbody> </table></span> </td> </tr>
</tbody> </table></span><b><span lang="SV">Variabel independen </span></b><span lang="SV"> <b>variabel dependen<o:p></o:p></b></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="height: 87px; left: 0px; margin-left: 203px; margin-top: 112px; position: absolute; width: 178px; z-index: 7;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td bgcolor="white" height="87" style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: white none repeat scroll 0% 0%; border: 0.75pt solid black; vertical-align: top;" width="178"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 7;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt;" v:shape="_x0000_s1034"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal<o:p></o:p></span></div></div></td> </tr>
</tbody> </table></span> </td> </tr>
</tbody> </table></span><span style="height: 92px; left: 0px; margin-left: 272px; margin-top: 37px; position: absolute; width: 12px; z-index: 6;"><img alt="" height="92" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" v:shapes="_x0000_s1033" width="12" /></span><span style="height: 12px; left: 0px; margin-left: 210px; margin-top: 33px; position: absolute; width: 129px; z-index: 4;"><img alt="" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_s1031" width="129" /></span><span style="height: 71px; left: 0px; margin-left: 7px; margin-top: 3px; position: absolute; width: 203px; z-index: 3;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td bgcolor="white" height="71" style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: white none repeat scroll 0% 0%; border: 0.75pt solid black; vertical-align: top;" width="203"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 3;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt;" v:shape="_x0000_s1030"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Laba akuntansi sebelum pajak saat ini<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div></td> </tr>
</tbody> </table></span> </td> </tr>
</tbody> </table></span><b><img alt="" height="69" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image003.gif" v:shapes="_x0000_s1026 _x0000_s1027" width="4" /></b><span style="height: 110px; margin-left: 0px; margin-top: 0px; position: absolute; width: 439px; z-index: 2;"><img alt="" height="110" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image004.gif" v:shapes="_x0000_s1028 _x0000_s1029" width="439" /></span><b><img alt="" border="0" height="132" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image005.gif" v:shapes="_x0000_i1026" width="529" /></b><b><span lang="SV">Variabel Moderasi</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="SV">Variabel Moderasi<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="SV">2.7 Hipotesis Penelitian<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> </span><span lang="IN">Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis. </span><span lang="IN" style="color: black;">Hipotesis penelitian ini adalah perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal berpengaruh terhadap persistensi laba satu periode kedepan baik secara parsial amupun simultan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN" style="color: black;">3. Metode Penelitian</span></b><span lang="IN" style="color: black;">.<o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: black;"> Dalam penelitian ini menggunakan desain kausal untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya ( Umar, 2001 63)</span><span lang="IN">Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur bidang yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Dalam hal ini peneliti memilih perusahaan publik yang bergerak diindustri manufaktur dengan pertimbangan banyaknya sampel yang dapat diperoleh dan keandalan biaya(manfaat) biaya pajak tangguhan yang disajikan. Industri lain, misalnya perbankan, terlalu banyak dipengaruhi oleh regulasi pemerintah. </span>Populasi dalam penelitian in berjumlah 151 perusahaan manufaktur (<i>Indonesia Capital Market Directory</i>, 2008). <span style="color: black;"><o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span lang="SV">Adapun kriteria pengambilan sampel yang digunakan adalah:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan auditan secara konsisten dan lengkap dari tahun 2005 sampai 2007. <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: black;"> dan tidak keluar (<i>delisting</i>) dari BEJ selama periode penelitian (2005– 2007)<o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="color: black;">laporan keuangan menggunakan mata uang Indonesia dan </span><span lang="SV">periode berakhirnya laporan keuangan per 31 Desember.<o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">perusahaan tidak mengalami kerugian dalam laporan keuangan umum dan laporan keuangan pajak selama tahun pengamatan. Alasannya karena kerugian dapat dikompensasi kemasa depan menjadi pengurang biaya pajak tangguhan <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">perusahaan manufaktur yang menyajikan laba perusahaan dilaporan keuangan tidak memiliki fluktuasi yang terlalu rendah dan terlalu tinggi. <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"> Dalam penelitian variabel independen yakni perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal <i>(book-tax differences) </i>sebagai proksi <i>discretionary accrual </i>merupakan selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal Variabel <i>book-tax</i> <i>differences </i>merupakan variabel moderasi yang mewakili subsampel perusahaan dengan perbedaan besar positif, dan perbedaan besar negatif. </span><span lang="IN">Seluruh variabel penelitian PTBI t+1 dan PTBI t dibagi dengan aset total rata-rata. </span><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN">4. Metode Analisis Data.<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">4.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><b>Uji Asumsi Klasik<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi sederhana dan regresi berganda dengan bantuan software SPSS or Windows. Penggunaan metode analisis dalam regresi dalam pengujian hipotesis terledih dahulu diuji apakah model tersebut telah memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedasitas.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="text-align: justify;"><b> <o:p></o:p></b></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><b> 4.1.1 Uji Normalitas.<o:p></o:p></b></div><div class="Default" style="text-align: justify;"> Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Berdasarkan hasil uji statistik dengan model kolmogrov-smirnov. <span lang="IN">Diketahui nilai <i>Asymp. Sig</i> (2-tailed)untuk model 1 dan model 2 adalah 0.261 dan 0,183. Dan keduanya lebih besar dari 0,05.<o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN"> 4.1.2 </span></b><b><span lang="ES">Uji Multikolinieritas</span></b><span lang="ES"><o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><span lang="ES"> Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara antara variabel independen. Ada tidaknya multikolonieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai <i>tolerance</i> dan <i>variance inflation factor</i> (VIF),. Semua variabel independen memiliki nilai VIF<10 .Selain itu nilai toleransi untuk setiap variabel lebih besar dari 0,1(<i>tolerance</i>>0.1. Dengan demikian dapat pula disimpulakan tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi ini. Hasil perhitungan nilai <i>tolerance</i> menunjukkan variabel independen memiliki nilai <i>tolerance</i> lebih dari 0.10 yaitu 0.3830 yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 untuk model 2 yaitu 2,608. <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="ES"> 4.1.3 Uji Heteroskedastisitas<o:p></o:p></span></b></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><span lang="ES"> Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik <i>Scaterplot</i> antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Setelah diuji dengan grafik scatter plot dapat dilihat tidak ada pola yang jelas baik untuk model 1 maupun model 2. Serta titik menyebar diatas dan dibawah sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteokedastisitas pada model regresi ini. <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="ES"> <b>4.1.4 Uji Autokorelasi<o:p></o:p></b></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><span lang="ES"> Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Dari tabel Durbin Watson diperoleh nilan untuk model 1dan model 2 adalah </span><span lang="IN">sebesar 1,817 dan 1,742. Angka ini terletak diantara -2 dan +2.<o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">4.2 Pengujian Hipotesis<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="ES">. Regresi linier sederhana dilakukan untuk mengestimasi persistensi laba akuntansi sebelum pajak. Regresi berganda merupakan pengembangan dari regresi sederhana dengan memasukkan koefisien laba yang membedakan tingkatan <i>book tax diffrences. </i>Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan <i>Microsoft excel</i>, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi linier sederhana dan berganda. Dari uji ANOVA atau <i>F test</i>, diperoleh F hitung sebesar 16,083 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F tabel sebesar </span><span lang="ES">2.320529</span><span lang="ES" style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"> </span><span lang="ES">dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap laba sebelum pajak yang akan datang. karena F hitung > F tabel (16,083 ></span><span lang="ES">2,320529</span><span lang="ES">) dan sig penelitian < 0,05 (0,000 < 0,05). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IN">Persamaan Regresi<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">1) Persamaan regresi Model 1 (Regresi sederhana). <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN">PTBI t+1 = 0.1130 + 0.547 PTBI t<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Keterangan:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">Konstanta sebesar 0.1130 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen (PTBI) maka PTBI t+1 sebesar 0,1130. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">PTBI t sebesar 0,547 menunjukkan bahwa setiap kenaikan PTBI t sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan PTBI t+1 sebesar 0,547 dengan asumsi variabel lain tetap.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;"><b><span lang="IT">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IT">Persamaan regresi Model 2 ( Regresi Berganda).<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Berdasarkan tabel, didapatlah persamaan regresi sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.75in;"><span lang="IN">PTBI t+1= 0.007263 + 0.006878 LNBTD + 0.0280 LPBTD +0.701PTBI – 0.265 LNBTD*PTBI - 0.463 LPBTD*PTBI + </span><span lang="IT" style="font-family: Arial;">ε</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">Keterangan :</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">konstanta sebesar 0.007263 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen (LNBTD, LPBTD, PTBI, LNBTD*PTBI, dan LPBTD*PTBI= 0) maka PTBI t+1 sebesar 0.007263.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">variabel LNBTD sebesar 0,006878 menunjukkan bahwa setiap kenaikan LNBTD sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan PTBI t+1 sebesar 0,006878 dengan asumsi variabel lain tetap.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">variabel LPBTD sebesar 0,0280 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% pada LPBTD akan diikuti oleh kenaikan PTBI t+1 sebesar 0,0280 dengan asumsi variabel lain tetap.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">variabel LNBTD*PTBI sebesar -0,265 menunjukkan bahwa setiap kenaikan LNBTD sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan PTBI t+1 sebesar 0,265 dengan asumsi variabel lain tetap.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">variabel LPBTD*PTBI sebesar -0.463 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% pada LPBTD akan diikuti oleh penurunan PTBI t+1 sebesar 0,463 dengan asumsi variabel lain tetap.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN">4.3 Pembahasan Hasil Penelitian<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"> Nilai <i>Adjusted </i>R <i>Square</i> sebesar 0,461 Hal ini berarti bahwa 46,1 % variasi atau laba akuntansi sebelum pajak yang akan datang dapat dijelaskan oleh kelima variabel independennya, yaitu LNBTD, LPBTD, PTBI, LNPTBI*PTBI, dan LPBTD*PTBI., sedangkan sisanya sebesar 53.9 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial variabel LPBTD, PTBI t berpengaruh signifikan terhadap laba akuntansi sebelum pajak satu periode kedepan, sementara itu variabel LPBTD*PTBI berpengaruh negatif signifikan terhadap laba sebelum pajak satu periode kedepan. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal yang diwakili oleh interaksi LPBTD*PTBI berpengaruh negatif terhadap persistensi laba. Persistensi laba ditunjukkan oleh pengaruh positif dari PTBI terhadap PTBI t+1 (laba sebelum pajak satu periode kedepan). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hanlon (2005) yang menemukan bahwa secara parsial PTBI dan LPBTD*PTBI t berpengaruh positif signifikan terhadap PTBI t+1 dan variabel LPBTD*PTBI mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap PTBI t+1. Dari hasil penelitian ini, variabel LNBTD dan variabel LPBTD tidak berpengaruh terhadap PTBI t+1.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN">5. Kesimpulan dan Saran<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">5.1 Kesimpulan</span></b><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"> Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan adalah secara parsial variabel PTBI, LPBTD berpengaruh positif signifikan terhadap PTBI t+1. Sementara itu variabel LPBTD*PTBI t berpengaruh secara negatif signifikan terhadap PTBI t+1. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal berpengaruh secara negatif signifikan terhadap persistensi laba. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian terdahulu Hanlon (2005) yang menghasilkan kesimpulan bahwa perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal secara negatif berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"> Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian terdahulunya yang dilakukan oleh Djamaluddin (2008) yang meneliti pada perusahaan perbankan yang menemukan bahwa secara parsial variabel LNBTD*PTBI t dan LPBTD*PTBI t tidak terbukti secara statistik mempunyai persistensi laba yang lebih rendah daripada perusahaan yang memiliki perbedaan kecil antara laba akuntansi dan laba fiskal. Hal ini mungkin disebabkan karena banyaknya regulasi khusus tentang pelaporan pajak perbankan menyebabkan perbedaan dalam pengakuan item-item perbedaan temporer. Secara simultan, dapat diambil kesimpulan semua variabel yang digunakan dalam variabel penelitian berpengaruh positif signifikan terhadap laba sebelum pajak satu periode kedepan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Djamaluddin (2008) dan Hanlon (2005).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;"><b><span lang="IN">5.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IN">Keterbatasan Penelitian<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN">Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">penelitian ini hanya mengambil perusahaan manufaktur sebagai sampel dan pengambilan sampelnya tidak random sehingga tidak dapat dijadikan sebagai dasar generalisasi Hal ini dikarenakan penelitian ini hanya memfokuskan pada perusahan yang menghasilkan laba. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup tahun 2005-2007<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;"><b><span lang="IN">5.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IN">Saran<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN">Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran baik bagi pihak perusahaan, calon investor dan investor serta peneliti selanjutnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;"><span lang="IN">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Bagi Perusahaan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Untukmeningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan, maka perusahaan harus mampu menunjukkan kinerja perusahaan dan menyampaikan informasi yang relevan dan reliabel kepada investor mengenai perkembangan perusahaan, tanpa harus dilakukannya manajemen laba. Karena indikasi manajemen laba dapat dilihat dari perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal yang dilaporkan perusahaan dengan yang dilaporkan pajak. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;"><span lang="IN">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Bagi Investor dan Calon Investor.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Untuk mengetahui kinerja perusahaan dari laba yang dihasilkan perusahaan serta item pendukung lainnya di dalam laporan keuangan, sebelum melakukan investasi sebaiknya para investor maupun calon investor mencari tahu mengenai profil perusahaan. Profil perusahaan dapat diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia dan Instansi Pemerintah yaitu Bapepam sebagai pihak yang menentukan kebijakan di Bursa Efek Indonesia dalam menjamin keakuratan data informasi keuangan <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;"><span lang="IN">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Bagi Peneliti Selanjutnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span lang="IN">Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel perusahaan baik yang mengalami keuntungan maupun kerugian dalam usahanya. Peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk menambah tahun pengamatan sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi shareholders. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i><span lang="IN">REFERENCES<o:p></o:p></span></i></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Agus, Bambang, 2006. Prinsip Akuntansi Dalam PSAK 46, <i><u>Jurnal Ekubank</u></i>, Edisi September, Jakarta, hal 1-19.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Andreas dan Marisi Purba, 2005. <i>Akuntansi Pajak Penghasilan</i>, Cetakan Kelima, Graha Ilmu, Jakarta. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Djamaluddin, Subekti, 2008.” Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual, Dan Arus Kas”, <i><u>Jurnal Akuntansi Dan Keuangan</u></i>, Vol 11 No.1, Jakarta, hal 55-67.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -37.4pt;"><span lang="FI">Erlina dan Sri Mulyani, 2007. <i>Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen</i>. USU Press, Medan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Ghozali, Imam, 2005. <i>Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,</i> Edisi Kedua,<i> </i>Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><span lang="FI">Hadi, Syamsul, 2006. <i>Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi & Keuangan</i>, Cetakan Kedua, Penerbit Ekonisia, Jakarta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Harnanto, 2003<i>. Akuntansi Perpajakan</i>. Cetakan Pertama, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Hartono, Jogiyanto, 2000. <i>Teori Portofolio dan Analisis Investasi</i>, Edisi Kedua, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. <i>Standar Akuntansi Keuangan</i>. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Indiantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002. <i>Metodologi Penelitian Dan bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen</i>, Edisi Pertama, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, 2004. <i>Buku Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan skripsi,</i> Medan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Kusuma, Handri, 2006. “Dampak Manajemen laba Terhadap Relevansi Informasi Akuntansi: Bukti Empiris Di Indonesia”, <i><u>Media Riset Akuntansi Dan Auditing</u>, </i>Edisi November, Jakarta, hal 3-15.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Kuncoro, Mudrajat, 2003<i>. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, </i>Cetakan Pertama, Penerbit Erlangga, Jakarta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Meythi, 2006.” Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga saham Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening”, <i><u>Simposium Nasional Akuntansi IX</u></i><u>,</u> Padang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="FI">Muljono, Djoko, 2006. <i>Akuntansi Pajak</i>, Edisi Kedua, Penerbit Andi, Yogyakarta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="SV">Palupi, Margaretta Jati, 2006<i>. “</i>Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba. <i><u>Jurnal Ekubank</u></i>, Edisi November, Jakarta. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><span lang="SV">Resmi, Siti, 2005. <i>Perpajakan: Teori Dan Kasus</i>, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="SV">Sugiyono, 2006. <i>Metode Penelitian Bisnis</i>, Edisi Kedua, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="SV">Sularso, Sri, 2003. <i>Metodologi Penelitian Akuntansi: Sebuah Pendekatan Replikasi</i>, Edisi Pertama, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="SV">Umar, Husein, 2001<i>. Metode Riset Akuntansi Terapan,</i> Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -37.4pt;"><span lang="SV">Waluyo, 2008. <i>Akuntansi Pajak</i>, Cetakan Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal">Wild, John, J., K.R. Subramanyan, dan Robert E Halley, 2006. <i>Analisis Laporan Keuangan</i>, Edisi Kedelapan, Buku Kedua, diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.</div></td></tr>
</tbody></table>Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-75089129950984217842011-02-20T02:30:00.000-08:002011-02-20T02:30:20.593-08:00Accounting and Finance Journal<span class="long_text" id="result_box"><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The World Distribution of Income: Falling Poverty and… Convergence, Period">Distribusi Pendapatan Dunia: Kemiskinan Jatuh dan ... Convergence, Periode <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Abstract">Abstrak <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="We estimate the world distribution of income by integrating individual income distributions for 139 countries between 1970 and 2000.">Kami memperkirakan distribusi pendapatan dunia dengan mengintegrasikan distribusi pendapatan individu untuk 139 negara antara tahun 1970 dan 2000. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Country distributions are constructed by combining two widely-used data sets: the PPP-Adjusted National Accounts data of the Penn World Tables is used to anchor the mean and Deininger and Squire (1996) and World Bank microeconomic surveys are used to pin down the dispersion">Country distribusi dibangun dengan menggabungkan dua banyak digunakan data set: PPP-Disesuaikan Nasional Account data dari Tabel Dunia Penn digunakan untuk jangkar berarti dan Deininger dan Squire (1996) dan Bank Dunia survei ekonomi mikro digunakan untuk dijabarkan dispersi </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title=".">. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The WDI is used to estimate poverty rates and headcounts.">The WDI digunakan untuk memperkirakan tingkat kemiskinan dan headcounts. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The CDF for 1990 stochastically dominates that of 1970, which means that poverty rates declined for all conceivable poverty lines.">The CDF tahun 1990 stokastik mendominasi bahwa tahun 1970, yang berarti bahwa tingkat kemiskinan menurun untuk semua garis kemiskinan dibayangkan. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The 2000 CDF also stochastically dominates the 1970 distribution for all relevant levels of income.">CDF tahun 2000 juga stokastik mendominasi distribusi 1970 untuk semua tingkat pendapatan yang relevan. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The two distributions for levels below $262 cross only because Congo/Zaire is included in the analysis, even though no good National Accounts data is available for this country for the late 1990s.">Kedua distribusi untuk tingkat di bawah $ 262 lintas hanya karena Kongo / Zaire termasuk dalam analisis ini, walaupun tidak ada yang baik Nasional Accounts data yang tersedia untuk negeri ini untuk akhir 1990-an. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Poverty rates are reported for four poverty lines.">Tingkat kemiskinan yang dilaporkan untuk empat garis kemiskinan. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="For all lines, poverty rates in 2000 were between one-third and one-half of what they were in 1970.">Untuk semua garis, tingkat kemiskinan pada tahun 2000 adalah antara sepertiga dan satu-setengah dari apa yang mereka pada tahun 1970. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="There were between 250 and 500 million less poor people in 2000 than in 1970.">Ada antara 250 dan 500 juta kurang orang miskin pada tahun 2000 dibandingkan tahun 1970. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The number of people that live on less than one-dollar-a-day in 2000 was about 195 million, an order of magnitude less than the 1.2 billion widely publicized by institutions like the World Bank and the United Nations.">Jumlah orang yang hidup dengan kurang dari satu dolar per hari pada tahun 2000 adalah sekitar 195 juta, urutan besarnya kurang dari 1,2 miliar secara luas dipublikasikan oleh lembaga seperti Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="We analyze poverty across different regions and countries.">Kami menganalisis kemiskinan di berbagai daerah dan negara. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Asia is a great success, especially after 1980.">Asia adalah sukses besar, terutama setelah 1980. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Latin America reduced poverty substantially in the 1970s but progress stopped in the 1980s and 1990s.">Amerika Latin mengurangi kemiskinan secara substansial pada tahun 1970 namun kemajuan berhenti di tahun 1980-an dan 1990-an. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The worst performer was Africa, where poverty rates increased dramatically since 1970.">Para pemain terburuk adalah Afrika, di mana tingkat kemiskinan meningkat secara dramatis sejak 1970. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="We estimate nine indexes of income inequality implied by our world distribution of income.">Kami memperkirakan sembilan indeks ketimpangan pendapatan tersirat oleh distribusi pendapatan dunia kita. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="All of them show substantial reductions in global income inequality during the 1980s and 1990s.">Semuanya menunjukkan pengurangan substansial dalam ketidaksetaraan pendapatan global selama tahun 1980 dan 1990-an. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Finally, we argue that when in 2000, the United Nations established the Millenium Goal of halving the 1990 poverty rate, the world had already gone between 60% and 70% of the way towards achieving it.">Akhirnya, kami berpendapat bahwa ketika pada tahun 2000, PBB membentuk Tujuan Milenium dari mengurangi separuh angka kemiskinan tahun 1990, dunia telah pergi antara 60% dan 70% dari jalan menuju pencapaian itu. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="We construct an estimate of the WDI for each year from 1970 to 2000.">Kami membangun perkiraan WDI untuk setiap tahun 1970-2000. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="We do so by first estimating a distribution of income for each of 139 countries accounting for 93% percent of the world's population in 2000.">Kami melakukannya dengan terlebih dahulu mengestimasi distribusi pendapatan untuk masing-masing 139 akuntansi negara untuk 93 persen% dari populasi dunia pada tahun 2000. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Individual country distributions are constructed using two widely used data sets.">Masing-masing distribusi negara yang dibangun menggunakan dua set data digunakan secara luas. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="First, we use PPP-adjusted GDP per capita data from the Penn World Tables 6.1 (Heston, Summers and Aten (2002)) to anchor the mean of each country's distribution.">Pertama, kita menggunakan PDB PPP-disesuaikan data per kapita dari Penn World Tables 6.1 (Heston, Summers dan Aten (2002)) untuk jangkar mean dari distribusi masing-masing negara. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Second, the within-country dispersion is estimated using the income and expenditure micro surveys World Bank's World Development Indicators which expand Deininger and Squire (1996).">Kedua, dispersi dalam-negeri diperkirakan menggunakan pendapatan dan pengeluaran survei mikro Bank Dunia Indikator Pembangunan Dunia yang berkembang Deininger dan Squire (1996). </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Since microeconomic surveys are not available annually for every country, we need to make some approximation (discussed in Section 2) to assign a level of income to each quantile for each country and year.">Karena survei mikroekonomi tidak tersedia setiap tahun untuk setiap negara, kita perlu membuat beberapa pendekatan (dibahas dalam Bagian 2) untuk menetapkan tingkat pendapatan untuk masing-masing kuantil untuk setiap negara dan tahun. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="We then use a non-parametric approach to estimate a smooth income distribution for each country/year.">Kami kemudian menggunakan pendekatan non-parametrik untuk memperkirakan distribusi pendapatan yang halus untuk setiap negara / tahun. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Finally, these individual distributions are integrated to compute the WDI.">Akhirnya, distribusi ini individu terintegrasi untuk menghitung WDI. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The related literature includes Bourguignon and Morrison (2002) who attempt to estimate the WDI going back to 1820.">Literatur terkait termasuk Bourguignon dan Morrison (2002) yang mencoba memperkirakan WDI akan kembali ke 1820. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Like Sala-i-Martin (2002), Bourguignon and Morrison (2002) estimate the WDI directly by assuming that each quintile in each country is made of individuals with identical incomes.">Seperti Sala-i-Martin (2002), Bourguignon dan Morrison (2002) memperkirakan WDI langsung dengan asumsi bahwa setiap kuintil di setiap negara terbuat dari individu dengan pendapatan identik. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Another drawback of Bourguignon and Morrison (2002) is that their analysis comprises only 33 countries or groups of countries and ends in 1993.">Kelemahan lain dari Bourguignon dan Morrison (2002) adalah bahwa analisis mereka hanya terdiri dari 33 negara atau kelompok negara dan berakhir pada tahun 1993. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Another related paper is Bhalla (2002)9.">Kertas lain terkait Bhalla (2002) 9. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Although the methodology and the data used by Bhalla differ from that of this paper, his main conclusions in terms of the evolution poverty and global income inequality are quite similar.">Meskipun metodologi dan data yang digunakan oleh Bhalla berbeda dari makalah ini, kesimpulan utamanya dalam hal kemiskinan evolusi dan ketimpangan pendapatan global sangat mirip. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Bhalla (2001) uses a parametric approach called the “Simple Accounting Procedure” (SAP) to approximate the Lorenz Curve for each individual country.10 As we will discuss in the next section, we use a non-parametric approach to approximate the density function">Bhalla (2001) menggunakan pendekatan parametrik disebut "Wikipedia Akuntansi Prosedur" (SAP) untuk perkiraan Kurva Lorenz untuk setiap country.10 individu Seperti yang akan kita bahas di bagian selanjutnya, kami menggunakan pendekatan non-parametrik untuk perkiraan fungsi kepadatan </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title=".11 Another difference from Bhalla (2002) is that he uses World Bank PPP data rather than the Penn World Tables data to pin down the mean of the distribution.">.11 Perbedaan lain dari Bhalla (2002) adalah bahwa dia menggunakan data Bank Dunia PPP daripada Tabel Dunia Penn data untuk dijabarkan mean dari distribusi. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="For most countries, the choice of data set does not matter much.">Untuk sebagian besar negara, pilihan kumpulan data tidak masalah banyak. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="It does, however, for the largest country in the world: the growth rates of PPP-adjusted per capita GDP reported by the World Bank are much larger than those of the PWT.12">Memang, bagaimanapun, bagi negara terbesar di dunia: tingkat pertumbuhan dari PPP-disesuaikan PDB per kapita yang dilaporkan oleh Bank Dunia jauh lebih besar daripada yang PWT.12</span></span>Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-10347119100281859532011-02-20T02:14:00.000-08:002011-02-20T02:14:16.717-08:00<b>Liabilitas</b> (bahasa Inggris: <i>liability</i>) adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Utang">utang</a> yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas adalah kebalikan dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aset">aset</a> yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara. <br />
Istilah liabilitas diadopsi dari bahasa Inggris <i>liability</i> untuk menggantikan istilah sebelumnya, kewajiban. Kini kata kewajiban digunakan untuk merujuk pada istilah bahasa Inggris <i>obligation</i>.<br />
Liabilitas dimasukkan dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_%28akuntansi%29" title="Neraca (akuntansi)">neraca</a> dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Saldo_normal">saldo normal</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kredit_%28akuntansi%29" title="Kredit (akuntansi)">kredit</a>, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:<br />
<ol><li>Liabilitas jangka pendek - liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dan lain-lain.</li>
<li>Liabilitas jangka panjang - liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi pensiun, dan lain-lain.</li>
</ol>Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-82605250154056506432011-02-20T02:07:00.001-08:002011-02-20T02:07:58.300-08:00Laporan laba rugi<b>Laporan laba rugi</b> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" title="Bahasa Inggris">Inggris</a>:<i>Income Statement atau Profit and Loss Statement</i>) adalah bagian dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan">laporan keuangan</a> suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Periode_akuntansi">periode akuntansi</a> yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.<br />
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:<br />
<ul><li>Pendapatan dari penjualan <ul><li>Dikurangi Beban pokok penjualan</li>
</ul></li>
<li>Laba/rugi kotor <ul><li>Dikurangi Beban usaha</li>
</ul></li>
<li>Laba/rugi usaha <ul><li>Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain</li>
</ul></li>
<li>Laba/rugi sebelum pajak <ul><li>Dikurangi Beban pajak</li>
</ul></li>
<li>Laba/rugi bersih</li>
</ul><table class="toc" id="toc"><tbody>
<tr> <td> <div id="toctitle"> <h2>Daftar isi</h2></div><ul><li class="toclevel-1 tocsection-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba/rugi#Contoh_Laporan"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Contoh Laporan</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba/rugi#Referensi"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Referensi</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba/rugi#Pranala_luar"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">Pranala luar</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba/rugi#Lihat_pula"><span class="tocnumber">4</span> <span class="toctext">Lihat pula</span></a></li>
</ul></td> </tr>
</tbody></table><h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laporan_laba_rugi&action=edit&section=1" title="Sunting bagian: Contoh Laporan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Contoh_Laporan">Contoh Laporan</span></h2><pre>- LAPORAN LABA RUGI -±
per 31 Desember
Pendapatan dari penjualan Rp. 99.980.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 25.000.000
---------- (-)
Laba Kotor 74.990.000
Biaya Operasional:
- Biaya Pemasaran Rp. 5.000.000
- Biaya Administrasi & Umum Rp. 1.250.000
--------- (+)
6.250.000
---------- (-)
Laba Usaha Rp. 68.740.000
Pendapatan Lain-lain Rp. 125.000
---------- (+)
Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp. 68.865.000
Bunga Rp. 199.000
---------- (+)
Laba sebelum Pajak Rp. 69.064.000
Pajak Rp. 1.275.000
---------- (-)
Laba Bersih Rp. 67.789.000
========== </pre>Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-4727130593972623002011-02-20T02:06:00.000-08:002011-02-20T02:06:46.604-08:00Neraca (akuntansi)Di dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi_keuangan">akuntansi keuangan</a>, <b>Neraca</b> atau <b>laporan posisi keuangan</b> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris">bahasa Inggris</a>: <i>balance sheet</i> atau <i>statement of financial position</i>) adalah bagian dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan">laporan </a><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan">keuangan</a> suatu entitas yang dihasilkan pada suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Periode_akuntansi">periode akuntansi</a> yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aset">aset</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Liabilitas">liabilitas</a>, dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekuitas" title="Ekuitas">ekuitas</a> yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut: <br />
<ul><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aset">aset</a> = <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Liabilitas">liabilitas</a> + <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekuitas" title="Ekuitas">ekuitas</a></li>
</ul>Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Triwulan&action=edit&redlink=1" title="Triwulan (halaman belum tersedia)">triwulanan</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Caturwulan&action=edit&redlink=1" title="Caturwulan (halaman belum tersedia)">caturwulanan</a>, atau tahunan).<br />
<h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neraca_%28akuntansi%29&action=edit&section=1" title="Sunting bagian: Pernyataan standar keuangan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Pernyataan_standar_keuangan">Pernyataan standar keuangan</span></h2>Sesuai dengan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pernyataan_standar_akuntansi_keuangan&action=edit&redlink=1" title="Pernyataan standar akuntansi keuangan (halaman belum tersedia)">Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan</a> No. 1 yang dikeluarkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_Akuntan_Indonesia">Ikatan Akuntan Indonesia</a> disebutkan di dalam neraca:<br />
<ul><li>Perusahaan menyajikan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aset">aset</a> lancar terpisah dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aset">aset</a> tidak lancar dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban" title="Kewajiban">kewajiban</a> jangka pendek terpisah dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban" title="Kewajiban">kewajiban</a> jangka panjang kecuali untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Aset lancar disajikan menurut urutan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Likuiditas">likuiditas</a> sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.</li>
<li>Perusahaan harus mengungkapkan informasi jumlah setiap aset yang akan diterima dan kewajiban yang dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.</li>
<li>Apabila perusahaan menyediakan barang atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa">jasa</a> dalam siklus operasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan">perusahaan</a> yang dapat diidentifikasi dengan jelas, maka klasifikasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aset">aset</a> lancar dan tidak lancar serta <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban" title="Kewajiban">kewajiban</a> jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aset">aset</a> bersih sebagai <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Modal_kerja&action=edit&redlink=1" title="Modal kerja (halaman belum tersedia)">modal kerja</a> dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aset">aset</a> yang digunakan untuk operasi jangka panjang.</li>
</ul><h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neraca_%28akuntansi%29&action=edit&section=2" title="Sunting bagian: Contoh neraca">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Contoh_neraca">Contoh neraca</span></h2><table class="wikitable"><caption>Contoh Neraca Perusahaan</caption> <tbody>
<tr> <th colspan="2" style="text-align: left;">Aktiva</th> <th colspan="3" style="text-align: left;">Kewajiban dan Ekuitas</th> </tr>
<tr> <td style="border-right-style: none;">Kas</td> <td align="right" style="border-left-style: none;">6.600.000,-</td> <th colspan="3" style="text-align: left;">Kewajiban</th> </tr>
<tr> <td style="border-right-style: none;">Piutang</td> <td align="right" style="border-left-style: none;">6.200.000,-</td> <td style="border-right-style: none;">Notes Payable</td> <td align="right" style="border-style: none;">30.000.000,-</td> <td style="border-left-style: none;"><br />
</td> </tr>
<tr> <td colspan="2"><br />
</td> <td colspan="3" style="border-right-style: none;">Piutang</td> </tr>
<tr> <td colspan="2"><br />
</td> <td align="center" colspan="2" style="border-right-style: none;"><i>Total Kewajiban</i></td> <td align="right" style="border-left-style: none;">30.000.000,-</td> </tr>
<tr> <td style="border-right-style: none;">Peralatan</td> <td align="right" style="border-left-style: none;">25.000.000,-</td> <th colspan="3" style="text-align: left;">Ekuitas</th> </tr>
<tr> <td colspan="2"><br />
</td> <td style="border-right-style: none;">Barang Persediaan</td> <td align="right" style="border-style: solid none;">7.000.000,-</td> <td style="border-left-style: none;"><br />
</td> </tr>
<tr> <td colspan="2"><br />
</td> <td style="border-right-style: none;">Laba ditahan</td> <td align="right" style="border-style: none;">800.000,-</td> <td style="border-left-style: none;"><br />
</td> </tr>
<tr> <td colspan="2"><br />
</td> <td align="center" colspan="2" style="border-right-style: none;"><i>total Ekuitas</i></td> <td align="right" style="border-left-style: none;">7.800.000,-</td> </tr>
<tr> <td style="border-right-style: none;"><i>Total</i></td> <td align="right" style="border-left-style: none;">37.800.000,-</td> <td colspan="2" style="border-right-style: none;"><i>Total</i></td> <td align="right" style="border-left-style: none;">37.800.000,-</td><td align="right" style="border-left-style: none;"> </td><td align="right" style="border-left-style: none;"> </td></tr>
</tbody></table>Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-14969302073506384992011-02-20T01:57:00.000-08:002011-02-20T02:02:31.511-08:00Akuntansi<span style="font-family: Arial,Helvetica;"><div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Beberapa orang mengakui bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis. Tetapi apa sebenarnya akuntansi itu? Seberapa pentingnya akuntansi terhadap bisnis? Di dalam situs yang singkat ini, kami mencoba untuk mengulas beberapa informasi yang mungkin dapat berguna bagi anda.<br />
<br />
Akuntansi sendiri adalah merupakan suatu proses yang mengidentifikasi data keuangan, pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya, laporan keuangan. Ada sedikit perbedaan antara akuntansi dan pembukuan. Pembukuan adalah sebenarnya bagian dari akuntansi yaitu proses</span> <span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">pencatatannya saja. Sedangkan akuntansi mencakup juga identifikasi dan komunikasi.<br />
<br />
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Termasuk didalamnya adalah </span></div><div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> laporan rugi/laba, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas (lihat <a href="http://akuntansi.8k.com/contoh.htm">contoh</a>). Rugi/laba digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan, sedangkan neraca mengidentifikasi posisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan dalam hal ini adalah posisi harta, hutang, dan modal.</span> <span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak tertentu yang menyangkut posisi, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sehingga bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi/bisnis.<br />
<br />
Indonesia, seperti banyak negara lain, perekonomiannya didominasi oleh perusahaan menengah dan kecil yang masih belum terlalu menyadari sepenuhnya kegunaan akuntansi. Secara garis besar, sebuah toko dapat menentukan keadaan keuangannya. Jika menguntungkan, stok barang akan bertambah banyak dan sebaliknya. Tetapi jika ada yang bertanya berapa keuntungan sebenarnya, mereka tidak dapat mengetahuinya.<br />
<br />
Keadaan seperti ini banyak sekali dijumpai di mana-mana, tidak hanya di Indonesia. Jika<br />
memang ada diterapkan suatu sistem akuntansi, biasanya hanyalah untuk sebuah formalitas. </span></div><div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Sebenarnya, apakah bisnis semacam ini membutuhkan akuntansi? Jawabannya sebenarnya </span></div><div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> adalah tidak selalu. Tergantung dari cost dan benefitnya. Secara garis besar, kegunaan akuntansi adalah:</span></div><div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br />
</div></span><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td valign="baseline" width="42"><img height="15" hspace="13" src="http://akuntansi.8k.com/_themes/strtedge/astrbul1e.gif" width="15" /></td><td valign="top" width="100%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">pemilik dapat melihat keuntungan perusahaan secara pasti</span></span></td></tr>
<tr><td valign="baseline" width="42"><img height="15" hspace="13" src="http://akuntansi.8k.com/_themes/strtedge/astrbul1e.gif" width="15" /></td><td valign="top" width="100%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">pengontrolan biaya yang lebih mudah</span></span></td></tr>
<tr><td valign="baseline" width="42"><img height="15" hspace="13" src="http://akuntansi.8k.com/_themes/strtedge/astrbul1e.gif" width="15" /></td><td valign="top" width="100%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">pemantauan aset-aset perusahaan</span></span></td></tr>
<tr><td valign="baseline" width="42"><img height="15" hspace="13" src="http://akuntansi.8k.com/_themes/strtedge/astrbul1e.gif" width="15" /></td><td valign="top" width="100%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">likwiditas dan solvabilitas yang pasti</span></span></td></tr>
<tr><td valign="baseline" width="42"><img height="15" hspace="13" src="http://akuntansi.8k.com/_themes/strtedge/astrbul1e.gif" width="15" /></td><td valign="top" width="100%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">prediksi keuangan</span></span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br />
</div><div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><a href="http://akuntansi.8k.com/contoh.htm"> contoh laporan keuangan</a></span></div><div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br />
</div><div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"><div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Di bawah ini adalah contoh laporan rugi/laba pada perusahaan perdagangan pada umumnya.<br />
<br />
<b> Laporan rugi/laba<br />
PT. ABCD<br />
Untuk periode berakhir 31 Desember 1999</b></span></div></span></div></span><br />
<table border="0"><tbody>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Pendapatan:</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Penjualan</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">10,000,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Harga pokok penjualan:</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Persediaan awal</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">2,000,000</span></div></span></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Pembelian</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>7,000,000</u></span></div></span></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Tersedia untuk dijual</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">9,000,000</span></div></span></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Persediaan akhir</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>3,000,000</u></span></div></span></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Harga pokok penjualan</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>6,000,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Laba kotor</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">4,000,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Biaya operasional:</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Biaya komisi</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">500,000</span></div></span></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Biaya transportasi</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">100,000</span></div></span></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Biaya listrik, telpon, air</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">600,000</span></div></span></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Biaya gaji pegawai</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">1,200,000</span></div></span></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Biaya penyusutan bangunan</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">300,000</span></div></span></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> Biaya penyusutan inventaris</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> <u> 200,000</u></span></div></span></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Total </span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>2,900,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Laba operasi</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">1,100,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Biaya bunga </span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> <u> 100,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Laba sebelum pajak</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">1,000,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Biaya pajak</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u> 200,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="67%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Laba/(rugi) bersih</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="27%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u> 800,000</u></span></div></span></td> </tr>
</tbody> </table><span style="font-family: Arial,Helvetica;"><div style="line-height: 100%;"><span style="font-size: x-small;"><b><span style="color: #993300;"><a href="http://akuntansi.8k.com/index.htm"> kembali ke depan</a></span></b><br />
</span><img border="0" height="8" src="http://akuntansi.8k.com/separate1.gif" width="654" /></div><div style="line-height: 100%;"><span style="font-size: x-small;"> Di bawah ini adalah contoh neraca pada perusahaan dagang pada umumnya.<br />
<br />
<b> Neraca<br />
PT. ABCD<br />
Per 31 Desember 1999</b><br />
</span></div></span><br />
<table border="0"><tbody>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Aktiva</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b><u>Aktiva lancar:</u></b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Kas</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">1,000,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Piutang usaha</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">5,000,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Uang muka pembelian</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">500,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Persediaan barang</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u> 3,000,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Total aktiva lancar</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">9,500,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b><u>Aktiva tetap:</u></b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Tanah </span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">50,000,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Bangunan</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">20,000,000</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Akumulasi penyusutan-bangunan</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>(5,000,000)</u></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">15,000,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Inventaris kantor</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">2,000,000</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Akumulasi penyusutan-inventaris</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u> (500,000)</u></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u> 1,500,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Total aktiva tetap</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>66,500,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Total aktiva</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>76,000,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Hutang</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Hutang lancar:</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Hutang dagang</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">2,000,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Hutang gaji</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">500,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Biaya yang masih harus dibayar</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>1,000,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Total hutang lancar</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">3,500,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Hutang jangka panjang:</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Hutang bank </span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>20,000,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Total hutang jangka panjang</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>20,000,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Total hutang</span></span></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">23,500,000</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Modal</b></span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Modal disetor</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">40,000,000</span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Laba ditahan</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>12,500,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Total modal</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>52,500,000</u></span></div></span></td> </tr>
<tr> <td width="52%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Total hutang dan modal</span></div></span></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> </span><br />
<div style="line-height: 100%;"></div></td> <td align="right" width="24%"><span style="font-family: Arial,Helvetica;"> <div style="line-height: 100%;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><u>76,000,000</u></span></div></span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-family: Arial,Helvetica;"><div style="line-height: 100%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br />
</div></span>Reynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4841608995814442356.post-45818689007410055972011-02-19T16:40:00.001-08:002011-02-19T16:40:09.130-08:00Sahabat Sejatinya Reynold's maidangkayternyata dlm kehidupan Rey ia memiliki teman sejati yang selalu membantu ia dlm menjalani kehidupan Rey.<br />
namanya; Renly Sambuaga biasanya di panggil Enly..<br />
nah ! Enly ini membantu Rey utk menjauhi pengaruh hal2x negatif..<br />
maka dari itu Enly ini memanggil Rey untuk masuk Ibadah agar bisa sedikit merubah sifatnya si Rey ya walaupun sedikit2x lama-kelamaan pasti akan berubah padahal Rey itu sikapnya baik, tdk sombong, dan suka membantu oranglain cuma masalanya Rey itu Udah lamah tdk pnh msk Gereja<br />
he he heReynold Maidangkayhttp://www.blogger.com/profile/17236302744131091736noreply@blogger.com0